Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hasil PS Hizbul Wathan vs Persiba Bantul di Final Liga 3 Yogyakarta

26 Desember 2023   17:47 Diperbarui: 28 Desember 2023   11:07 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Instagram/Persiba Bantul Official

Duel sengit terus tersaji pada 15 menit tambahan kedua. Intensitas serangan kedua tim tampak tidak menurun banyak.

Persiba mendapat peluang emas ketika diberi freekick tepat di depan kotak penalti pada menit ke-120. Sayang, tendangan Aldito Daffa Quarisma membentur pagar hidup.

Memasuki pengujung injury time, gantian Hizbul Wathan yang mendapat peluang emas. Akan tetapi sepakan keras pemain bernomor punggung 30 masih bisa ditepis kiper Persiba.

Sepak pojok yang lahir setelah itu juga gagal dimanfaatkan menjadi gol. Alhasil, skor 4-4 bertahan sampai wasit menuntaskan pertandingan.

Adu penalti harus digelar untuk menentukan pemenang. Kiper Hizbul Wathan sempat memberi angin ketika menepis eksekusi pertama Persiba, tetapi hasil akhir tidak memihak mereka.

Psywar yang dilakukan kiper Persiba jauh lebih ampuh. Menyebabkan dua eksekutor Hizbul Wathan gagal dalam tugasnya, sehingga Persiba menang adu penalti dengan skor 4-3.

Sebuah pertandingan yang sangat menarik. Namun beberapa keputusan wasit sangat patut dipertanyakan.

Saya pribadi tidak sependapat dengan dua hadiah penalti yang diberikan pada Persiba. Yang pertama adalah potensi didahului offside, sedangkan yang kedua mustinya body charge biasa.

Lalu ada pula momen lain di babak pertama, ketika salah seorang pemain Persiba melanggar lawan dengan dua kaki dari arah belakang. Kartu merah layak diberikan pada pemain tersebut, tetapi wasit hanya mengeluarkan kartu kuning.

Namun, mau bilang apa? Beginilah kualitas liga kita. Kalau di Liga 1 saja sampai membutuhkan wasit dari Jepang, apa kabar wasit-wasit di kompetisi lebih bawah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun