Konde dan kebaya di matamu
Kapal melaju di bulan Maret
Menyaksikan fitrah kesucian
Ialah musim tak bertuan
bukan sebatas zaman perawan
Bukan grafiti di tempok rasa
Rima puisi memanggilmu
Ingin kueja berapa luas langkah kakimu
Sujud keteladanan bagi nafas perempun.
Aku berlabuh di tubuh pohon-pohon mimpi
Engkau tidur dari mimpi paling tinggi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!