Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah Pelatih Timnas 'Ubah' Putusan Wasit Piala AFF

28 Agustus 2023   16:03 Diperbarui: 28 Agustus 2023   23:09 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: KoranKaltim.com/Istimewa

Terang saja segenap pemain Indonesia terkejut, sebab mereka menilai apa yang dilakukan Ilham tidak layak dihukum sekeras itu. Namun Wasit Sun tetap teguh pada pendiriannya.

White juga tidak terima dengan keputusan tersebut. Sang pelatih merasa dirugikan tentu saja, sebab kartu merah langsung berarti Ilham tidak boleh bertanding di dua pertandingan berikutnya.

Padahal dua laga yang akan dilakoni Indonesia adalah semifinal. Tim Garuda yang menjuarai Grup A dijadwalkan bertemu Malaysia sebagai runner-up Grup B.

Tak mau kehilangan Ilham, White pun melayangkan surat protes ke AFF. Langkah ini, saya ingat betul, diberitakan oleh Tabloid BOLA ketika itu. Media olahraga yang sudah tidak terbit lagi tersebut memuji setinggi langit apa yang dilakukan White.

Saat googling untuk mencari referensi yang dapat dilihat bersama, bukan semata-mata berdasarkan memori pribadi, saya menemukan arsip berita Tempo yang menyebutkan PSSI-lah yang melayangkan surat protes ke AFF.

Siapapun yang melayangkan surat protes terhadap keputusan Sun Baojie ketika itu tidak penting. Intinya adalah tim Indonesia melayangkan keberatan secara resmi kepada penyelenggara turnamen. White selaku pelatih tidak hanya marah-marah dan berkeluh kesah di media.

Surat protes Indonesia mendapat respons. Sekalipun kartu merah untuk Ilham tidak dianulir, hukuman larangan bertanding untuk penyerang kelahiran Sumatera Selatan tersebut dikurangi (sumber). Dari mulanya dua, menjadi satu saja.

Alhasil, Ilham hanya absen di leg pertama semifinal ketika Indonesia menjamu Malaysia di Jakarta. Entah ada kaitannya atau tidak, Tim Garuda kalah 1-2 dari si tetangga berisik.

Ilham sudah boleh kembali tampil pada leg kedua di Kuala Lumpur. Kehadiran yang sangat dibutuhkan, sebab Indonesia musti mampu membalik ketertinggalan agregat jika ingin melaju ke final.

Saya yakin sekali Anda semua pasti masih mengingat jelas partai heroik dimaksud. Partai di mana Indonesia melakukan comeback fenomenal. Dari tertinggal 0-1 (1-3 secara agregat) sejak menit ke-28, menjadi unggul 4-1 atau 5-3 secara agregat dan membuat fans Malaysia terdiam.

Demikianlah kisah lawas ini saya tuangkan. Harapan saya, kapan saja Shin Tae-yong kembali merasa dirugikan wasit, langsung kirim surat protes saja kepada federasi penyelenggara turnamen. Itu tindakan yang lebih elegan lagi bermanfaat bagi tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun