BUKAN tanpa sebab saya memilih foto di atas sebagai pelengkap tulisan. Arkhan Kaka yang tengah dijepit para pemain Panama di Stadion Gelora Bung Tomo, Senin (13/11/2023) lalu, sangat pas menggambarkan peluang Indonesia di Piala Dunia U-17 kali ini.
Setelah hanya bisa meraih hasil imbang dengan Panama, kini posisi Indonesia boleh dibilang terjepit. Peluang untuk lolos ke 16 Besar jadi problematik, sekalipun lewat jalur peringkat ketiga terbaik.
Peluang itu memang masih terbuka. Cuma ya itu tadi, seperti posisi Arkhan Kaka pada foto di atas: terjepit. Salah satu yang ikut menjepit, ya Panama juga.
Lo, Panama kan sekarang berada di dasar klasemen Grup A, bagaimana bisa ikut mengancam peluang Indonesia?
Betul, Panama memang baru mengoleksi satu poin hasil seri melawan Indonesia kemarin. Sebelumnya tim asuhan Michael Stump ini kalah dari Maroko 0-2.
Agar bisa lolos ke 16 Besar, Panama cuma punya satu cara: menang atas Ekuador. Nah, kalau ini jadi kenyataan, bisa-bisa Indonesia jadi satu-satunya anggota Grup A yang tersingkir.
Lo, kok bisa?
Mari kita hitung-hitungan sebentar.
Kental Aroma Eropa
Dua kali seri melawan Ekuador dan Panama, berarti poin Indonesia baru dua. Tinggal satu pertandingan tersisa untuk menambah angka dan, sialnya, itu melawan Maroko.
Kenapa saya bilang sial? Karena Maroko U-17 yang bakal dihadapi itu (1)Â runner-up Piala Afrika U-17 tahun ini dan (2) banyak pemainnya yang merupakan didikan klub-klub top Eropa.