Momentum baik itu buyar ketika bertemu Jepang di pertandingan selanjutnya. Bermain di rumah sendiri, Tajikistan yang kala itu dilatih Usmon Toshev keok 0-3.
Hasil buruk berlanjut di laga berikutnya. Tandang ke Stadion Mandalarthiri di Mandalay, Tajikistan kalah tipis 3-4 dari tuan rumah Myanmar.
Kemenangan masih belum berpihak pada Tajikistan hingga matchday ke-5. Menantang Kirgistan di Bishkek, hanya skor imbang 1-1 yang mampu dibawa pulang.
Hasil baik kembali datang tatkala menang 3-0 atas Mongolia di partai keenam. Kali ini di bawah pelatih anyar, Mubin Ergashev yang menjadi caretaker sembari menunggu pengganti Toshev.
Setelah kembali kalah telak 1-4 di kandang Jepang, Tajikistan menutup putaran kedua dengan kemenangan 4-0 atas Myanmar. Mereka berakhir sebagai runner-up Grup F.
Melesat Bersama Segrt
Di putaran ketiga, Tajikistan kembali satu grup dengan Kirgistan dan Myanmar. Ditambah Singapura sebagai tim keempat.
Tongkat kepelatihan sudah berganti pada Petar Segrt ketika itu. Secara meyakinkan, eks pelatih PSM Makassar tersebut membawa Tajikistan memuncaki klasemen akhir grup dan lolos ke Piala Asia 2023.
Catatan Tajikistan di putaran ketiga ini sangat luar biasa. Yakni tanpa kekalahan dan tak kebobolan satu gol pun!
Hasil imbang 0-0 melawan Kirgistan di partai terakhir sudah cukup untuk meloloskan Tajikistan ke Piala Asia 2023. Seantero negeri bersuka ria menyambut capaian bersejarah ini.
Sempat gagal total di Piala CAFA 2023 (selevel Piala AFF), Tajikistan kemudian menjelma sebagai tim yang menjanjikan. Mereka tak terkalahkan dalam serangkaian pertandingan di pengujung tahun.
Singapura dikalahkan 2-0 dalam uji coba, Malaysia juga digasak dengan skor sama di Turnamen Merdeka 2023. Lalu Yordania ditahan imbang 1-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2026/Piala Asia 2027, sebelum menutup tahun dengan pesta gol 6-1 melawan Pakistan di ajang sama.