Contoh olahan lainnya yaitu tepung kacang merah yang dibuat dengan menggiling kacang merah mentah atau sudah direndam hingga lunak, dimana dalam proses penggilingannya menghasilkan tepung dengan tekstur halus dan warna khas merah kecoklatan yang berasal dari pigmen yang ada dalam kacang merah secara alami.
 Tepung kacang merah mengandung banyak nutrisi, termasuk protein nabati, serat, vitamin, dan mineral seperti zat besi, kalium, dan magnesium. Salah satu manfaat utama tepung kacang merah adalah kandungan seratnya, yang membantu meningkatkan pencernaan dan menjaga kesehatan jantung, karena tepung kacang merah bebas gluten secara alami, itu cocok untuk orang yang memiliki alergi atau intoleransi gluten.Â
Tepung kacang merah menambah nilai gizi dan rasa yang menggugah selera pada masakan dan kue-kue yang menjadikan olahan ini sebagai alternatif makanan yang lebih sehat untuk dimasak dan disajikan, contohnya pada olahan kue lumpur, dimana kandungan asam glutamate sangat mempengaruhi rasa dari kue ini.
Kandungan ekstrak kulit kacang merah dengan nilai EC50 (konsentrasi yang efektif mencapai 50% aktivitas biologis) merupakan indikator kekuatan antioksidan yang dimiliki oleh ekstrak tersebut.Â
Menurut Fidriannyi et al (2014) menyatakan bahwa didalam kacang merah, kandungan antioksidannya sebesar 294,78 mg/ml. Nilai EC50 yang rendah menunjukkan kemampuan ekstrak kulit kacang merah untuk menghambat aktivitas radikal bebas dengan efektif, dimana hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa antioksidan seperti flavonoids, anthocyanins, dan proanthocyanidins yang terkandung dalam kulit kacang merah.Â
Senyawa-senyawa ini secara aktif melawan kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas, membantu menjaga kesehatan sel dan jaringan tubuh. Selain itu, nilai EC50 yang rendah juga mengindikasikan bahwa ekstrak kulit kacang merah memiliki potensi untuk digunakan dalam berbagai aplikasi seperti suplemen kesehatan, produk perawatan kulit, atau bahan tambahan dalam industri pangan untuk meningkatkan nilai nutrisi dan sifat antioksidannya.
Menurut Audu & Aremu (2011), kacang merah kaya akan serat, karbohidrat dan lemak yang memiliki kandungan masing -- masing sebesar 3,60 persen, karbohidrat 49,00 persen, dan 15,80 yang memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Serat dalam kacang merah terutama terdiri dari serat larut dan tidak larut, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dan mengontrol kadar gula darah (Messina 2014).Â
Serat larut membantu menurunkan kolesterol LDL (jahat) dalam darah dan menjaga kesehatan jantung, sementara serat tidak larut membantu memperlancar proses pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, kacang merah juga mengandung karbohidrat kompleks yang memberikan energi bertahap dan membuat perasaan kenyang lebih lama.
Kesimpulan bahwa kandungan nutrisi kaya kacang merah, termasuk protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, dan senyawa antioksidan, memberikan berbagai manfaat kesehatan yang signifikan.Â
Rekomendasi teknologi yang terkait dengan judul tulisan ini adalah pengembangan teknologi pascapanen yang efisien dan inventif. Teknologi seperti pengeringan dan penyimpanan yang baik dapat mempertahankan kualitas dan keamanan kacang merah setelah panen, sehingga manfaat gizinya tetap terjaga.
Komponen pascapanen ini penting untuk mendukung pertanian yang presisi dan berkelanjutan. Pertama, teknologi pascapanen yang tepat dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan nilai tambah produk pertanian, dan mengurangi kehilangan hasil panen.Â