Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang asyik berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet juga berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menunggu Efek Positif Duet Fabregas-Henry di Como 1907

9 September 2022   16:17 Diperbarui: 10 September 2022   01:50 1694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEPUTUSAN Cesc Fabregas bergabung dengan Como 1907 mengagetkan banyak orang. Agaknya tidak satu pun yang menyangka jika eks juara Piala Dunia, Piala Eropa, serta Piala Dunia Antarklub ini mau 'turun kasta' merumput di kompetisi kasta kedua seperti Serie B.

Sepanjang karier profesionalnya yang membentang sejak 2003, belum pernah sekali pun Fabregas membela tim divisi kedua. Dia selalu tampil di level tertinggi bersama klub yang masuk dalam lingkaran terbaik pada masanya.

Fabregas menjadi salah satu bintang Premier League ketika memperkuat Arsenal dan Chelsea. Dia memberikan trofi Piala FA dan Community Shield untuk The Gunners. Sedangkan bersama The Blues dia memenangkan semua trofi domestik yang tersedia, ditambah gelar juara Europa League.

Fabregas juga bergelimang trofi bersama Barcelona. Sekali menjuarai La Liga, sekali menjuarai Copa del Rey, juga 2 kali memenangkan Supercopa de Espana, ditambah masing-masing satu trofi UEFA Super Cup dan FIFA Club World Cup.

Hanya Liga Champions yang gagal Fabregas menangkan selama bermain. Namun paling tidak permainan apiknya bersama tiga klub tersebut membuat dia selalu dipercaya memperkuat timnas Spanyol. Tim Matador dengan Fabregas di dalamnya sempat mendominasi Eropa dan dunia di rentang 2008-2012.

Di Monaco memang Fabregas tidak memenangkan satu pun, tetapi setidaknya dia tetap merumput di level teratas dan tampil pula di Eropa. Musim lalu, Cesc mengantar Monaco hingga ke babak 16 besar Europa League.

Fans Monaco juga bakal selalu mengenang gol yang Fabregas cetak ke gawang Paris Saint-Germain pada 20 November 2020. Satu gol penentu kemenangan nan bersejarah. Itu kali pertama Monaco menang atas PSG sejak Agustus 2016.

Rencana Besar

Saat kontraknya bersama Monaco habis Juni 2022 lalu, Fabregas tak kunjung mendapat klub baru. Rupanya hal ini ditangkap sebagai peluang emas oleh Dennis Wise, presiden Como 1907 yang adalah eks gelandang tengah Chelsea di masa-masa awal Premier League.

Fabregas sendiri langsung merasa tertarik dengan uraian Wise saat keduanya pertama kali berbincang melalui telepon. Dalam video wawancara di kanal resmi klub, Fabregas mengakui jika dirinya merasa tertarik dengan visi dan rencana besar Como 1907.

Ketertarikan itulah yang lantas membuat Fabregas memutuskan bergabung dengan Como 1907. Gelandang bernomor punggung 4 ini secara resmi terikat kontrak profesional bersama I Lariani selama 2 tahun sejak 1 Agustus lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun