Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Money

Terobosan-terobosan yang Bikin J&T Express Semakin di Depan

25 Desember 2019   00:01 Diperbarui: 25 Desember 2019   00:01 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari sudah mendekati peraduannya pada hari Rabu, 31 Januari 2018, ketika sebuah sepeda motor masuk ke halaman. Dari dua wadah besar di kiri-kanan jok belakang, saya tahu kalau itu kurir ekspedisi. Tapi bukan wajah-wajah kurir yang biasa datang mengantarkan paket-paket untuk saya.

Mengenakan jaket dan helm sama merah, kurir tersebut turun dari sepeda motornya. Ia mengambil satu bungkusan dari wadah besar di samping jok belakang, kemudian menghampiri saya.

"Pak Eko Nurhuda?" tanyanya dengan mimik agak bingung.

Melihat wajah kurir tersebut saya spontan teringat pada sosok Abhie Cancer saat memerankan Wiro Sableng, si Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, di layar kaca RCTI dahulu kala.

"Iya, saya sendiri," jawab saya. Sekilas saya baca tulisan "J&T Express" di bagian depan helm yang ia kenakan.

Kurir tersebut kemudian mengeluarkan gawainya dari kantong kemeja. Entah apa yang ia buka di sana, yang jelas ia seperti sedang menyorot bagian tertentu dari paket di tangannya dengan kamera hape. Setelahnya paket itu disodorkan ke saya sembari tersenyum.

"Paket dari Jakarta, Pak." ujarnya, lantas langsung berpamitan.

"Wah, terima kasih banyak ya," saya menjawab sembari sedikit bingung. Sebab paket diberikan begitu saja. Biasanya saya musti menandatangani salinan resi. Pernah pula ada kurir yang sudahlah meminta tanda tangan, juga memfoto saya. Ini kok langsung main tinggal saja gimana ceritanya?

"Eh, Mas, ini saya nggak perlu tanda tangan apa-apa?" setengah berseru saya bertanya pada kurir yang sudah memutar kepala sepeda motornya.

"Nggak perlu, Pak. Sudah dicatat sistem," jawabnya, dan kembali berpamitan.

Sembari menatap kepergian Mas Kurir J&T tersebut saya rogoh saku celana, mengambil gawai. Begitu saya buka, di monitor tertera notifikasi dari Bukalapak: "Sistem kami mencatat paket sudah diterima. Segera konfirmasi penerimaan barang."

Saya melongo.

Selevel Logistik Top AS

Hari itu adalah kali pertama saya berinteraksi langsung dengan J&T Express. Pemicunya adalah promo gratis ongkos kirim yang ada di Bukalapak. Kebetulan sekali saya punya wishlist sebuah buku sejarah nan tebal, yang ongkos kirimnya lumayan.

Mumpung ada promo, saya pun memesan buku tersebut. Transaksi pembelian itu sekaligus mencatatkan rekor pertama kali saya memilih J&T Express sebagai kurir saat belanja online.

Sebuah kesan pertama yang sangat menggoda. Seumur-umur baru kali itu saya tidak dimintai tanda tangan, apalagi foto, ketika menerima paket dari kurir. Sebagai gantinya--saya bertanya ke kurirnya saat menerima kiriman paket lagi, kurir J&T Express cukup memindai barcode yang ada di resi paket. Dan itu menurut saya sangat keren.

Meski terkesan sepele, tapi itu merupakan sebuah terobosan kreatif. Penerima paket seperti saya tidak perlu lagi risih difoto-foto, yang entah kemudian fotonya diapakan. Memberi tanda tangan bagi sebagian orang juga membuat tidak nyaman.

Yang lebih penting dari kacamata pelapak online, pencatatan waktu pengiriman barang berlangsung secara real time. Seperti pada pengalaman saya di atas, begitu kurir memindai barcode sesaat sebelum menyerahkan paket ke saya, saat itu pulalah sistem J&T Express mencatat bahwa paket telah tiba di tujuan.

Kalau Anda sering menonton vlog Casey Neistat semasa ia tinggal di New York, ada banyak sekali adegan di mana ia  menerima paket-paket. Adalah Marlan Franklyn kurir yang biasa mengantarkan paket tersebut pada Casey. Marlan bekerja di sebuah perusahaan logistik top di Amerika Serikat.

Casey tak perlu melakukan apa-apa saat menerima paket-paket tersebut dari Marlan. Marlan-lah yang memindai barcode di paket dengan satu alat khusus sebelum menyerahkannya pada Casey. Sudah, begitu saja.

Pendek kata, meski terhitung pemain baru di Indonesia, secara teknis pengiriman barang tingkatan J&T Express sudah menyamai perusahaan logistik top AS.

Bisa Minta Jemput Paket

Rupanya itu bukan satu-satunya terobosan yang dilakukan J&T Express. Kita mundur sekitar dua tahun ke belakang untuk mengilas balik satu momen perkenalan mengesankan lain dengan perusahaan logistik satu ini.

Suatu ketika saat tengah berselancar di Facebook, sebuah unggahan dari seorang kenalan melintas di lini masa. Fotonya bikin penasaran karena menunjukkan sebuah mobil yang bagian belakangnya terbuka. Di bagasi terlihat tumpukan paket-paket menggunung. Teman saya ini memang juragan batik di Batang.

Masuk ke dalam bangunan dari mana foto diambil, terlihat pula dua lelaki berseragam kemeja merah tengah duduk. Sejumlah resi berceceran di sekitar keduanya. Tampak pula sebuah timbangan berwarna oranye.

"Recommended buat teman2 yang punya usaha olshop. Alhamdulillah para kurir ekspedisi ini hampir seharian setiap harinya ikut ngantor di tempat kami buat nyatetin resi, kroscek pengiriman, dan ambil barang yang akan kami kirim berapapun jumlahnya. Kami sangat dimudahkan dengan pelayanan ekspedisi yg satu ini, namanya J&T Ekspress." Demikian bunyi status yang menemani foto tersebut.

Itu kali pertama saya tahu ada perusahaan logistik yang mau menjemput barang ke pelanggan. Hanya saja, karena saya tahu persis teman saya ini punya reseller banyak, dan sehari mengirim ratusan paket, saya kira ia dapat privilege. Maklum, transaksi besar. Pasti dapat perlakuan khusus dong.

Ternyata saya salah. Strategi jemput bola seperti ini memang menjadi bagian dari layanan J&T Express pada semua pelanggan. Tak peduli hanya mengirim satu paket sekalipun, J&T Express tetap mau mengambil paket tersebut.

Ini tentunya sangat memudahkan bagi pebisnis online, utamanya kaum emak yang biasanya menjalankan bisnis sembari mengerjakan tugas-tugas mulia di rumah. Nggak kebayang kan ya emak-emak kirim paket sembari bawa anak kecil. Jadi, J&T Express layak diacungi jempol untuk yang satu ini.

Saya sendiri berkali-kali sempat tergoda menggunakan layanan ini ketika toko online saya di Bukalapak mendapat order. "Iseng, ah. Sekali-kali paketnya yang dijemput kurir," pikir saya.

Niat yang selalu saya batalkan karena perasaan tidak enak pada kurir. Kalau paket saya banyak okelah. Ini cuma satu saja kok. Dan ini karena sayanya yang tidak enak hati lho ya.

Logistik Era 4.0

Dua poin di atas adalah sebagian kecil contoh gebrakan-gebrakan kreatif yang dihadirkan J&T Express. Tak heran bila kehadirannya yang masih hitungan tahun di Indonesia, tak menghalangi perusahaan logistik besutan Jet Lee dan Tony Chen ini untuk tampil di depan sebagai trend setter.

Latar belakang duo pendirinya yang eks petinggi dan founder OPPO International membuat J&T Express begitu cepat berakselerasi. Sama halnya OPPO, si pemain baru dunia gadget yang kini telah berdiri sejajar dengan merek-merek besar dunia.

Mulai beroperasi sejak 20 Agustus 2015, perusahaan logistik di bawah bendera PT Global Jet Express ini memilih fokus menggarap segmen marketplace. Promo-promo ongkos kirim yang biasa saya nikmati di Bukalapak salah satu contohnya.

Melihat pencapaian mereka dalam perjalanan yang masih terhitung singkat, terlihat betapa pesatnya perusahaan ini melesat. Mengutip majalah Kontan, J&T mencatatkan pertumbuhan hingga 300% alias tiga kali lipat di tahun 2017. Sementara sepanjang 2018 perusahaan ini melayani rata-rata 500.000 paket per hari. Wow!

Angka tersebut bertumbuh dua kali lipat menjadi sejuta paket sehari di tahun 2019 ini. Saat Harbolnas 12.12 yang baru lalu, J&T EXpress melayani pengiriman sebanyak 10 juta paket hanya dalam sehari itu. Luar biasa!

Tak heran bila kemudian J&T Express mendapatkan predikat sebagai Top Brand award 2019 dari Frontier Group dan majalah Marketing.

Hebat, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun