LIGA Champions Eropa musim 2022/23 mulai menghadirkan kejutan. Datangnya dari Grup E, di mana Dinamo Zagreb mengalahkan Chelsea dengan skor tipis 1-0. Seolah hendak menegaskan kesialan The Blues, satu-satunya gol tercipta di menit ke-13.
Mentas di Stadion Maksimir di ibukota Kroasia, Rabu (7/9/2022) dini hari WIB, Chelsea turun dengan kekuatan penuh. Thomas Tuchel menampilkan skema agresif dengan formasi 3-4-3, di mana trio Raheem Sterling, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Kai Havertz mengisi lini depan.
Namun demikian Tuchel terkesan agak meremehkan Dinamo dengan menurunkan kiper kedua, Kepa Arrizabalaga. Mungkin bagi Tuchel jauh lebih penting laga melawan Fulham, Sabtu (10/9/2022) mendatang, sehingga berkeputusan mencadangkan Edouard Mendy.
Atau pencadangan Mendy ada kaitannya dengan isu perpanjangan kontrak kiper Senegal itu? Di mana diberitakan Mendy ogah menerima draf yang disodorkan Chelsea? Entahlah
Terlepas dari itu, dari segi apa pun Chelsea tetaplah berada di atas angin. Rumah-rumah taruhan di Inggris dan Eropa juga menempatkan The Blues sebagai unggulan dalam pertandingan ini.
Wajar saja, pasalnya Chelsea lolos langsung ke fase grup. Sementara para pemain Dinamo sudah berkeringat duluan karena harus berjuang sejak fase Kualifikasi II.
Gambaran kekuatan kedua tim dapat dilihat dari nilai koefisien UEFA milik masing-masing. Chelsea unggul jauh dengan total 123.000 poin, sedangkan Dinamo hanya 49.500 poin.
Statistik pertandingan sendiri menunjukkan, penguasaan bola lebih banyak dilakukan oleh para pemain Chelsea (69%) ketimbang Dinamo (31%). London Biru juga melakukan total 15 tembakan, yang sayangnya lebih banyak melenceng dan hanya 3 yang tepat sasaran.
Prediksi yang mengunggulkan Chelsea tidak sepenuhnya salah. The Blues memang tampil mendominasi pertandingan. Malah di menit ke-6, trio Sterling-Havertz-Aubameyang sudah mengancam gawang Dinamo.
Kalau saja ketika itu tendangan Sterling tidak diblok Stefan Ristovski, bola dijamin meluncur mulus ke gawang dan skor sudah berubah jadi 0-1 untuk keunggulan tim tamu. Namun kemudian justru gawang di sisi lain yang jebol.
Tengah asyik menekan lawan, Chelsea kehilangan bola di kala nyaris seluruh pemainnya berada di separuh lapangan milik Dinamo. Gelandang Robert Ljubicic yang berhasil merebut bola langsung melepas umpan jauh pada Bruno Petkovic di depan.
Petkovic langsung mem-flick bola sedemikian rupa, bertepatan dengan melajunya Mislav Orsic yang berlari cepat ke muka. Para pemain Chelsea kaget dan berusaha mengejar, tetapi Orsic yang membawa si kulit bundar lari lebih cepat.
Melihat dua bek Chelsea kalah sprint, Kepa maju hendak menutup ruang tembak Orsic yang sudah mendekati kotak penalti. Namun striker bernomor punggung 99 tersebut berhasil mengecoh dengan melepas tendangan ke sisi kiri Kepa.
Tangan Kepa memang sempat menyentuh bola yang ditendang Orsic, tetapi tidak cukup kuat untuk menahan laju gelindingan si kulit bundar menuju gawang. Dua bek Chelsea yang mengejar juga datang terlambat. Gol!
Chelsea bukannya tidak berusaha membalas, tetapi ketangguhan lini belakang Dinamo membuat penjaga gawang Dominik Livakovic tak perlu terlalu bersusah payah. Bayangkan, dari 15 tembakan yang dilepas para pemain Chelsea hanya 3 yang tembus hingga ke jangkauan Livakovic.
Skor 1-0 untuk keunggulan Dinamo bertahan hingga wasit meniup peluit tiga kali. Kejutan pertama di Liga Champions 2022/23.
Bagi Dinamo, ini kali kedua mereka mengalahkan klub asal London di Liga Champions. Sebelumnya Dinamo pernah menekuk Arsenal, yang menariknya adalah eks klub Aubameyang, pada September 2015.
Dengan kemenangan atas Chelsea, Dinamo telah mengalahkan semua klub asal London yang mereka hadapi di kompetisi Eropa. Selain Chelsea dan Arsenal di Liga Champions, mereka juga pernah menggebuk Tottenham Hotspur dan West Ham United.
Di pihak Chelsea, kekalahan ini menjadi kali kedua klub Inggris dikalahkan klub Kroasia di Liga Champions. Baru terjadi dua kali ini sepanjang sejarah. Jadi, hasil ini benar-benar sebuah kejutan.
Namun bagi Chelsea ini bukan kali pertama mereka dikalahkan tim kecil di laga pembuka fase grup Liga Champions. Mundur 9 tahun, The Blues pernah digasak FC Basel 1-2 pada musim 2013/14, tepatnya di tanggal 18 September 2013. Lebih menyakitkannya lagi, laga tersebut berlangsung di Stamford Bridge.
Waktu itu Chelsea lebih dahulu unggul lewat gol Oscar di babak pertama. Namun Basel bangkit menjelang akhir pertandingan, dengan gol Mohamed Salah di menit 71 menjadi awal comeback. Sepuluh menit berselang, Marco Streller membalikkan skor dan kemenangan pun jadi milik Basel.
Bukan cuma sekali itu Basel mengalahkan Chelsea. Pada pertemuan kedua di St. Jakob-Park, 26 November 2013, lagi-lagi Salah menjebol gawang The Blues untuk memberikan kemenangan 1-0 bagi timnya.
Bagaimana dengan Dinamo Zagreb? Setelah menang tipis 1-0 di kandang atas Chelsea, akankah tim asuhan Ante Cacic kembali meraih kemenangan di London seperti dilakukan Basel dulu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H