Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pelajaran dari Mantan Juara Piala AFF U16 Sebelumnya

15 Agustus 2022   18:00 Diperbarui: 17 Agustus 2022   09:00 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas U16 Indonesia bersama Menpora Zainudin Amali (tengah) merayakan kemenangan seusai mengalahkan Vietnam saat laga final AFF U16 2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (8/12/2022). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko via kompas.com)

Tahun 2019, ketika pelatih Shin Tae-yong mengadakan seleksi timnas U19 untuk dibawa menjalani training center di Korea Selatan, nama Ernando lagi-lagi masuk dalam daftar. Bersamanya kala itu terpilih juga Muhammad Risky Sudirman, sesama eks juara Piala AFF U16.

Kita sama-sama tahu, setelah itu nama Ernando terus ada dalam daftar pemain timnas Indonesia untuk beberapa ajang. Edisi tunda Piala AFF 2020,  edisi tunda SEA Games 2021, plus laga eksibisi. Andai saja tak menderita cedera bahu, saya yakin Ernando juga dibawa ke Kuwait melakoni Prakualifikasi Piala Asia 2023.

Ernando adalah contoh pemain yang mengukir namanya di level U16, lalu dapat terus mempertahankan kualitas permainan sehingga sukses menembus tim-tim level usia lebih tinggi. Timnas U18, U23, bahkan juga tim senior.

Saya yakin Iqbal Gwijangge, dkk. ingin perjalanan karier seperti Ernando. Membela timnas adalah sebuah kehormatan, karena itu pastilah mereka punya impian untuk senantiasa terpilih. Tidak mandeg di level U16 saja.

Maka, tepat sekali nasihat yang disampaikan Bima Sakti selepas anak-anak asuhannya menerima trofi juara beberapa hari lalu. Jangan cepat berpuas diri, jangan terlalu lama larut dalam euforia.

Perjalanan kalian masih sangat panjang. Tetaplah berlatih secara disiplin dan meningkatkan kemampuan diri, kecuali rela tersingkir dari kerasnya persaingan menembus timnas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun