Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bagaimana Cara Mengucapkan "Ballon d'Or" yang Benar?

20 Oktober 2022   00:54 Diperbarui: 21 Oktober 2022   10:50 1504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KARIM Benzema meraih Ballon d'Or 2022, media sosial lantas ramai membahasnya. Baik itu di YouTube, Facebook, Twitter, Instagram, termasuklah pula di Kompasiana. Karena sudah terlalu banyak yang mengulas capaian Wak Haji, saya mau mengangkat sisi yang ringan-ringan saja.

Ya, saya cuma ingin "sedikit meluruskan" cara mengucapkan istilah Ballon d'Or. Bukan bermaksud menggurui apalagi sok pintar, ya. Cuma telinga saya suka jadi gatal sendiri kalau mendengar sebutan yang kurang pas di media sosial.

Bahkan di beberapa siaran stasiun televisi nasional, pengucapan Ballon d'Or masih banyak yang tidak pas. Termasuk pula penyebutan nama-nama pemain atau pelatih asal Prancis.

Seingat saya Dian Krishna, news anchor Metro Sport di Metro TV dulu, adalah salah satu dari sangat sedikit sportcaster Indonesia yang pengucapan kata-kata bahasa asingnya tepat. Bukan cuma nama Prancis, tetapi juga nama-nama Spanyol.

Sedikit menyeberang ke Spanyol, bagaimana mengucapkan nama Alexia Putellas yang benar? Perhatikan bagian yang saya tebalkan, di sanalah biasanya lidah orang kita terpeleset karena tidak paham kaidah bahasa Spanyol.

Begitu pula pengucapan Ballon d'Or tadi. Karena kurang memahami kaidah bahasa Prancis, jadilah  ada yang mengucapkan "balon dor" (ada yang meletus, mungkin? Hehehe) dan ada juga yang malah menyebutnya sebagai "balon dior".

Yang pertama hampir benar, tetapi yang kedua adalah improvisasi yang malah jadi salah. Lalu, bagaimana pengucapannya yang benar?

Sebagai pendahuluan, latar belakang saya sendiri pernah mempelajari dan mempergunakan Bahasa Prancis. Meski sudah berlalu duluuuu sekali, yakni sewaktu saya menempuh pendidikan pariwisata di Yogyakarta dan kemudian merintis karier sebagai pemandu wisata belasan tahun lalu, kalau cuma soal pengucapan yang baik dan benar masih saya ingat hingga hari ini.

Ballon d'Or sendiri istilah dalam bahasa Prancis, secara harfiah artinya adalah Bola Emas. Terdiri dari dua kata benda (nom), yakni "ballon" yang berarti "bola" dan "or" yang berarti "emas".

Di antara kedua kata benda tersebut diberi preposisi (preposition) "de". Sehingga kalau dituliskan kata per kata menjadi "ballon de or", bermakna bola (yang terbuat) dari emas.

Dalam Bahasa Prancis, preposisi melebur kalau kata benda di belakangnya berawalan huruf vokal. Misalnya "de" di depan kata "or" tadi, maka huruf "e" dihilangkan sehingga tinggal menyisakan "d" saja.

Jadilah kemudian "d'or". Ballon d'Or. 

Contoh lain adalah judul lagu lawas yang dipopularkan oleh Mireille Mathieu, Ma Melodie d'Amour. Perhatikan, "d'Amour" dalam judul lagu ini dibentuk dari preposisi "de" yang melebur dengan kata "amour" (berarti "cinta").

Ma melodie d'amour, artinya kira-kira melodi cintaku atau senandung cintaku.

Kembali ke laptop, bagaimana cara mengucapkan Ballon d'Or dengan benar?

Pertama, kata "ballon". Dalam bahasa Prancis, kata yang diakhiri dengan huruf konsonan "n" seperti ini dibaca berdengung pada ujungnya. Kira-kira seperti mengucap "ng" dalam bahasa Indonesia.

Jadi, huruf "n" pada kata "ballon" ini diucapkan sebagai "ba-long". Kurang lebih begitu. Sama halnya kata "maison" (= rumah) diucapkan "me-zong" atau "cochon" (= babi) diucapkan "ko-song".

Pengucapan berdengung nyaris hilang juga berlaku untuk huruf konsonan "m", seperti kata "nom" (berarti "kata benda") tadi.

Selain dua huruf itu, beberapa huruf konsonan di ujung kata malah seolah-olah dihilangkan. Dianggap tidak ada. Misalnya, orang Prancis menyebut Paris sebagai "pa-ri", di mana huruf "s"-nya menghilang sama sekali.

Contoh lain, "petit" (=kecil) dibaca "pe-ti". Nama belakang Olivier Giroud dibaca "zi-ru". Nama belakang Jordan Veretout dibaca "ve-re-tu".

Satu contoh frasa yang merangkum perlakuan berbeda untuk dua huruf konsonan yang berlainan di akhir kata dalam bahasa Prancis adalah "petit cochon". Ini artinya "babi kecil", dibaca "pe-ti ko-song".

Dengan demikian, kedua, kata "or" pada Ballon d'Or cukup diucapkan sebagai "o" saja. Huruf "r" di sana diucapkan samar, cenderung hilang. Kira-kira seperti "r"-nya orang cadel atau "r"-nya orang Melayu.

Masih kurang jelas juga? Kurang-lebih seperti pengucapan bahasa Inggris dalam aksen British. Di mana huruf "r" di ujung kata diucapkan dengan sangat samar sekali.

Coba lihat dan dengarkan video ini, kata "tower" diucapkan sebagai "tawe" dalam aksen British.

Terakhir, preposisi "de" yang telah dileburkan tadi dibaca menjadi satu kesatuan dengan kata benda di belakangnya, yakni "or". Tertulis "d'or", dibaca sebagai "d" yang bersambung dengan "or" yang huruf "r"-nya diucapkan tersamar.

Maka, seingat yang saya pelajari dan praktikkan sewaktu escort ataupun ngobrol santai dengan native speaker dulu, cara mengucapkan Ballon d'Or seperti lidah orang Prancis adalah "ba-long-do".

Mohon dicatat, huruf "r" pada "d'Or" dilafazkan dengan sangat tersamar seolah-olah nyaris hilang. Kebanyakan orang Prancis melafalkan "r" seperti orang cadel atau orang Melayu. Makanya saya tuliskan "do" saja biar mudah.

Oya, perlu diingat juga tentang potensi terjadinya perbedaan pengucapan. Sama halnya pelafalan orang British vs orang Amerika Serikat, pengucapan setiap orang bisa beda-beda. Bahkan di antara sesama francophone alias penutur asli bahasa Prancis sekalipun.

Kalau menurut saya, yang terpenting kaidah asasnya sudah pas saja sudah cukup. Perkara lain-lain, seperti apakah "r"-nya jelas atau malah hilang, tidak terlalu esensial karena bakal tergantung pada aksen masing-masing.

Sampai kapan pun orang British tetap akan melafalkan "tower" berbeda dengan orang Amrik, misalnya.

Itu saja. Semoga yang saya pelajari belasan tahun lalu masih relevan. Kalau ada yang mau mengoreksi di kolom komentar, saya akan menerimanya dengan senang hati.

Salam bola bundar! YNWA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun