Sekarang, nama belakang atau nama keluarga hanya bisa dipakai jika yang bersangkutan dapat membuktikan adanya hubungan kekeluargaan dengan nama tersebut. Jika tidak, nama tersebut bakal ditolak.
Ada komite khusus yang menangani masalah penamaan ini, yakni Mannanafnanefnd (Icelandic Naming Comittee). Mengutip laporan IcelandReview.com (12/9/2006), komite ini bahkan berhak menolak nama yang sebelumnya tidak pernah dipakai di Islandia.
Oya, dalam beberapa kasus ada pula yang memakai nama ibu sebagai nama belakang. Biasanya terjadi jika kedua orang tua sudah bercerai, atau si anak tak mau diasosiasikan dengan ayahnya sehingga mengganti nama belakang.
Satu contoh adalah pesepakbola Heidar Helguson. Nama belakangnya, Helguson, dibentuk dari nama ibunya, Helga. Contoh lain novelis Gurn Eva Minervudottir, di mana Minervudottir diambil dari nama ibunya, Minerva.
Ada pula yang memakai nama ayah dan kakek sekaligus. Ini biasanya terjadi kalau nama anak dan ayah sangat banyak kembarannya sehingga kelak sulit dibedakan satu sama lain. Untuk itulah nama kakek dipakai sebagai pembeda.
Misalnya ada dua orang bernama Thor punya anak laki-laki yang sama-sama mereka beri nama Gudmundur. Dengan demikian akan ada dua anak bernama Gudmundur Thorsson. Untuk membedakannya ditambahkan nama kakek dari pihak ayah.
Katakanlah kakeknya Gudmundur pertama bernama Bjarni, lalu Gudmundur kedua mempunyai kakek bernama Hallur. Maka nama lengkap Gudmundur pertama menjadi Gudmundur Thorsson Bjarnarsonar (Gudmundur anak Thor, cucu Bjarni), sedangkan Gudmundur satunya lagi bernama lengkap Gudmundur Thorsson Hallssonar (Gudmundur anak Thor, cucu Hallur).
Well, jadi begitulah ceritanya kenapa para pemain timnas Islandia punya nama belakang yang mirip satu sama lain. Negeri Es satu ini memang memiliki aturan yang sangat ketat terkait penamaan. Jangankan nama orang, di sana bahkan ada komite khusus yang menangani penamaan tempat. Wuih!
Oya, jangan lupa, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda ya. :)
Pemalang, 16 Juni 2018.