Dengan kata lain, tiada hasil tanpa usaha. Di mana hasil pada umumnya bakal mengikuti usaha yang telah dilakukan. Semakin giat dan keras usahanya, semakin baik pula hasilnya.
Memakai logika begini, maka ungkapan "usaha tidak mengkhianati hasil" menurut saya terbalik. Karena hasil adalah buah dari usaha. Berusaha dulu, baru berhasil. Bukan sebaliknya.
Frasa "tidak mengkhianati" dalam ungkapan itu menyiratkan jika kita pasti bisa mencapai apapun yang diinginkan sepanjang telah melakukan apa yang semestinya dilakukan. Lagi-lagi, berusaha dulu untuk mendapatkan hasil.
Saya coba pakai analogi. Misalnya, seorang anak yang ingin bisa mengendarai sepeda.
Sepanjang anak tersebut mau belajar dan tekun berlatih, suatu saat pastilah ia bisa mengendarai sepeda. Setuju?
Walaupun jatuh dan terluka, anak itu tidak berhenti belajar dan terus berlatih. Hingga pada akhirnya ia benar-benar bisa mengendarai sepeda.
Belajar dan tekun berlatih itu adalah usaha si anak, sedangkan hasilnya adalah bisa mengendarai sepeda.
Untuk menggambarkan apa yang telah dilalui anak tersebut, mana ungkapan yang tepat: "ia bisa mengendarai sepeda karena telah belajar dan tekun berlatih" atau "ia belajar dan tekun berlatih karena bisa mengendarai sepeda"?
Kita ganti "bisa mengendarai sepeda" dengan "hasil" dan "belajar dan tekun berlatih" dengan "usaha", sehingga menjadi dua ungkapan sebagai berikut:
"Ia berhasil karena telah berusaha" dan "Ia berusaha karena berhasil".
Dari dua ini, ungkapan mana yang lebih tepat? Tentunya ungkapan pertama, bukan?