Rinciannya adalah melawan Persiku pada 6 dan 10 Desember, lalu menantang Persip pada 13 Desember. Dua di antaranya adalah laga tandang, yakni ke Kudus pada 6 Desember dan ke Kota Pekalongan pada 13 Desember.
Sementara Persip yang menjadi lawan PSIP di partai terakhir, bisa dipastikan bakal berada dalam kondisi bugar. Pasalnya, Laskar Kalong baru saja mendapat jeda sepekan.
Bukan Grup Mudah
Keadaan menjadi lebih tidak mengenakkan bagi PSIP karena laga terakhir Grup H antara Persiku vs Persip berlangsung pada 17 Desember. Nasib PSIP bisa jadi sangat tergantung pada hasil pertandingan ini.
Itu sebabnya PSIP harus bisa menangguk sebanyak mungkin poin dan segera mengamankan posisi. Jangan sampai Laskar Benowo menggantungkan peluang lolos ke Putaran 8 Besar pada rival.
Apapun itu, para pemain PSIP memang tidak selayaknya memandang enteng lawan-lawan di Grup H. Sekalipun lolos dengan status juara grup pada putaran sebelumnya, serta membawa rekor tak terkalahkan, Pasukan Pusere Jawa sama sekali tak boleh jemawa.
Dua lawan di Grup H jelas tak bisa dianggap remeh. Mengingat Persiku merupakan salah satu nama legendaris sekaligus klub besar di jagat persepakbolaan Jawa Tengah.Â
Prestasi terdekat Persiku adalah juara Liga 3 Jawa Tengah pada 2019. Lalu mundur lebih jauh lagi, Persiku pernah menjadi runner-up Divisi I pada 1993.
Sebagai informasi, tingkatan Divisi I pada masa itu selevel dengan Liga 2 saat ini. Adapun kasta di atasnya Divisi Utama dan di bawahnya Divisi II.
Sedangkan Persip merupakan juara bertahan Liga 3 Jateng. Setelah musim lalu gagal melaju ke 12 Besar karena kompetisi dihentikan, Laskar Kalong tentunya ingin menunjukkan kemampuan tahun ini sebagai gantinya.
PSIP harus waspada dan juga berjuang keras. Jika ingin terus melaju, maka tak boleh ada pertandingan yang berlalu tanpa raihan poin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H