Penulis: Nadila Agustin NPM 2014161055 dan Darwin H. Pangaribuan (NIDN 0013016302)
(Alumni dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura)
 Fakultas Pertanian Universitas Lampung
"Untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh pupuk anorganik, diperlukan penggunaan kombinasi pupuk organik, agar lingkungan tetap terjaga dari pencemaran dan kerusakan tanah"
Pendahuluan
Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) banyak disukai diberbagai kalangan masyarakat mempunyai sebab rasanya yang manis dan memiliki kadar air yang tinggi dibandingkan jagung biasa. Berdasarkan permintaan jagung manis di masyarakat yang makin meningkat, menimbulkan peluang besar bagi petani untuk bisa memproduksi jagung manis dengan lebih banyak agar permintaan dapat terpenuhi dengan baik. Dalam produksi atau budidaya tanaman jagung manis, petani biasanya menggunakan pupuk anorganik 100%, jika dilakukan secara terus menerus akan membuat lahan pertanian mengalami kekurangan unsur hara alami dan dapat mencemari lingkungan. Hal tersebut dapat dikurangi dengan menggunakan pupuk organik cair. Pupuk organik cair yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan ekstrak daun kelor, daun lamtoro, air kelapa dan air cucian beras.
Pupuk organik cair dapat digunakan sebagai solusi yang ramah lingkungan dan efektif untuk meningkatkan produksi tanaman jagung manis ataupun tanaman lainnya. Penggunaan POC secara rutin dapat meningkatkan hasil panen serta dapat memperbaiki struktur tanah dan tidak meninggalkan residu pada tanah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, POC ekstrak daun kelor, daun lamtoro, air kelapa dan kombinasi 50% pupuk anorganik menujukkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk anorganik 100%. Pengaplikasian pupuk organik cair dapat dilakukan 1 minggu sekali selama 2-7 minggu setelah tanam. Menurut Jumardin (2021) pemupukan ialah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi tanaman.
Hormon yang terkandung di dalam pupuk organik cair ekstrak daun kelor dapat membantu proses pertumbuhan seperti sitokinin yang dapat menginduksi pembelahan sel, dan pertumbuhan sel (Junaidi, 2021). Daun lamtoro dapat membantu meningkatkan hasil panen karena daun lamtoro mengandung unsur hara nitrogen yang tinggi sehigga dapat memacu perkembangan tanaman pada fase vegetatif. Pupuk organik ekstrak daun lamtoro pada konsentrasi yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman (Septirosya, 2019). Air kelapa yang selama ini masih kurang dalam pemanfaatannya dapat digunakan sebagai pupuk organik cair dikarenakan mengandung kalium 17%, mineral seperti natrium, kalsium, magnesium, ferum, cuprum, dan sulfur serta mengandung hormon alami seperti auksin dan sitokinin yang dapat membantu proses pembelahan sel (Suryati, 2019).
Air cucian beras sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung manis karena mengandung berbagai vitamin dan mineral yang yang larut dalam proses pencucian beras seperti vitamin B1, vitamin B6, vitamin B3, mangan, fosfor, zat besi (Nurhasanah, 2011), selain itu air cucian beras mudah diserap oleh tanaman sebab unsur hara di dalamnya sudah terurai. Air cucian beras mengandung Nitrogen 0,15%, Fosfor 16,306%, Magnesium 14,252%, Kalium 0,02%, Sulfur 0,027%, besi 0,0427%, kalsium 2,944% (Wulandari et al., 2011).
Pada percobaan ini dilakukan perbandingan antara tanaman yang diberi kombinasi pupuk organik cair dan pupuk anorganik dengan tanaman tanpa menggunakan pupuk keduanya (kontrol). Perbandingan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan optimal pada vegetatif dan generatif tanaman jagung manis. Dari semua kombinasi pupuk yang telah diaplikasikan pada tanaman jagung manis, pemberian pupuk organik cair ekstrak daun lamtoro 5% + kelor 5% + air kelapa + dan pupuk anorganik 50% pada parameter jumlah daun dan produksi per ubin 2x2 memberikan hasil yang lebih baik.
Perlakuan pupuk organik cair ekstrak daun lamtoro 5% + kelor 5% + air kelapa + dan pupuk anorganik 50% menghasilkan parameter jumlah daun yang lebih tinggi dibandingkan tanpa pupuk (kontrol) POC ekstrak daun kelor dan lamtoro memiliki kandungan unsur hara nitrogen yang cukup tinggi dan pada saat pertumbuhan tanaman unsur hara nitrogen sangat diperlukan, selain itu daun kelor juga mengandung Mg, Fe, Ca, S (Alhadi, 2021). Unsur hara nitrogen dapat mendorong pertumbuhan vegetatif sepeti batang, daun, dan akar sehingga sangat penting bagi pertumbuhan tanaman (Fisabilillah, 2023). Pada proses penyimpanan transfer energi unsur hara P (fosfor) berperan dalam proses metabolisme tanaman dan dapat meningkatkan komponen hasil, selain unsur hara Nitrogen dan Fosfor, Kalium bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman juga berperan sebagai aktivator dari berbagai enzim yang berhubungan dalam reaksi fotosintesis dan respirasi (Sugianti, 2024).
Parameter pengamatan produksi per ubin 2x2 menunjukkan rata-rata tertinggi, sedangkan untuk tanaman jagung manis yang tidak menggunakan pupuk (kontrol) mendapatkan hasil yang lebih rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis pemberian kombinasi pupuk organik dan anorganik yang diaplikasikan maka akan mempengaruhi produksi karena semakin tersedianya unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman. Karbohidrat dan air mempengaruhi bobot berat basah pada buah yang dihasilkan dari proses fotosintesis (Machfudz dan Basori, 2019). Menurut Rosalina et al., (2020) hasil fotosintesis yang banyak dapat membuat cadangan makanan pada tanaman akan tercukupi dan mempengaruhi bobot buah. Fotosintat adalah bahan kering utama penyusun karbohidrat dan protein pada tanaman jagung manis. Â Jagung manis yang kaya akan bahan kering akan meningkatkan produksi dan kualitas jagung manis dalam rangka menunjang ketahanan pangan nasional.
Catatan: Karya tulis ini adalah modifikasi dari sebagian konten skripsi penulis mahasiswa dengan bahasa populer. Karya tulis ini telah diuji kemiripannya dengan "Turnitin Similarity Index" yaitu 21%. Data Daftar Pustaka dan Turnitin tersedia. Konten video penelitan ditayangkan disini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H