Vietnam sendiri baru bisa balik menguasai bola ketika pertandingan berjalan di atas 15 menit. Namun mereka juga gagal menciptakan peluang karena barisan belakang Indonesia tampil sangat solid.
Saling tukar serangan terus terjadi, tetapi selalu terhenti di sepertiga akhir lapangan. Kedua tim masih sama-sama disiplin menjaga pertahanan masing-masing.
Memasuki menit 40-an, Struick mendapat umpan manis di dalam kotak penalti Vietnam. Penyerang ADO Den Haag tersebut melakukan tusukan dengan dikawal ketat bek lawan, Nguyen Thanh Binh.
Dalam duel itulah Thanh Binh menarik kaos Struick, sehingga pemain berusia 20 tahun tersebut terjatuh. Tanpa ragu wasit menunjuk titik putih.
Para pemain Vietnam sontak mengelilingi wasit Sadullo Gulmurodi untuk mengajukan protes. Sebuah upaya sia-sia, sebab pengecekan oleh Video Assistant Referee (VAR) memperkuat keputusan sang pengadil.
Mulanya tampak Struick sendiri yang memegang bola hendak melakukan eksekusi penalti. Namun kemudian yang maju adalah Asnawi.
Tembakan Asnawi, seperti kata komentator siaran langsung di kanal YouTube resmi AFC, tidak terlalu istimewa. Cuma siapa peduli sepanjang kiper lawan terkecoh dan bergerak ke arah berbeda.
Bertahan Total
Gol Asnawi membawa Indonesia unggul 1-0 saat jeda. Memasuki babak kedua, Philippe Troussier di kubu Vietnam langsung melakukan pergantian pemain.
Pham Tuan Tai dan Nguyen Thai Son ditarik keluar, digantikan oleh Le Pham Than Long dan Khuat Van Khang. Apes bagi Troussier, nama pertama malah mendapat dua kartu kuning di ujung pertandingan.
Vietnam balik menekan di babak kedua. Mereka menguasai sebagian besar penguasaan bola, tetapi selalu gagal mencapai target.
Taktik gerendel yang diterapkan Shin Tae-yong sukses mengunci pergerakan barisan depan Vietnam. Ditambah kegemilangan Ernando Ari Sutaryadi dalam menjaga gawang.