Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Legenda! Aktris Senior Ini Dulunya Kiper Timnas Wanita Indonesia

29 Juli 2018   18:36 Diperbarui: 29 Juli 2018   18:42 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muthia Datau bersama Ayu Ting Ting. FOTO: Instagram/muthia_buanaputri

NAMA Muthia Datau rasanya lebih dikenal generasi milenial sebagai seorang aktris. Terutama setelah ia menjadi salah satu pemeran film horor Titisan Setan produksi Intercept Fim yang tayang di bioskop pada Maret 2018 lalu. Padahal di era '70 hingga '80-an namanya begitu harum sebagai kiper wanita favorit.

Menilik catatan kariernya, tidak berlebihan rasanya menyebut Muthia Datau sebagai pesepak bola wanita terbaik sepanjang sejarah Indonesia.

Muthia lahir di Lampung, 12 Agustus 1959. Ia telah bermain sepak bola sejak kecil. Ketika berusia 14 tahun, tetangga rumahnya yang seorang pelatih sepak bola wanita mengajaknya bergabung ke Buana Putri, klub sepak bola wanita terbesar saat itu.

Wanita bernama panggilan Muti ini mengiyakan ajakan tersebut. Perjuangan berat pun dimulai. Butuh waktu dua tahun baginya untuk menembus skuat inti Buana Putri.

Begitu memperoleh posisi kiper utama, pengagum Yudo Hadianto ini selalu menjadi pilihan pertama pelatih. Posisinya tak tergoyahkan di bawah mistar gawang. Ia segera menjadi kiper favorit yang dielu-elukan setiap kali bertanding.

Sayang, waktu itu belum ada kompetisi sepak bola wanita. Muti dan klubnya hanya berlaga di pertandingan eksibisi atau kejuaraan amatir. Kompetisi resmi baru bergulir di tahun kelimanya menjadi pesepak bola.

Bermain bagus di klub membuat Muti direkrut timnas. Ajang pertama yang ia ikuti bersama timnas adalah Asian Women Football 1977 di Taiwan. Walaupun harus mengawali turnamen dengan gawang Muti kebobolan lima gol melawan tuan rumah, Indonesia pulang membawa medali perunggu.

Kiprah Muti bersama timnas wanita di Asian Women Football 1977 terdokumentasi dengan baik di laman RSSSF.com. Saya harap PSSI juga mempunyai catatan serapi ini untuk setiap pemain sepak bola negeri ini. Atau setidak-tidaknya pemain-pemain yang pernah membela timnas.

Meski terbilang sukses, namun karier Muti di sepakbola tak sepenuhnya didukung keluarga. Takut anaknya jadi semakin tomboi, ibunda Muti memintanya ikut ajang pemilihan Abang None Jakarta Barat 1978.

Eh, secara tak terduga ia malah terpilih sebagai None Jakarta Barat. Lalu disusul gelar juara kedua di pemilihan tingkat propinsi, di mana ia dinobatkan sebagai None Jakarta.

Muthia Datau (kedua dari kanan) bersama para pemain film Titisan Setan. FOTO: Intercept Film Craft
Muthia Datau (kedua dari kanan) bersama para pemain film Titisan Setan. FOTO: Intercept Film Craft
Keluarga Artis

Dari situ karir Muti berubah haluan ke dunia hiburan. Ia sempat bermain satu film dengan pelawak kondang Ateng dalam judul Ira Maya dan Kakek Ateng (1979). Judul film lain yang ia bintangi adalah Sepasang Merpati (1979), Sirkuit Kemelut (1980), Malu-malu Kucing (1980), Intan Mendulang Cinta (1981), dan Wolter Monginsidi (1983).

Di dunia film juga Muti bertemu jodoh, yakni aktor Herman Felani, lawan mainnya di film Sirkuit Kemelut yang mendampingi hidupnya hingga kini.

Adik-adiknya kemudian turut mengikuti kiprahnya di dunia film. Yang pertama adalah Nuryanda "Nunu" Datau yang masih aktif bermain sinetron hingga kini. Dalam profilnya di Kapanlagi.com, Nunu tercatat pernah membintangi film lawas Sejoli Cinta Bintang Remaja (1980), Lupus II (1987), juga Rini Tomboy (1991).

Sementara Yudi Datau adalah seorang sinematografer yang, mengutip laman IMDb.com, terlibat dalam pembuatan film Arisan! (2003), Gie (2005), Denias; Senandung di Atas Awan (2006), dan Nagabonar Jadi 2 (2007).

Adik Muti yang lain, Vita, jadi satu-satunya keluarga Datau yang tidak bermain film. Vita adalah seorang penyanyi. Ia merilis album Janjimu Rinduku di bawah label JK Records pada 1993. Beberapa single-nya yang ngetop antara lain Janjiku Rindumu, Sepasang Angsa Putih, dan Izinkan Kami Berdua.

Tetap Eksis

Dikira bakal meninggalkan dunia sepakbola sepenuhnya, Muti malah merasa tak nyaman dengan kehidupannya sebagai artis. Ia pun kembali fokus bermain bola, sampai kemudian memutuskan pensiun dari lapangan hijau pada tahun 1986. Ketika itu ia tengah mengandung anak pertama.

Setelah itu Muti sempat jadi komentator di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI, kini MNC TV). Ia juga menulis kolom di sejumlah media olah raga, sebelum melanjutkan karier di dunia perbankan. Namanya pernah tercatat sebagai karyawan Bank Duta dan Bank Nusa. Ia berhenti sebagai karyawati bank saat krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1999.

Belakangan, di usia senjanya Muti kembali terjun ke dunia hiburan. Ia antara lain bermain di sinetron Ayu Anak Depok City--dengan bintang utama pedangdut Ayu Ting Ting--yang ditayangkan MNC TV, Jalan Lain Menuju Surga (RCTI), dan beberapa judul FTV.


Di film Titisan Setan, Muti berperan sebagai nenek Melissa (Wendy Wilson), pemeran utama wanita yang selalu diganggu makhluk astral dalam sebuah vila. Selain Muti, ada aktris lawas lainnya dalam film ini dalam diri Diah Permatasari.

Meski demikian dunia olahraga tak jauh-jauh dari kehidupan Muti. Mengintip akun Instagram-nya, @muthia_buanaputri, ia memanfaatkan waktu di luar syuting sebagai instruktur yoga. Feed Instagram-nya banyak menampilkan foto dan video saat ia tengah melatih dan berlatih yoga.

Satu keinginan terbesar Muti yang hingga kini belum terwujud adalah menjadi pelatih klub sepakbola wanita. Di masa di mana sepakbola pria saja tengah carut marut penuh sengkarut, entah kapan keinginan tersebut bisa jadi kenyataan.

Pemalang, 29 Juli 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun