Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Rute Panjang Indonesia Menuju Piala Dunia 2026

7 Oktober 2023   12:35 Diperbarui: 9 Oktober 2023   05:38 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KUALIFIKASI Piala Dunia 2026 segera bergulir. Timnas Indonesia akan mengawali perjuangan dari Putaran Pertama yang berlangsung sejak 12 Oktober 2022 mendatang.

Pelatih timnas Shin Tae-yong telah memanggil para pemain untuk laga Putaran Kedua pekan depan. Tidak tanggung-tanggung, STY menyiapkan skuat terbaiknya demi memperoleh hasil maksimal.

Ada perubahan jumlah kontestan putaran final Piala Dunia mulai edisi 2026. Jika sebelumnya hanya 32, kelak menjadi 48 alias bertambah 16 tim.

Penambahan ini berimbas pada kuota masing-masing konfederasi. Untuk Asia, misalnya, AFC mendapat jatah 8 slot langsung plus 1 slot via play-off antarbenua.

Artinya, jatah untuk tim-tim anggota AFC bertambah banyak dua kali lipat. Sebelum-sebelumnya, slot untuk Asia hanyalah 4,5. Empat langsung, yang setengah lagi dari play-off antarbenua.

Perubahan ini disambut baik oleh negara-negara Asia. Bertambahnya slot peserta berarti peluang untuk tampil di Piala Dunia semakin besar.

Di Indonesia sendiri sudah mulai banyak yang menggaungkan asa lolos ke Piala Dunia 2026. Salah satu pemicu ya itu tadi, kuotanya bertambah banyak. Kesempatan untuk Indonesia semakin besar.

Masakan mengambil satu saja dari 8 atau 9 slot tidak bisa, sih? Apalagi kini Indonesia ditangani pelatih kaliber Piala Dunia.

Modal Peringkat FIFA Rendah

Impian tersebut sama sekali tidak salah. Masalahnya, ranking FIFA timnas kita di luar 100 besar dunia. Tepatnya pada urutan 147 saat artikel ini ditulis.

Bicara data, sepanjang sejarahnya kebanyakan kontestan Piala Dunia adalah tim-tim dalam daftar 50-60 besar FIFA. Ini catatan sejak 1992, ketika sistem pemeringkatan mulai diterapkan.

Tak banyak tim berperingkat di atas 60 dunia yang bisa menembus final. Di antara yang sedikit itu, ada yang lolos karena berstatus tuan rumah.

Afrika Selatan, misalnya. Ketika bertindak sebagai tuan rumah pada 2010 menduduki ranking 83 FIFA. Demikian pula Rusia yang menjadi host edisi 2018, kala itu berperingkat 70.

Tim dengan rangking FIFA paling rendah yang pernah lolos ke Piala Dunia adalah Korea Utara pada 2010. Waktu itu mereka duduk di peringkat 105 dunia.

Betul, tak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola. Sepanjang bola masih bundar, segala kemungkinan masih dapat terjadi.

Indonesia sendiri baru saja tercatat sebagai peserta dengan peringkat FIFA paling rendah di Piala Asia 2022. Mengangkangi banyak negara lain dengan ranking lebih tinggi yang gagal lolos ke Qatar.

Hanya saja, karena peringkatnya rendah maka Indonesia harus memulai perjuangan ke Piala Dunia 2026 dari Putaran Pertama. Putaran yang dikhususkan bagi tim-tim di luar 26 besar Asia.

Kita patut iri (dalam hal positif) pada Vietnam, Thailand, Malaysia dan Filipina yang langsung lolos ke Putaran Kedua. Ketiga negara tersebut baru akan bertanding mulai 16 November 2023.

Jadi, bersiap-siaplah ikut tegang dalam mengawal perjalanan panjang Indonesia menuju Piala Dunia 2026.

Jalan Panjang Itu....

Efek lain dari penambahan kuota peserta adalah proses kualifikasi Asia yang semakin panjang. Jika sebelumnya hanya terdiri atas lima putaran termasuk play-off antarkonfederasi, kini menjadi enam.

Perjuangan Indonesia sudah harus dimulai sejak Putaran Pertama. Berupa dua pertandingan home-away yang digelar pada 12 dan 17 Oktober mendatang.

Hasil undian mempertemukan Indonesia dengan Brunei Darussalam. Jika sukses melewati fase ini, masuklah timnas kesayangan kita ke Putaran Kedua.

Di Putaran Kedua, sebanyak 36 tim dibagi ke dalam 9 grup yang masing-masing terdiri atas 4 peserta. Mereka akan saling bertanding  home-away mulai 16 November 2023.

Juara dan runner-up setiap grup melaju ke Putaran Ketiga. Selain itu, total 18 tim ini juga secara otomatis menjadi kontestan Piala Asia 2027.

Sedangkan para penghuni peringkat 3-4 di setiap grup langsung tersingkir. Mereka beralih ke Kualifikasi Piala Asia 2027 Putaran Ketiga.

Indonesia sendiri bakal satu grup dengan Irak, Vietnam dan Filipina di Grup F andai melaju ke Putaran Kedua. Bukan lawan-lawan yang mudah, terlebih dua nama yang disebut duluan.

Akan tetapi jika bisa mencuri poin dari Vietnam dan mengatasi Filipina, setidaknya Indonesia dapat mengunci posisi runner-up. Lebih-lebih kalau ternyata membuat kejutan kala menantang Irak.

Putaran Penentuan

Di Putaran Ketiga, 18 tim tersisa akan dibagi ke dalam tiga grup yang masing-masing berisi 6 peserta. Mereka harus kembali bertanding home-away, di mana pertandingan pertama dilangsungkan pada 5 September 2024.

Juara dan runner-up setiap grup langsung lolos ke Piala Dunia 2026. Sementara tim peringkat ketiga musti bersaing lagi di Putaran Keempat untuk memperebutkan sisa dua tiket langsung.

Enam tim peringkat ketiga di Putaran Ketiga tadi akan disebar ke dalam dua grup pada Putaran Keempat. Setiap tim berisikan tiga peserta.

Berbeda dengan sebelumnya, di Putaran Keempat pertandingan dilangsungkan di tempat netral. Lalu formatnya setengah kompetisi, sehingga setiap tim hanya bertanding masing-masing sekali melawan dua lawan di grupnya.

Juara setiap grup berhak atas partisipasi di Piala Dunia 2026, menjadikan slot langsung AFC genap 8 buah. Sedangkan dua runner-up grup ditandingkan di putaran berikutnya untuk memperebutkan tiket play-off antarbenua.

Dengan demikian Putaran Kelima alias yang terakhir hanya menyisakan dua tim. Keduanya bakal bertanding home-away, di mana pemenangnya bakal masuk ke kualifikasi campuran yang mempertemukan wakil-wakil dari setiap konfederasi FIFA kecuali UEFA.

Play-off antarkonfederasi menyediakan dua tiket terakhir ke Piala Dunia 2026.

Melaju Sejauh Mungkin

Bagaimana peluang Indonesia? Dapatkah lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan di salah satu pertandingan Piala Dunia 2026?

Optimis tidak optimis, menurut saya kuncinya terletak di Putaran Kedua. Jika bisa mengimbangi permainan Irak dan Vietnam serta menggulung Filipina, peluang Indonesia bakal lebih terbuka.

Potensi untuk itu terhitung menjanjikan. Dari Filipina kita musti bisa meraup poin sempurna alias total 6, lalu dari Vietnam juga jangan sampai kalah. Sedangkan melawan Irak, berapapun poin yang didapat bakal sangat berharga.

Apabila sukses melaju ke Putaran Ketiga, sekalipun sebagai runner-up grup, jalan menuju Piala Dunia akan lebih lempang. Pasalnya di putaran ini ada enam tiket langsung yang diperebutkan oleh 18 tim.

Enam dibagi 18, itu berarti persentase peluang lolos adalah 33% lebih. Ini kesempatan besar. Indonesia musti bisa memaksakan diri menjadi runner-up grup di Putaran Ketiga.

Kalaupun gagal, maka setidak-tidaknya peringkat keempat grup harus berada dalam genggaman. Dengan demikian peluang kita masih terbuka meski harus berjuang lebih lama dengan mengikuti Putaran Keempat.

Sebelum berkhayal terlalu jauh, kita tunggu saja bagaimana kiprah Indonesia di Putaran Kedua nanti. Tanpa bermaksud meremehkan, tetapi saya yakin Brunei akan dapat dijinakkan sehingga kita melaju ke putaran berikutnya.

Saya pribadi tidak mau menuntut muluk-muluk. Yang penting para pemain timnas menunjukkan permainan menawan dengan semangat pantang menyerah, maka hasil terbaik pasti bakal mengikuti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun