Persip langsung menekan di awal babak kedua. Belum-belum para pemain Laskar Kalong sudah mengurung ketat lini pertahanan Persibangga.
Beberapa kali barisan belakang Persibangga harus pontang-panting mengamankan pertahanan. Penjaga gawang Ichwan Hasan bahkan sempat mendapat pertolongan tim medis.
Merasa tekanan anak-anak asuhannya masih kurang paten, pelatih Gatot Barnowo melakukan tiga pergantian pemain. Persip semakin mengontrol jalannya pertandingan.
Tekanan demi tekanan membuat para pemain Persibangga kerap melakukan pelanggaran di sekitar kotak penalti. Beruntung peluang-peluang dari tendangan bebas tak dapat dimaksimalkan oleh Persip.
Tensi pertandingan menurun begitu memasuki menit ke-70. Serangan-serangan Persip tak seagresif sebelumnya, sedangkan Persibangga hanya mengandalkan serangan balik nan sporadis.
Semangat berkebalikan terlihat di tribun penonton. Di mana total 8.848 suporter yang hadir di Stadion Jatidiri terus menyanyikan chant dukungan tanpa henti.
Menit ke-83, satu peluang emas didapat Persibangga menyusul lemparan ke dalam di lini pertahanan Persip. Namun tendangan keras Afif Teguh masih dapat diblok oleh penjaga gawang Wahyu Hidayat.
Kemelut yang terjadi di depan gawangnya itu memberikan cidera bagi Wahyu Hidayat. Alhasil, ia harus ditarik keluar dan digantikan oleh Surya Rizky Saputra.
Menang Adu Penalti
Skor 0-0 bertahan hingga 90 menit waktu normal berakhir. Pemenang pertandingan harus ditentukan lewat adu tendangan penalti.
Tak ada babak ekstra 2 x 15 menit di Liga 3 Jateng. Hal ini sudah terjadi di semifinal, di mana Persibangga menyingkirkan Persiku Kudus lewat adu tendangan penalti usai menang 2-1.
Sebelumnya, Persiku menang 3-2 ketika menjadi tuan rumah semifinal leg pertama. Sehingga skor agregat dalam dua pertandingan sama kuat 4-4.