ASA tinggi melambung jelang pertandingan Indonesia melawan Brunei Darussalam, Kamis (12/10/2023). Timnas diprediksi bakal menang mudah pada leg pertama putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 tersebut.
Optimisme yang dapat dimaklumi. Karena kali terakhir bersua Brunei akhir tahun lalu, Indonesia menang besar dengan skor 7-0.
Pertemuan itu tersaji dalam fase grup Piala AFF 2022. Sempat kesulitan di awal-awal pertandingan, Rachmat Irianto, dkk. akhirnya sukses menyarangkan 7 gol oleh 7 pemain berbeda.
Hasil positif tersebut merupakan kemenangan keempat berturut-turut Indonesia atas Brunei dalam dua dekade terakhir. Maknanya, Brunei tak pernah menang dari Indonesia selama lebih dari 20 tahun.
Catatan pertemuan kedua tim semakin mengukuhkan dominasi Indonesia atas Brunei. Dari 13 pertemuan sejak yang pertama pada 28 Mei 1971, Tim Garuda membukukan 8 kemenangan.
Lalu menilik performa terbaru kedua negara, lagi-lagi Indonesia tampak berada di atas angin. Dalam FIFA Matchday bulan lalu, tim asuhan Shin Tae-yong menang 2-0 atas Turkmenistan.
Bandingkan dengan Brunei. Mengisi jeda internasional dengan melawat ke Hong Kong, Pasukan Tebuan dibuat malu dengan kekalahan telak 0-10.
Hasil jomplang bak bumi dan langit ini kian membuat pendukung timnas yakin seyakin-yakinnya jika Indonesia bakal melibas Brunei dengan mudah. Ibarat kata, cukup dengan kibasan tangan saja.
Brunei Pernah Memberi Malu
Namun jangan dulu percaya diri terlalu berlebihan. Biarpun lebih sering kalah, Brunei pernah juga membuat Indonesia malu.
Ingat lagi rekor pertemuan tadi. Dari 13 pertemuan, Indonesia menang 8 kali. Dua pertandingan lainnya berakhir imbang dan sisanya gantian Brunei yang menang.
Yang paling mengejutkan adalah kekalahan pertama pada 24 Maret 1980. Bersua di Stadion Merdeka, Kuala Lumpur, dalam lanjutan Grup 2 Kualifikasi Olimpiade 1980, Indonesia kalah 2-3.
Kekalahan tersebut mengawali periode buruk dalam sejarah pertemuan Indonesia dengan Brunei. Pasalnya, selepas itu Tim Garuda selalu kesulitan menundukkan skuad negara kesultanan itu.
Pada 5 Desember 1983, kembali Indonesia dipermalukan Brunei. Kali ini di ajang Merlion Cup di Singapura, di mana  Tim Merah Putih menjadi bulan-bulanan kontestan lain.
Mulanya Indonesia kalah telak 0-5 dari Singapura, lalu bermain imbang 0-0 dengan Korea Selatan U-23, sebelum dibekuk Brunei dengan skor tipis 0-1 di laga penutup.
Di antara dua kekalahan tersebut, Indonesia bertemu Brunei dua kali di SEA Games: 1983 dan 1985. Hasilnya, dua-duanya berakhir dengan skor imbang 1-1.
Rekor Indonesia membaik di dua laga berikutnya, yakni dalam SEA Games 1987 dan 1989. Bahkan pada pertemuan di tahun 1989, Indonesia menang telak 6-0.
Namun pertandingan setelah itu pada Pesta Sukan Merdeka 1990 menyuguhkan kejutan. Tampil di depan publik sendiri, 4 Maret 1990, Brunei sukses membukukan kemenangan tipis 1-0 atas Indonesia.
Jangan Lengah!
Meski tiga kemenangan Brunei atas Indonesia telah berlalu sangat lama (masing-masing 43, 40 dan 33 tahun lalu), Asnawi Mangkualam, dkk. jangan sampai lengah. Brunei bisa saja memberi kejutan dan mengganjal langkah Indonesia menuju Piala Dunia.
Ingat kembali pertemuan di fase grup Piala AFF 2022 yang baru lalu. Ketika itu Skuad Garuda sempat kesulitan menembus benteng pertahanan Brunei.
Indonesia baru bisa mencetak gol pada menit ke-20. Namun setelah itu kembali mengalami kesulitan sampai lebih dari seperempat jam.
Tim asuhan STY baru tampil lebih leluasa ketika Brunei bermain 10 orang. Tepatnya pada menit ke-38, sewaktu Alinur Rashimy Jufri diganjar kartu merah oleh wasit.
Barulah Indonesia bisa mencetak gol kedua pada menit ke-41 untuk menutup babak pertama dengan skor 2-0. Lalu di babak kedua lima gol tambahan tercipta.
Brunei tentu tak mau mengulangi hasil sama pada pertemuan besok. Para pemain juga pasti tengah berada dalam sorotan usai kekalahan memalukan di Hong Kong. Maka, jangan heran kalau nanti Brunei menyuguhkan permainan alot.
Untungnya, Coach Shin sudah mengantisipasi hal tersebut. Oppa satu ini telah menyiapkan skuad terbaik yang bisa ia panggil.
Referensi: Kompas.id, VOI.id, 11v11.com, RSSSF.org, Wikipedia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H