Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saatnya "Ayam Jantan" Lantang Berkokok di Rusia

10 Juli 2018   21:49 Diperbarui: 10 Juli 2018   22:08 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Grafik Menanjak

Memang, penampilan Prancis kurang mengesankan di babak grup. Lloris cs. menang susah payah dengan skor tipis melawan Australia (2-1) dan Peru (1-0), lalu ditahan imbang Denmark tanpa gol. Tentu saja ini bukan penampilan sebuah tim calon juara.

Dari tiga gol yang diciptakan Prancis pada fase ini, hanya sontekan Kylian Mbappe ke gawang Peru yang berasal dari permainan terbuka. Sisanya merupakan sepakan penalti Antoine Griezmann dan bunuh diri Aziz Behich di laga pertama melawan Australia.

Tim Ayam Jantan baru menunjukkan tajinya pada fase gugur. Argentina yang digadang-gadang sebagai calon kuat juara, dilibas 4-3 di perdelapanfinal. Unggul lewat tendangan penalti (lagi-lagi) Griezmann pada menit ke-13, Prancis sempat balik tertinggal 1-2 di awal babak kedua oleh gol Angel Di Maria (41') dan Gabriel Mercado (48').

Gol cantik Benjamin Pavard (57') yang disusul dua gol Mbappe (64', 68') kembali membalik kedudukan. Kali ini angkanya 4-2 untuk keunggulan Prancis. Argentina terus berupaya mencetak gol balasan, tapi hanya dapat menjaringkan satu melalui Sergio Aguero di masa injury time. Prancis pun melaju.

Di perempatfinal, giliran Uruguay yang dipermak dua gol tanpa balas. Ini terhitung kemenangan mengejutkan sebab Uruguay tampil lebih baik ketimbang Argentina. Setidaknya, gawang Fernando Muslera baru kebobolan sekali jelang bertemu Prancis. Terlebih mereka baru saja mengalahkan Portugal, salah satu kandidat juara lain dari Eropa.

Apa daya, pelanggaran Rodrigo Bentancur terhadap Corentin Tolisso sedikit di luar kotak penalti membuka pintu keluar turnamen bagi Uruguay. Tendangan bebas Griezmann sukses disambut sundulan Raphael Varanne (40'). Gol! Lalu blunder Muslera ketika memblok tendangan jarak jauh Griezmann (61') membuat Uruguay tak mampu lagi bangkit hingga laga usai.

Dari fase grup hingga perempatfinal, grafik permainan Prancis terus menanjak. Penampilan Lloris cs. menghadapi Belgia pun  jadi semakin menarik ditunggu.


Bekal Semifinal Terakhir

Dua kemenangan ini seolah menasbihkan Prancis sebagai tukang jagal tim-tim Amerika Selatan di Piala Dunia 2018. Dalam sejarah Piala Dunia, kontestan Eropa penakluk tim Amerika Selatan biasa mengakhiri turnamen sebagai juara dunia. Contoh terbaru adalah Jerman yang membabat Brasil 7-1 di semifinal empat tahun silam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun