Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Angkernya Kandang Nottingham Forest bagi Liverpool

22 Oktober 2022   23:44 Diperbarui: 22 Oktober 2022   23:56 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FANS Liverpool FC sedang marah besar. Mereka mengutuk penampilan para pemain di media sosial, menyusul kekalahan dari Nottingham Forest pada lanjutan English Premier League, Sabtu (22/10/2022) malam WIB.

Tak kurang dari eks wakil kapten Jamie Carragher turut berkomentar. "(Permainan) Liverpool sungguh mengerikan. Apa yang terjadi dengan Fabinho?" cuitnya di akun Twitter @Carra23.

"Sungguh sangat, sangat buruk sekali. Bisa jadi jauh lebih buruk lagi andai bukan karena penampilan penjaga gawang kami," kata pentolan The Redmen TV, Ste Hoare.

Wajar saja fans The Reds marah-marah. Bayangkan saja, James Milner, cs. mencatatkan 76% penguasaan bola alias tampil sangat dominan sepanjang laga. Sementara tuan rumah lebih banyak bertahan di wilayah terdalam bidang permainannya sendiri.

Bukti bahwa Nottingham Forest lebih banyak bertahan, para pemain Liverpool dapat melepas sebanyak 681 operan. Jumlah itu tiga kali lebih sering dari yang dilakukan pemain tuan rumah.

Tambahan lagi, tingkat akurasi operan para pemain Liverpool mencapai 86%. Menandakan bahwa tidak banyak gangguan berarti yang diberikan lawan sehingga awak The Reds dapat dengan leluasa mengoper-operkan bola.

Namun dalam pertandingan sepak bola, pemenangnya adalah tim yang mencetak gol paling banyak. Bukan yang menguasai bola lebih lama maupun yang melakukan operan lebih sering dari lawan.

Dengan semua keunggulan di atas tadi, nyatanya Liverpool tidak bisa membobol gawang Nottingham Forest. Sebanyak 15 tembakan yang tujuh di antaranya tepat sasaran, tidak sekalipun dapat menaklukkan kiper Dean Henderson.

Padahal Virgil van Dijk seharusnya dapat mencetak hat-trick andai semua peluang yang dia dapat menjadi gol. Roberto Firmino dan Fabio Carvalho juga masing-masing beroleh setidaknya satu peluang emas.

Rekor 38 Tahun

Apa yang salah dengan Liverpool malam ini? Bisa jadi karena "kutukan" puluhan tahun bernama The City Ground.

Kalau Stadion Anfield adalah arena yang sulit ditaklukkan oleh Manchester City, maka demikian pula halnya The City Ground bagi Liverpool. Kandang Nottingham Forest ini adalah tempat di mana The Reds kesulitan meraih tiga poin di liga.

Sepanjang era Premier League saja, enam kali sudah Liverpool menyambangi The City Ground termasuk dengan pertandingan malam ini. Hasilnya? The Reds tidak pernah menang sekali pun!

Rinciannya adalah tiga kali imbang dan tiga kali kalah. Yang menarik, entah kebetulan atau tidak, tiga kekalahan Liverpool di The City Ground dalam EPL selalu dengan skor identik: 0-1.

Mundur ke masa di mana liga utama Inggris masih bernama League Division One, Liverpool juga lebih sering kalah di kandang Nottingham Forest. Jadi bukan baru terjadi di era Premier League.

Mau tahu kapan terakhir kali Liverpool menang di The City Ground? Tanggal 28 Oktober 1984 alias 38 tahun lalu!

Waktu itu jabatan manajer Liverpool dipegang oleh Joe Fagan dan Nottingham Forest ditangani Brian Clough. Gol Ronnie Whelan dan Ian Rush pada masing-masing babak membawa Liverpool menang 2-0.

Namun setelahnya Liverpool tidak pernah bisa lagi mempecundangi Nottingham Forest di The City Ground. Stadion yang dipakai Forest sejak 1898 itu seolah menjadi tempat angker bagi The Reds. Paling banter mereka hanya bisa membawa pulang satu poin dari sana.

Rekor buruk tersebut bahkan terus bertahan sampai pada masa di mana Nottingham Forest berubah menjadi tim semenjana. Bukan lagi salah satu pembesar Inggris (juga Eropa) yang selalu diperhitungkan setiap kali musim baru bergulir.

Contohnya ya, pertandingan malam ini. Di mana sebelum bertanding Nottingham Forest menempati dasar klasemen sementara. Karena itu orang mudah saja memprediksi Liverpool bakal menang, meski dengan susah payah dan skor tipis.

Yang mereka lupa, rekor dalam sepak bola itu seringkali bersifat abadi. Susah berubah dalam waktu belasan hingga puluhan tahun. Seperti halnya catatan buruk Liverpool di kandang Nottingham Forest.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun