Keadaan tak berubah di babak kedua. Para pemain Persip masih tak terlihat memberikan tekanan berarti pada lawan. Membuat Persiku dengan leluasa menguasai tempo.
Memasuki sepertiga akhir babak kedua, wasit menunjuk titik putih setelah pemain belakang Persip melakukan pelanggaran di dalam kotak 16 meter. Seisi stadion seketika bersorak sorai menyambut keputusan sang pengadil.
Kiper Persip sebetulnya mampu membaca arah bola hasil eksekusi penalti. Namun si kulit bundar melaju kencang dan tetap menggetarkan jala gawang, sekalipun sempat menyentuh ujung jari goalkeeper.
Setelah tertinggal 0-2, barulah pemain Persip meningkatkan tempo permainan. Mereka lebih serius lagi dengan melakukan tusukan-tusukan berbahaya melalui sayap.
Peluang emas pertama didapat Persip pada 10 menit akhir, disusul beberapa kans lain. Namun seluruhnya dapat dimentahkan oleh kiper Persiku.
Barulah pada menit ke-86 Persip berhasil mencetak gol balasan. Berawal dari satu serangan yang berbuah kemelut di dalam kotak penalti Persiku, Haezel Wahyudya Perdana membuat jala gawang lawan bergetar.
Tak ada gol tambahan di sisa waktu yang ada. Skor 2-1 untuk keunggulan Persiku tetap bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.
Kemenangan ini mengerek posisi Persiku ke peringkat kedua klasemen akhir Grup H dengan poin 6. Sekaligus menggusur PSIP yang hanya mengoleksi 4 angka.
Persip sendiri tetap kokoh di puncak klasemen dengan raihan 7 poin. Dengan demikian Grup H diwakili oleh Persip dan Persiku di Babak 8 Besar.
Suporter Saling Tuduh
Ada hal menarik menjelang dan sepanjang pertandingan Persiku vs Persip. Di mana tampak sekali suporter Persip lebih senang jika Persiku yang mendampingi timnya lolos ke Babak 8 Besar, bukan PSIP.
Artinya, suporter Persip sama sekali tidak keberatan klub idola mereka kalah di kandang Persiku. Karena hanya itulah satu-satunya jalan untuk menyingkirkan PSIP.