Teknologi Pasca Panen Kacang Ercis
Teknologi pasca panen sayur kacang ercis yang tepat merupakan hal penting untuk dilakukan dalam rangka mempertahankan kualitas nutrisi, memperpanjang umur simpan, meningkatkan daya tarik visual dan memudahkan dalam distribusi produk. Pemilihan teknologi pasca panen yang digunakan pada kacang ercis biasanya disesuaikan dengan tujuan akhir produk, yaitu dapat berupa produk kacang ercis untuk konsumsi kering, konsumsi beku atau konsumsi kalengan. Selanjutnya pengemasan yang baik dan menarik sangat penting dilakukan jika ingin menjual kacang ercis pada segmen pasar swalayan atau super market.
Salah satu teknologi pasca panen yang murah dan banyak dilakukan secara tradisonal adalah pengeringan. Melakukan pengeringan hingga kadar air tertentu pada kacang ercis dapat mengurangi kerusakan akibat terjadinya pembusukan. Pengeringan juga dapat menurunkan biaya penyimpanan, pengemasan dan biaya transportasi melalui pengurangan berat dan volume produk akhir (Doymaz dan Koyayigit, 2011).
Teknologi proses pengeringan kacang ercis diawali dengan pencucian polong, pembijian, pemilahan, perebusan dan sulfitasi untuk mempertahankan warna, rasa dan tekstur, hingga akhirnya masuk ke tahap penimbangan dan pengemasan sebelum didistribusikan ke pasar (Bhusan, Manoj dan Ajinath, 2015). Kelebihan kacang ercis kering adalah lebih praktis disimpan dan digunakan dalam masakan serta memiliki ukuran serta tekstur lebih seragam.
Pembekuan merupakan teknologi pasca panen yang juga digunakan pada penanganan hasil panen kacang ercis. Dari segi penampakan dan kualitas, produk beku kacang ercis sangat menyerupai produk segarnya. Aspek penting dalam teknologi ini adalah proses “blanching” yaitu perebusan atau pemberian uap panas untuk menonaktifkan aktivitas enzimatik yang dapat menyebabkan hilangnya rasa, warna dan tekstur, yang dilakukan sebelum masuk proses pembekuan.
Kisaran suhu pada proses pembekuan mencapai -18 °C dengan melibatkan pembekuan air pada ruang selular jaringan buah/biji. Proses pendinginan dan pembekuan yang dilakukan secara cepat dapat mengurangi kerusakan sel pada produk kacang ercis yang diolah (Bhusan, Manoj dan Ajinath, 2015).
Olahan kacang ercis segar lainnya adalah dalam bentuk kalengan. Pada prinsipnya teknologi pengalengan adalah pemanasan bahan makanan dalam wadah tertutup rapat pada waktu dan suhu tertentu untuk menghilangkan mikroba patogen atau mikroorganisme serta enzim yang merusak produk selama penyimpanan. Sama halnya dengan proses pembekuan, tahap “blanching” merupakan proses yang harus dilalui sebelum masuk ke tahap proses penambahan cita rasa dengan gula atau garam dan proses pengalengan yang dilakukan secara mekanis.
Hal penting dalam proses pengalengan adalah tahap proses “exhausting” untuk mengosongkan udara dalam kaleng serta proses “heat processing” yaitu pemberian panas dengan suhu 115 - 121°C pada kaleng setelah disegel (Bhusan, Manoj dan Ajinath, 2015). Proses ini bertujuan untuk menjaga keawetan produk kalengan kacang ercis sehingga dapat tahan lama dietalase penyimpanan pasar swalayan atau super market.
Sebagai resume bahwa teknologi pasca panen kacang ercis dengan memanfaatkan teknologi seperti pengeringan, pendinginan/pembekuan, pengemasan vakum serta pengalengan dapat meningkatkan masa simpan, mempertahankan kualitas dan nilai ekonomi kacang ercis. Pemilihan teknologi penanganan hasil panen kacang ercis dapat dilakukan dengan tujuan untuk konsumsi kacang ercis segar, kacang ercis kering, kacang ercis beku dan kacang ercis kaleng. Penerapan teknologi pasca panen yang tepat akan memberikan manfaat ekonomi bagi petani dan produsen, tetapi juga akan memastikan bahwa konsumen mendapatkan kacang ercis yang berkualitas, segar dan bernutrisi tinggi. Hal ini tentunya akan berkontribusi pada sistem pertanian yang berkelanjutan dan mendukung konsep pertanian presisi serta menjaga ketahanan pangan.
Catatan penulis: Karya tulis popular ini telah diuji kemiripannya dengan “Turnitin Similarity Index” yaitu 7 %. Data Daftar Pustaka dan Data Turnitin tersedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H