Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Agroteknologi, Universitas Lampung

"PEMBELAJAR Pendidik dan PENDIDIK Pembelajar". Menulis di Kompasiana untuk menunaikan misi hidup dan menisbahkan diri dengan zaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Pascapanen Asparagus Menunjang Ketahanan Pangan

5 September 2024   18:19 Diperbarui: 5 September 2024   18:21 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asparagus dalam kaleng. Sumber dokpri Eka Kusumawati 2024

Penulis Eka Kusumawati dan Darwin H. Pangaribuan (Mahasiswa Pascasarjana dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura) Fakultas Pertanian Universitas Lampung

“Pengangan pasca panen asparagus adalah tahap krusial untuk memastikan kualitas dan kesegaran asparagus yang dipanen. Asparagus memiliki umur simpan yang pendek karena tingkat respirasi yang tinggi”

 

Asparagus sangat menarik karena  telah dikenal dan dikonsumsi sejak zaman kuno. Pada zaman kuno Asparagus telah dikenal dan dikonsumsi, catatan tertulis mengenai pemulian dan penanaman asparagus ditemukan pada tulisan Yunani kuno dan Romawi kuno dan menghargai baik sebagai makanan maupun obat-obatan. Perkembangan komersil pada abad ke-20 produksi dan konsumsi asparagus semakin berkembang secara global.

Asparagus memiliki sumber nutrisi yang kaya seperti serat, vitamin C, Vitamin B1 (tiamin) dan Vitamin B6, rendah kalori mengandung potassium dan mengandung sejumlah kecil flour, tembaga, seng, mangan, dan yodium. Salah satu produk yang kaya glutathione yang dapat mengobati kanker. Asparagus juga diperkaya asam folat (vitamin B kompleks) diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, dan berperan dalam Ini juga sangat penting selama kehamilan untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin (Castagnino, AM et.al, 2020).

Pascapanen asparagus merupakan tahap penting dalam siklus pertanian, dimana hasil panen dikelola untuk memastikan kualitas dan kesegaran. Proses pascapanen meliputi pemotongan, penyortiran, dan penyimpanan asparagus untuk menjaga kualitasnya sebelum dijual atau dikonsumsi. Setelah panen, asparagus harus segera didinginkan untuk menjaga kesegarannya. Metode Pendinginan cepat seperti penyimpanan dalam ruang pendingin disesuaikan dengan suhu rendah dan kelembaban yang digunakan. Hal ini disebabkan laju respirasi (CO2) berkaitan erat dengan penurunan kualitas produk segar.(Kitazawa, H . et.al. 2011).

 Teknik Penanganan Pascapanen Asparagus

Pengangan pasca panen asparagus adalah tahap krusial untuk memastikan kualitas dan kesegaran asparagus yang dipanen. Asparagus memiliki umur simpan yang pendek karena tingkat respirasi yang tinggi ( Fuchs et.al., 2008). Asparagus dapat menurun kualitasnya terjadi saat penyimpanan. Kondisi penyimpanan yang optimal sehubungan dengan suhu komposisi kandungan didalam Asparagus. Kehilangan pasca panen 30% dari kehilangan yang tidak layak dikonsumsi karena pembusukan. (Wang. et.al. 2021).

Penanganan pascapanen asparagus sangat penting untuk memastikan kualitas dan daya tahan produk, langkah yang ditangani setelah panen asparagus dipilih yang matang dengan batang yang lurus, potong dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan. Pendinginan segera setelah panen untuk menghentikan proses pematangan dan menjaga kesegaran (merendam dalam air dingin atau meletakan dalam ruang pendingin). Pembersihan asparagus dari kotoran tanah yang menempel dengan hati-hati menggunakan air dingin atau kain lembab.

Asparagus biasanya dikemas dalam kantong plastik atau wadah yang bersih dan kedap udara untuk menjaga kesegaran  dan mencegah kontaminasi. Asparagus disimpan dalam lemari pendingin pada suhu sekitar 1-3 oC dengan kelembapan tinggi yaitu 90-95 %. Asparagus segera mungkin sampai ke konsumen untuk mempertahankan kualitas. Pengiriman Asparagus akan dikirim ke tempat lain, menggunakan kendaraan yang dilengkapi dengan fasilitas pendingin dan menjaga suhu optimal selama pengiriman. Faktor utama penurunana berat produk segar adalah penurunan kadar air melalui transpirasi dari permukaan tanaman (Kitazawa, H . et.al. 2011).

Kualitas Pascapanen Asparagus

Penanganan pascapanen sangat mempengaruhi kualitas sayuran asparagus seperti asparagus dipanen tidak melebihi 22 cm atau mencapai minimal 18 cm untuk komersialisasi ujung asparagus yang sangat diminati. (Makus, DJ. 1994). Panen yang terlalu muda menghasilkan asparagus yang kecil dan kurang berkualitas, sedangkan panen terlalu tua menghasilkan asparagus yang keras dan berfiber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun