Menariknya, harian Kompas terbitan 18 Maret 1988 memuat satu berita yang mengesankan jika Van der Vin melalui proses naturalisasi. Dalam berita itu dikabarkan jika Van der Vin yang telah berusia 64 tahun, membacakan sumpah setia kepada Indonesia di Gedung Pengadilan Negeri Cianjur,17 Maret 1988 (sumber).
Apa tidak merasa aneh dengan rentetan kejadian ini? Bagaimana bisa mantan kiper tim nasional Indonesia, yang pernah membela nama negara di pertandingan internasional sepanjang era 1950-an hingga 1960-an, baru melakukan proses naturalisasi di tahun 1988?
Saya sih, tidak merasa heran sama sekali. Soalnya ada kasus yang serupa tapi tak sama di dunia bulutangkis.
Kita harus menyebut nama Susi Susanti di sini. Ratu bulutangkis ini meraih medali emas Olimpiade 1992 sebagai pebulu tangkis Indonesia. Saat dia naik podium, yang dikibarkan bendera merah putih dan yang dinyanyikan Indonesia Raya.
Ini emas pertama bagi Indonesia sepanjang ikut serta di Olimpiade. Sebuah sejarah besar. Tak heran jika Susi Susanti memperoleh penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden Soeharto sekembali dari Barcelona.
Toh, dengan pencapaian besarnya itu Susi Susanti masih harus mengurus satu dokumen bernama Surat Bukti Kewarganegaraan  Republik Indonesia, biasa disingkat SBKRI, saat hendak menikah dengan Alan Budikusuma (sumber).
Jika Susi Susanti memilih mengalah dan bertahan di Indonesia, tidak demikian halnya dengan Tong Sin Fu alias Fuad Nurhadi. Gerah karena pengajuan status WNI-nya terus dipersulit, aktor utama di balik perkasanya tim bulutangkis putera Indonesia di Olimpiade 1992 ini memilih jadi warga negara Tiongkok.
Kesimpulannya? Saya sih, tetap mempertahankan pendapat jika Cristian Gonzales adalah pemain naturalisasi pertama di timnas Indonesia. Ada pun Arnold van der Vin, dia WNI sejak lahir karena lahir di Semarang dan terus tinggal di Hindia Belanda/Indonesia.
Ya, sebagai mana Susi Susanti dan Alan Budikusuma adalah juga WNI sejak lahir, sekalipun mereka berdarah Tionghoa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI