Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Final Copa America 2015, Ajang Show-Off Eduardo Vargas

4 Juli 2015   17:42 Diperbarui: 4 Juli 2015   17:42 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Eduardo Vargas, spesialis pinjaman yang moncer di timnas. FOTO: Laciola.cl"][/caption]

EDUARDO Vargas resminya merupakan pemain klub Serie A Italia, Napoli. Namun ia menghabiskan dua musim terakhir bersama tiga klub berbeda di tiga negara dengan status pemain pinjaman. Terkesan tak terpakai di level klub, Vargas menunjukkan kelasnya di pentas internasional bersama timnas Chili.

Teken kontrak bersama Napoli pada Januari 2012, ia mengawali kariernya di Eropa dengan catatan kurang bagus. Ia hanya tampil sebanyak 13 kali di separuh musim terakhir 2012/13 dan tak mencetak gol. Vargas baru mencetak gol debut pada 20 September 2012, alias delapan bulan sejak didatangkan dari Universidad de Chile.

Ia mencetak hat-trick ke gawang AIK Fotboll di ajang Europa League, Napoli sendiri menang 4-0. Ia pun mencatatkan sejarah sebagai pemain Chili pertama yang mencetak hat-trick di kompetisi Eropa. Namun fakta bahwa ia cuma mencetak tiga gol dalam sembilan bulan menjadikannya bukan pilihan utama di lini depan Napoli.

Spesialis Pinjaman

Januari 2013, Vargas dipinjamkan ke Gremio di Liga Brasil. Di sinilah ketajamannya kembali. Ia membukukan 11 gol dari 37 kali bermain di segala ajang. Sayang, itu tak membuatnya menjadi pilihan pelatih Rafael Benitez. Sepulang dari Brasil ia kembali dipinjamkan, kali ini ke Valencia di La Liga Spanyol.

Bergabung bersama El Che sejak 23 Januari 2014, Vargas langsung membukukan gol debutnya pada 8 Februari tahun yang sama. Valencia menang telak 5-0 atas Real Betis saat itu. Ia juga jadi bagian penting dalam tim dengan menyumbangkan dua gol dan tiga asis dari delapan pertandingan bersama Valencia di ajang Europa League.

Penampilan konsisten bersama Valencia itu menggaransi tempat bagi Vargas di skuat timnas Chile untuk Piala Dunia 2014. Ia selalu jadi pilihan utama pelatih Jorge Sampaoli. Memainkan formasi dua maupun tiga striker, selalu ada nama Vargas di lini depan Chili. Satu gol ia sumbangkan dari empat kali bermain di Brasil.

Sayang, tetap saja catatan seperti itu tak membuatnya dilirik Benitez. Musim 2014/15, Vargas dipinjamkan lagi. Kali ini ke klub promosi Premier League asal London, Queens Park Rangers. Per 21 Agustus 2014, nama Vargas resmi tercatat dalam anggota skuat QPR.

Liga Inggris menjadi kompetisi kelima yang pernah ia ikuti. Debutnya di Negeri Ratu Elizabeth II terjadi ketika menghadapi Manchester United di Old Trafford pada 14 September, menggantikan Charlie Austin di menit ke-69. Setelah itu, ia kembali menjadi pemain pengganti ketika menjamu Liverpool di Loftus Road. QPR kalah 2-3, namun Vargas sukses mencetak dua gol usai memasuki lapangan di menit ke-78.

Saking seringnya dijadikan pemain cadangan, Vargas sampai menolak bermain ketika diminta turun oleh manajer Chris Ramsey. Dalam pertandingan melawan Crystal Palace yang berujung kekalahan 1-3, Maret 2015, Ramsey sampai dua kali meminta Vargas bermain namun sang striker menolak. Cedera yang dialaminya pada awal April kemudian membuatnya benar-benar tak bisa bermain untuk QPR hingga akhir musim.

Beda Nasib di Klub dan Timnas

 

Musim 2014/15 sudah berakhir, musim 2015/16 telah menjelang. Belum pasti bagaimana nasib Vargas kelak. Satu hal yang pasti, di Copa America 2015 Vargas telah membuktikan dirinya sebagai striker tajam. Empat gol ia cetak dari lima pertandingan, dua di antaranya lahir ketika Chile mengalahkan Peru di semifinal. Catatannya itu baru bisa disamai striker Peru Paulo Guerrero usai laga perebutan peringkat ketiga.

Empat gol Vargas jauh lebih banyak dari rekan senegaranya yang jauh lebih tenar, Arturo Vidal (3 gol). Juga jauh lebih banyak dari satu gol yang dibuat kompatriotnya yang musim lalu sama-sama merumput di Premier League, Alexis Sanchez.

Dengan masih menyisakan satu partai melawan Argentina di final, ada peluang koleksi golnya bertambah dan keluar sebagai pencetak gol terbanyak kompetisi. Ia juga bisa membusungkan dada sebab catatan golnya lebih baik dari barisan penyerang calon lawan. Termasuk pemain terbaik Amerika Selatan yang musim lalu meraih treble winner bersama Barcelona, Lionel Messi.

Jika menilik partai demi partai yang dilakoni Chili sepanjang turnamen, peran Vargas kian lama kian krusial bagi tim. Ia mengawali turnamen sebagai pemain pengganti di partai perdana melawan Ekuador. Vargas baru masuk di awal babak kedua dan langsung memberikan perubahan pada tim. Ia menyumbang satu gol dalam kemenangan 2-0.

Sampaoli lantas menurunkannya sebagai starter di partai kedua melawan Meksiko. Lagi-lagi ia menyumbang satu gol. Namanya kembali masuk starting eleven Chili di partai ketiga fase grup melawan Bolivia. Tapi kali ini ia tak mencetak gol sekalipun bermain penuh selama 90 menit.

Vargas terus diturunkan sebagai starter. Pada saat melawan Uruguay di perempatfinal, ia diduetkan bersama Sanchez. Sayang, tak ada gol darinya dan Chili hanya menang tipis 1-0. Ia baru kembali unjuk aksi di semifinal melawan Peru. Ia memborong dua gol yang menentukan kemenangan 2-1 sekaligus memastikan langkah ke partai final.

Final melawan Argentina pada Ahad (5/7) pagi WIB nanti menjadi kesempatan terakhir bagi Vargas untuk menunjukkan kemampuannya. Cukup menambah satu gol dan ia bisa menjadi pencetak gol terbanyak Copa America 2015. Andaipun Chili kalah, namanya tetap melambung tinggi seturut performa menawannya di turnamen ini.

Klub-klub top saat ini tengah melirik padanya. Berbekal penampilan di Copa America 2015, ia memiliki daya tawar tinggi dalam memilih klub baru. Tentu Vargas tak mau lagi menjadi pemain pinjaman yang berpindah-pindah dari satu klub ke klub lain. Ia ingin status permanen, tak cuma di atas kertas, tetapi juga di atas lapangan.

Jadi, jangan heran bila Vargas bakal menjadikan final Copa America 2015 melawan Argentina sebagai ajang pamer kebolehan demi memikat calon klub baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun