[caption caption="Prasasti peresmian yang memampangkan nama Presiden Tanzania, Yulius K. Nyerere, sebagai peresmi pada 20 Oktober 1981. Foto: smanegeri2okutanzania.blogspot.co.id"][/caption]SMA Negeri 2 OKU. Begitu dulu nama resmi sekolah yang terletak di pemukiman transmigrasi Batumarta II, Kec. Lubuk Raja, Kab. OKU Timur, Sumatera Selatan ini. Tapi warga sekitar lebih mengenalnya sebagai SMA Tanzania. Wow, jauh sekali ya? Bagaimana ceritanya sekolah negeri ini dinamai sebuah negara nun jauh di benua Afrika sana?
Saya pertama kali mendengar hal ini dari seorang sepupu yang lulusan sekolah ini. Kami dulu sempat tinggal satu kontrakan di Jogja meski hanya beberapa bulan. Menurut cerita sepupu saya, SMA-nya dinamai SMA Tanzania karena dulu diresmikan oleh Presiden Tanzania.
Seruan "Wow!" harus kembali keluar dari mulut saya saat mendengarnya. Ya, bagaimana bisa sebuah sekolah negeri diresmikan oleh presiden negara lain? Pasti ada ceritanya. Dan cerita itu yang membuat saya tertarik, sekalipun baru melakukan penelusuran jauh beberapa tahun setelah diceritai saudara sepupu tadi.
Usut punya usut, rupanya sekolah ini didirikan atau lebih tepatnya diresmikan pada tahun 1981. Saya belum lahir saat itu. Malah orang tua saya belum lama menikah, setelah berkenalan dan pedekate di Batumarta VI. Jarak Batumarta VI ke Batumarta II tidak begitu jauh. Naik sepeda motor dengan kondisi jalan sekarang tidak akan lebih dari setengah jam.
Ceritanya, bapak saya yang perantauan dari Palembang tengah menjadi mandor di proyek pengerjaan Pasar Batumarta VI. Ibu saya ketika itu juga mandor, tapi di perkebunan karet milik PT Perkebunan Nusantara VII. Orang-orang setempat biasa menyingkat nama perusahaan ini sebagai PTP. Jadi, ibu saya dulu mandor PTP dan Bapak mandor perusahaan kontraktor.
Mandor bertemu mandor, keduanya lantas menikah di Batumarta VI. Usai menikah Bapak memboyong Ibu ke Palembang. Di kota inilah saya dan dua adik lahir, tumbuh besar menjadi anak-anak sebelum dibawa pindah kembali ke Batumarta pada tahun 1992. Saya naik kelas V Sekolah Dasar ketika itu, dan pindah sekolah ke SD Negeri 01 Batumarta VIII.
Kembali ke SMA Tanzania. Seperti tertera pada prasasti beton yang ada di area sekolah, SMA ini diresmikan pada 20 Oktober 1981. Di prasasti itu juga dijelaskan bahwa sekolah tersebut "Diresmikan Presiden Tanzania Yulius K. Nerere." Agaknya si pembuat prasasti salah dengar, karena nama presiden Tanzania yang dimaksud adalah Yulius K. Nyerere. Kurang 'y' saja.
Founding Father Tanzania
Setelah ditelusuri, Presiden Nyerere memang melakukan kunjungan ke Indonesia pada Oktober 1981. Presiden Nyerere tiba di Jakarta pada 9 Oktober 1981, disambut oleh Presiden Soeharto di Istana Negara. Malam harinya, kedua kepala negara saling beramah tamah dalam acara jamuan makan malam. Dalam kesempatan itu keduanya membicarakan perihal kerja sama dalam berbagai bidang antara Indonesia dan Tanzania.
[caption caption="Presiden Soeharto dan Ibu Tien bersama Presiden Yulius Nyerere dan Nyonya di Istana Negara, 9 Oktober 1981. Foto: Perpusnas.go.id"]
Setahun berselang, Nyerere mengubah TAA menjadi Tanganyika African National Union (TANU) dan mengukuhkan diri sebagai organisasi politik. Aktivitasnya ini mendapat sorotan dari pemerintahan kolonial, yang memintanya memilih karier sebagai guru atau tetap berpolitik. Dengan mantap Nyerere mengajukan permohonan keluar dari pekerjaannya sebagai guru dan fokus berkampanye untuk kemerdekaan Tanganyika melalui TANU.
Buahnya, Tanganyika memperoleh kemerdekaan dari Kerajaan Inggris pada 9 Desember 1961. Nyerere ditunjuk sebagai perdana menteri di bawah seorang gubernur jenderal mewakili Kerajaan Inggris. Setahun berselang, negeri muda tersebut berubah bentuk menjadi Republik Tanganyika dan Nyerere terpilih sebagai presiden pertama.