Seperti halnya Denny, Agus Riyanto merupakan eks pemain PSIS Semarang. Media-media Banyumas bahkan memakai sebutan "legenda hidup PSIS" ketika Askab PSSI Purbalingga menunjuknya sebagai pelatih Persibangga medio September lalu.
Menilik pada usianya, Agus tampaknya merupakan senior Denny maupun Idrus. Sayang sekali saya kesulitan melacak jejaknya ketika masih membela PSIS.
Namun kiprahnya sebagai pelatih tercatat lebih baik oleh media. Agus sempat menangani PSCS selama lima musim, sebelum kemudian pindah ke Persibas Banyumas dan kini melatih Persibangga.
Sosok pelatih tim semifinalis terakhir, yakni Gatot Barnowo di Persip, tak kalah berpengalaman. Pria yang biasa dipanggil dengan sebutan Mbah Gatot ini sudah malang melintang di berbagai klub.
Tak cuma menangani klub-klub Jawa Tengah, Gatot pernah pula melatih di Jawa Barat dan DI Yogyakarta. Di Jabar bersama PSGC Ciamis, sedangkan di Yogyakarta menukangi tim puteri Pra-PON provinsi.
Di antara klub Jateng yang pernah ditangani Gatot adalah PPSM Magelang, PSCS Cilacap, Persipa Pati dan Persebi Boyolali. Prestasi terbaiknya adalah membawa PSCS melaju ke Babak penyisihan promosi ke Divisi Utama pada 2014.
Selepas dari PSCS, Gatot berlabuh ke Pekalongan. Namun hanya setahun berselang ia balik kampung untuk menangani PPSM.
Setelah malang melintang di Liga 3 Jateng dengan tim lain, Gatot kembali ke Persip pada Juni 2022. Di tangannya Laskar Kalong sukses merengkuh gelar juara Liga 3 Jateng.
Gatot dan Persip tentu ingin mengulang perolehan gelar juara tersebut. Untuk itu mereka harus terlebih dahulu menyingkirkan PSDB.
Duel PSDB vs Persip dan juga Persiku vs Persibangga adalah ajang adu taktik dua generasi berbeda dalam dunia kepelatihan Jawa Tengah. Idrus dan Denny yang lebih muda, baik dari segi usia maupun pengalaman, menantang Agus dan Gatot yang jauh lebih senior.
Siapakah yang bakal unggul? Kita nantikan saja tahun depan.