Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Persikota Tangerang, Bayi Ajaib yang Tengah Meniti Jalur Reinkarnasi

31 Oktober 2023   13:48 Diperbarui: 3 November 2023   01:13 1587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persikota Tangerang. (Dok Instagram Persikota Tangerang @persikotafc1994)

LIGA 3 Zona Banten tahun ini telah berakhir. Partai final yang digelar Selasa (31/10/2023) sore WIB, mempertemukan Adhyaksa Farmel FC dengan klub ikonik Liga Indonesia dekade 2000-an: Persikota Tangerang.

Sayang, Persikota gagal mengulangi prestasi dua musim sebelumnya. Tim asal Kota Tangerang ini bertekuk lutut dengan skor tipis 1-2.

Terlepas dari kegagalan menjuarai Liga 3 Zona Banten tahun ini, Persikota tetaplah Persikota. Klub yang sempat jadi buah bibir di era 90'-an.

Baca juga: Ipswich Town,

Apa pasal? Karena tak lama setelah didirikan, klub dengan ciri khas seragam kuning ini sukses menyabet serentetan gelar juara dan terus-terusan promosi.

Tepatnya hanya dalam tempo tiga tahun sejak berdiri, Persikota sudah tampil di Divisi Utama yang merupakan panggung tertinggi sepak bola nasional. Dari sinilah julukan Bayi Ajaib berasal.

Pendirian Persikota sendiri erat kaitannya dengan pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang pada 1993. Ketika itu masih berada dalam wilayah administrasi Provinsi Jawa Barat.

Sebagai wali kota pertama Kodya Tangerang ditempatkan seorang pria penggila bola. Djakaria Machmud namanya.

Cikal bakal Persikota adalah tim sepak bola Kodya Tangerang yang dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar ke-VII. Sedianya event ini dilangsungkan pada 1996, tetapi dimajukan ke 1995.

Pemajuan tersebut karena PON 1997 dimajukan ke 1996 demi mengantisipasi Pemilu. Karena itulah Porda Jabar 1996 juga dimajukan ke 1995.

Meski gagal di Porda, sebagian besar anggota skuat tetap dipertahankan. Pada perkembangannya, Pemerintah Kodya Tangerang mengubah tim tersebut sebagai klub representasi daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun