Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Final Liga 3 Jawa Tengah, Adu Taktik Dua Pelatih Kawakan

11 Januari 2024   22:29 Diperbarui: 11 Januari 2024   22:32 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LIGA 3 Zona Jawa Tengah telah mencapai partai pamungkas. Duel Persibangga Purbalingga vs Persip Pekalongan di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (13/1/2024) sore mendatang, bakal menjadi ajang adu taktik dua pelatih kawakan nan sarat pengalaman.

Persip dipastikan lolos ke partai final usai mengandaskan perlawanan PSDB United di semifinal. Tim berjuluk Laskar Kalong ini menang agregat 4-1.

Pada semifinal leg pertama di Demak, 3 Januari lalu, Persip sukses menahan imbang PSDB 1-1 lewat satu pertarungan sengit. Lalu ketika ganti menjadi tuan rumah di leg kedua, tiga hari berselang, tim asuhan Gatot Barnowo menang telak 3-0.

Sedangkan Persibangga melaju ke partai final lewat satu perjuangan keras lagi kontroversial. Persiku Kudus yang dihadapi di semifinal merupakan lawan alot bagi tim asal kabupaten penghasil knalpot tersebut.

Sama halnya Persip, Persibangga menjalani semifinal leg pertama di kandang lawan. Meski kalah, tim asuhan Agus Riyanto dapat memaksakan skor ketat 3-2.

Ketika ganti menjadi tuan rumah di Stadion Goentoer Darjono, Persibangga berbalik menang tipis 2-1, sehingga pemenang harus ditentukan lewat adu penalti. Persibangga menang tos-tosan 5-4 dan berhak ke partai final.

Sayang, kemenangan Persibangga diwarnai hal negatif. Kapten tim Bayu Eko Prasetyo tertangkap kamera memukul pemain Persiku dengan kasar.

Meski tindakannya lolos dari amatan wasit, Bayu Eko tak luput dari sanksi Komisi Disiplin Asosiasi PSSI Provinsi Jawa Tengah. Hasil sidang Komdis memutuskan pemain tersebut tak boleh bermain sepakbola selama setahun.

Alhasil, Persibangga tampil di partai final Liga 3 Jateng dengan kapten baru. Striker Muhammad Rizky Fauzan yang akan menggantikan Bayu Eko memimpin rekan-rekannya di Jatidiri.

Dua Pelatih Berpengalaman

Duel Persibangga vs Persip merupakan pertemuan dua pelatih senior paling berpengalaman di Jawa Tengah. Keduanya memang layak tampil di partai final Liga 3 Jateng.

Agus Riyanto di kubu Persibangga memiliki CV sangat panjang. Salah satu pencapaian terbaik eks penggawa PSIS Semarang ini adalah melambungkan PSCS Cilacap ke kasta atas sepakbola nasional.

Dalam lima musim, Coach Agus membawa PSCS naik dari Divisi III ke Divisi Utama (kini Liga 2). Promosinya pun dengan catatan meyakinkan, yakni runner-up Divisi II dan juara 3 Divisi I Liga Indonesia waktu itu.

Buah tangan dinginnya di PSCS inilah yang membuat nama Agus Riyanto terkenal di seantero Banyumas Raya. Terlebih ia juga pernah menangani Persibas Banyumas, meski hanya semusim.

Keluar dari Banyumas, Coach Agus menangani sejumlah klub lain di Jawa Tengah. Beberapa di antaranya adalah Persikaba Blora, Persiku dan juga Persip.

Calon lawan Coach Agus di final adalah Gatot Barnowo. Juru taktik Persip ini tak kalah berpengalaman karena telah malang-melintang di berbagai klub.

Jika Coach Agus 'hanya' berkelana di Jawa Tengah, Mbah Gatot--demikian Gatot Barnowo biasa dipanggil--pernah berkarya di provinsi-provinsi tetangga. Ia pernah menangani  PSGC Ciamis di Jawa Barat dan sempat pula menukangi tim sepakbola puteri DI Yogyakarta untuk Pra-PON.

Menariknya, Mbah Gatot juga punya catatan apik bersama PSCS Cilacap. Pria asal Magelang ini sukses membawa Hiu Selatan melaju hingga babak penyisihan promosi ke Divisi Utama pada 2014.

Habis kontrak bersama PSCS, Mbah Gatot berlabuh ke Pekalongan. Namun hanya setahun berselang ia memilih balik kampung untuk menangani PPSM Magelang.

Selain PSCS dan PPSM, klub Jateng lain yang pernah ditangani Gatot adalah Persipa Pati dan Persebi Boyolali. Serta tentu saja Persip yang menjadi klub paling sering ia pegang.

Mbah Gatot baru saja menangani Persip ketika memutuskan 'mudik' dan melatih PPSM. Setelah malang melintang di Liga 3 Jateng bersama tim-tim lain, ia kembali ke Pekalongan pada Juni 2022.

Bersama Mbah Gatot-lah Persip sukses merengkuh gelar juara Liga 3 Jateng pada tahun 2022. Sayangnya mereka gagal beraksi di putaran nasional karena PSSI menghentikan Liga 2 dan Liga 3 menyusul terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.

Mbah Gatot dan Persip tentu ingin mengulang perolehan gelar juara tersebut. Untuk itu ia dan anak asuhnya harus menghadapi lawan yang tidak mudah dalam diri Coach Agus bersama para pemain Persibangga.

Duel Persibangga vs Persip adalah ajang adu taktik dua pelatih senior paling berpengalaman dalam dunia kepelatihan Jawa Tengah. Pertemuan Mbah Gatot dan Coach Agus menjanjikan satu pertandingan seru lagi menghibur.

Akankah Persip berhasil mempertahankan gelar atau justru Persibangga yang jadi juara? Kita nantikan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun