Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Agroteknologi, Universitas Lampung

"PEMBELAJAR Pendidik dan PENDIDIK Pembelajar". Menulis di Kompasiana untuk menunaikan misi hidup dan menisbahkan diri dengan zaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Pascapanen Asparagus Menunjang Ketahanan Pangan

5 September 2024   18:19 Diperbarui: 5 September 2024   18:21 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Metode panen cara asparagus  dipanen dapat mempengaruhi kerusakan fisik dan kualitasnya. Panen harus dilakukan dengan hati-hati dengan alat yang tepat dapat mengurangi kerusakan dan mempertahankan kualitas. Penanganan pascapanen yaitu pendinginan, pembersihan, pengemasan dan penyimpanan setelah panen sangat penting untuk mempertahankan kesegaran dan kualitas asparagus. Lama penyimpanan semakin lama asparagus disimpan maka akan semakin besar kemungkinan mengalami penurunan kualitas asparagus. Pemprosesan yang kasar atau penanganan yang buruk dapat menyebabkan kerusakan fisik pada asparagus seperti patah atau penyok akan mempercepat pembusukan. Kontaminasi atau paparan terhadap kontaminasi seperti bakteri atau jamur dapat mempercepat pembusukan asparagus dan menurunkan kualitasnya.

Asparagus juga diolah menjadi asparagus kaleng, asparagus kaleng lebih awet daya simpan lebih tinggi dan dapat dikirim ekspor. Blanching dan pembekuan dapat diterapkan untuk mengolah asparagus hijau berkualitas tinggi digunakan sebagai pengganti asparagus kalengan yang dimakan dalam jumlah banyak (Kidmose. U, and Kaack, K. 1999). Blansing dilakukan untuk menghentikan aktivitas enzimatis dalam makanan mempertahankan warna, rasa, dan tekstur alami, serta membantu melembutkan makanan sebelum membekukannya atau mengupas kulitnya

Sayuran asparagus segar untuk di kota Bandar Lampung yaitu di kedua supermarket Chandra Superstore dan Gelael swalayan tidak tersedia saat ini stok sayuran asparagus kosong. Setelah ditanyakan kepada pelayan swalayan bahwa sayuran Asparagus sangat sulit didapat di Bandar Lampung apabila ada stok sayuran asparagus merupakan  suplay dari provinsi Bali Indonesia. Di Supermarket Gelael hanya terdapat Asparagus dalam bentuk kaleng. Aspragus dalam bentuk kaleng ini merupakan import produk dari China. Beberapa negara penghasil asparagus didunia adalah China, Peru, Meksiko, Spanyol dan Jerman. Sayuran Asparagus memang tidak banyak dihasilkan di Indonesia, maka di kota Bandar Lampung sulit didapat sayuran Asparagus.

Resume dari tulisan ini adalah bahwa penanganan pascapanen yaitu pendinginan, pembersihan, pengemasan dan penyimpanan setelah panen sangat penting untuk mempertahankan kesegaran dan kualitas asparagus. Lama penyimpanan semakin lama asparagus disimpan maka akan semakin besar kemungkinan mengalami penurunan kualitas asparagus, hal ini karena umur simpan sayuran asparagus  pendek disebabkan respirasi pada asparagus sangat tinggi .Asparagus memiliki sumber nutrisi yang kaya seperti serat, vitamin C, Vitamin B1 (tiamin) dan Vitamin B6, B komplek rendah kalori mengandung potassium dan mengandung sejumlah kecil flour, tembaga, seng, mangan, dan yodium. Indonesia memang bukan negara penghasil sayuran asparagus. Beberapa negara penghasil asparagus didunia adalah China, Peru, Meksiko, Spanyol dan Jerman. Teknologi pascapanen sayuran asparagus akan mendorong produksi mandiri olahan asparagus yang akan menunjang ketahanan pangan Indonesia.

Catatan penulis: Karya tulis popular ini telah diuji kemiripannya dengan “Turnitin Similarity Index” yaitu 4 %. Data Daftar Pustaka dan Data Turnitin tersedia.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun