PENGEMBANGAN kasus megakorupsi proyek pengadaan menara BTS 4G merembet ke sepak bola. Achsanul Qosasi yang baru saja ditangkap merupakan bos besar Madura United FC.
Penetapan Achsanul sebagai tersangka diumumkan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung Kuntadi pada Jumat (3/11/2023) lalu. Setelah kesehatannya diperiksa, Achsanul langsung ditahan di Rutan Salemba.
Achsanul ditangkap dalam kapasitasnya sebagai Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Eks Bendahara Umum PSSI ini merupakan auditor yang memeriksa dan mengaudit proyek pengadaan menara BTS 4G.
Kuntadi mengatakan, Achsanul diduga menerima aliran dana sebesar Rp 40 miliar terkait proyek tersebut. Uang mengalir dari Irwan Hermawan selaku Komisaris PT Solitech Media Sinergy, rekanan BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Penyerahan uang kepada Achsanul dilakukan pada Juli 2022 di sebuah hotel di Jakarta. Dana tersebut disampaikan melalui melalui Windi Purnama, orang kepercayaan Irwan sekaligus Direktur Utama PT Media Berdikari Sejahtera, kepada Sadikin Rusli yang mewakili Achsanul.
Irwan sendiri sudah terlebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani sidang terkait kasus ini. Demikian pula Sadikin dan Windi yang telah dinyatakan turut terlibat oleh Kejakgung.
Nama tersangka lain yang juga terkait dengan Achsanul adalah Direktur Utama PT MORA Telematika Indonesia (Moratelindo) Galumbang Menak Simanjuntak. Ia ditetapkan sebagai tersangka pada Januari 2023 lalu.
Dari mulut Galumbang-lah nama Achsanul pertama kali disebut. Tepatnya dalam persidangannya yang berlangsung di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, 23 Oktober 2023.
Mulanya, ketika menghadirkan Irwan sebagai saksi mahkota dalam persidangan tersebut, Jaksa Penuntut Umum menunjukkan bukti chat WhatsApp antara Irwan dengan Anang Achmad Latief, Dirut BAKTI Kemkominfo. Dalam percakapan tertulis itu tersebut seseorang berinisial AQ dari BPK.
Namun ketika didesak jaksa, Irwan mengaku tak tahu siapa yang dimaksud dengan AQ dari BPK. Ia berkilah, bukan dirinya yang menyebutkan inisial tersebut. Melainkan Anang.
Barulah ketika Galumbang ganti diperiksa, terkuak jika AQ adalah inisal dari Achsanul Qosasi. Dari sinilah penyidikan dikembangkan dan berujung penetapan tersangka bagi bos besar Madura United tersebut.
Jejaring Sponsor MU
Menariknya, nama-nama tersebut di atas punya keterkaitan dengan deretan sponsor Madura United musim ini. Baik sponsor utama maupun sponsor pendukung.
Dimulai dari sponsor utama KANA Furniture yang namanya terpampang di bagian depan seragam pemain. Merek ini merupakan lifestyle store di bawah PT Integriya Dekorindo yang berkantor di Sidoarjo.
PT Integriya Dekorindo merupakan divisi ritel dari Integra Group, dengan motor utama PT Integra Indocabinet. Pendiri sekaligus CEO Integra Group bernama Halim Rusli, kakak Sadikin.
Sadikin sendiri mempunyai bisnis pengolahan kayu bernama PT Sono Cipta Abadi. Masih satu bidang usaha dengan Integra Group milik kakaknya yang juga bergerak dalam manufaktur kayu.
Lalu pada bagian belakang jersey Madura United terpampang nama/logo Oxygen sebagai sponsor pendukung. Posisi tepatnya berada di atas nama pemain.
Oxygen adalah jenama usaha penyedia layanan internet rumahan dan jaringan wifi. Dalam tahun-tahun belakangan, Oxygen sangat ekspansif dengan membuka banyak sekali jaringan baru hingga ke Sumatera.
Usut punya usut, Oxygen adalah unit bisnis di bawah naungan PT Moratelindo. Ya, ini perusahaan milik Galumbang, sosok yang menyeret nama Achsanul dalam pusaran kasus korupsi menara BTS.
Lalu sponsor pendukung berikutnya Kelompok Usaha Produktif (KUP) Pojur. Nama ini terpampang di bagian depan, area bawah bahu agak di atas logo apparel dan logo klub.
Coba tebak, siapa sosok di balik Pojur?
Achsanul Qosasi sendirilah orangnya. Dia yang mendirikan sekaligus menjadi pemilik kelompok usaha ini.
KUP Pojur dibentuk Achsanul sebagai semacam korporasi yang membawahkan perusahaan-perusahaan miliknya. Di antaranya perusahaan media PT Media Jatim Kabar Indonesia, lembaga pendidikan STIEBA Madura, hingga PT Polana Bola Madura Bersatu sebagai legal entity Madura United.
Pengaruhi Performa Tim?
Melihat hubung kait nama-nama tersebut dengan perusahaan-perusahaan mereka sebagai sponsor Madura United, juga tertangkapnya Achsanul selaku bos besar klub, menjadi sangat relevan untuk menanyakan bagaimana nasib Laskar Sapeh Kerrab ke depan?
Lumrah diketahui, pengelolaan klub sepak bola di Indonesia masih jauh dari kata profesional. Industrialisasi sepak bola masih jauh panggang dari api.
Hanya sedikit saja klub Indonesia yang dapat menghidupi dirinya sendiri secara mandiri. Selebihnya masih mengandalkan limpahan materi dari pemilik yang umumnya menjadi Presiden Klub.
Karena itulah, begitu bos besar terkena masalah biasanya klub langsung limbung. Tak cuma masalah korupsi seperti yang menimpa Achsanul, tetapi bisa juga karena kalah Pilkada.
Contoh terdekat adalah ambruknya Sriwijaya FC pada Liga Super Indonesia 2018. Kejatuhan itu ditengarai berkaitan dengan kekalahan Dodi Reza Alex Noerdin, Presiden Klub kala itu, pada Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan.
Satu hal yang menarik diamati, performa Madura United di Liga 1 sudah mulai anjlok. Terbaru, Fachrudin Aryanto, dkk. menelan kekalahan 0-1 di kandang sendiri kala menjamu Persib Bandung, Rabu (1/11/2023) lalu.
Ini merupakan kali ketiga berturut-turut Madura United gagal meraup poin penuh. Dalam tiga pekan terakhir, Laskar Sapeh Kerrab hanya bisa mengantungi satu angka.
Kemenangan terakhir kali diraih Madura United pada 8 Oktober kala bertandang ke markas PSM Makassar. Setelah itu kalah dari Dewa United dengan skor telak 1-4 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan (22/10/2023).
Berikutnya, Madura United membawa pulang hasil imbang dalam lawatan melawan Arema FC. Namun kemudian kembali menelan kekalahan di rumah sendiri dari Persib.
Apakah rentetan hasil buruk ini ada kaitan dengan terseretnya Achsanul dalam kasus korupsi proyek BTS?
Referensi:
- bbc.com/indonesia/articles/cw9vy4j5v8xo
- republika.id/posts/46936/muncul-inisial-aq-oknum-bpk-di-kasus-bts-kominfo
- cnnindonesia.com/nasional/20231015095352-12-1011433/kejagung-tangkap-sadikin-rusli-tersangka-baru-kasus-suap-proyek-bts
- news.detik.com/berita/d-7018477/5-fakta-anggota-bpk-diduga-terima-rp-40-m-pengaruhi-audit-kasus-bts
- news.republika.co.id/berita/rxa2g5409/komisaris-pt-solitech-media-sinergy-didakwa-pasal-korupsi-dan-tppu-di-kasus-bts
- panditfootball.com/nasional/215384//231104/achsanul-qosasi-dan-jejaring-sponsor-madura-united-dalam-kasus-korupsi-bts
- mediajatim.com/2018/10/06/aq-bersama-bupati-pamekasan-tandatangani-prasasti-peresmian-kantor-kup-pojur/
- idntimes.com/sport/soccer/amp/ilyas-listianto-mujib-1/sriwijaya-fc-jadi-kendaraan-politik-di
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H