Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Agroteknologi, Universitas Lampung

"PEMBELAJAR Pendidik dan PENDIDIK Pembelajar". Menulis di Kompasiana untuk menunaikan misi hidup dan menisbahkan diri dengan zaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknik Pascapanen Presisi Meningkatkan Mutu Jagung Manis

5 Oktober 2024   22:30 Diperbarui: 5 Oktober 2024   22:52 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jagung manis dilapangan. Sumber Eliza 2024

Penulis Eliza Fitria dan Darwin H. Pangaribuan (Mahasiswa Pascasarjana dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura) Fakultas Pertanian Universitas Lampung

"Kebutuhan pangan yang terus meningkat membuat peluang untuk mengembangkan jagung manis semakin besar"

Jagung  manis (Zea mays saccharata) merupakan  salah  satu makanan pokok setelah beras yang banyak  mengandung  karbohidrat dan protein. Jagung manis mempunyai rasa yang manis dibandingka dengan jagung pakan  ternak. Ada bebera pa contoh benih varietas  seperti  Varietas Seweet boy, Gulaku,,Bonanza F1, Kumala F1, Sweet Lady.  Dari Nilai ekonomi  jagung manis cukup menjajikan untuk dipasarkan.

Kebutuhan pangan yang terus meningkat menjadikan peluang pengembangan jagung manis semakin meningkat. Jagung manis dapat  konsumsi  oleh semua orang dan  dapat  olah menjadi beberapa  makanan  seperti  jagung rebus, kue jagung, minuman jagung, dan sayuran tumisan jagung. Konsumsi jagung manis  sangat  dianjurkan karena baik  untuk kesehatan tubuh  dan mengandung banyak vitamin dan mineral. Salah satu manfaat jagung manis sebagai sumber energi.

Di Indonesia hasil produksi jagung manis masih cukup rendah dengan rata rata hasil produksi  sekitar 8,31 ton/ha (Meriati, 2019).  Kebutuhan pangan yang terus meningkat membuat peluang untuk mengembangkan jagung manis semakin besar. Untuk meningkatkan produksi jagung manis diperlukan pemupukan yang tepat. peggunaan  pupuk organik dan organik merupakan  salah satu solusi untuk peningkata produksi jagung manis.

Pemupukan dalam Peningkatan Hasil Produksi Jagung

Upaya dalam  meningkatan produksi tanaman jagung manis yaitu dengan pemberian pupuk organic dengan dosis pupuk yang tepat. Pengaruh pemupukan  pada tanaman jagung dapat mempengaruhi hasil produksi dan kualitas jagung. Nurhayati (2002) menemukan bahwa kualitas jagung manis dipengaruhi oleh kandungan gulanya; dengan pemberian pupuk kandang  yang tepat yaitu 3 ton ha-1 maka produksi jagung semakin meningkat dengan  kandungan gula didalamnya sebesar  5,4 %.

Tanaman jagung manis sangat responsif terhadap pemupukan. Varietas unggul meningkatkan produksi   jagung. Ini sejalan dengan  penelitian  Subandi et al  (2005), Selain pemupukan, peningkatan  dalam  produksi jagung manis bergantung pada kemampuan untuk menyediakan dan menerapkan teknologi baru, seperti benih  unggul dan benih berkualitas tinggi, serta teknik budidaya yang presisi.

Peranan pupuk  unsur hara makro seperti  N,P, K dalam tanaman  jagung manis sangat penting. penelitian (Peter Tandisau urdan Muhammad Thamrin, 2005) menunjukkan bahwa tanpa unsur N, hasil panen jagung menurun 30%. Sebaliknya, kekurangan unsur P menurunkan hasil panen jagung hingga 20%, dan kekurangan unsur K menurun sekitar 10%. Nitrogen merupakan unsur hara makro yang  paling banyak  dibutuhkan oleh tanaman  diantara pupuk yang lainnya (Winarso, 2005).

Pertumbuhan tanaman jagung manis bergantung pada ketersediaan unsur hara yang diperoleh melalui pemupukan. Tanaman jagung mengambil  N selama pertumbuhannya. Penelitian lain membuktikan bahwa penggunaan kombinasi  pupuk organik dan pupuk kimia dapat meningkat kan produksi jagung manis (Putu Suratmini, 2009; Kusuma, 2010).  

Peranan  Unsur N dalam pertanaman cukup penting untuk pertumbuhan jagung manis. Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Lakitan ,2002), unsur Nitrogen,merupakan salah satu unsur  menghasilkan klorofil, dan memacu seluruh pertumbuhan tanaman. Jika tanaman jagung  defisit unsur  N akan  menyebabkan  kadar gula  menjadi rendah dan  rentan  terhadap organisme penganggu tanaman.  Namun, ketika seluruh tanaman mengalami  gejala fisologis  seperti  kekuningan pada daun  makan dapat  menurunkan hasil produksi dan mutu benih (Sirajuddin dan Lasmini, 2010).

Jagung manis dilapangan. Sumber Eliza 2024
Jagung manis dilapangan. Sumber Eliza 2024

Waktu Panen Mentukan Mutu Benih Jagung Manis.

Jagung manis  di panen dengan waktu yang tepat agar menjaga mutunya. Pada saat memasuki fase masak maka kandungan gula jagung akan tinggi. Menurut Surtinah (2007), jika pemanenan melebihi waktu panen maka  biji jagung akan keras dan mengkerut,  sehingga  mengurangi kualitas produksi. Apabila pemanenan dilakukan sebelum waktu panen maka menyebabkan mutu benih menjadi rendah.umur panen me eperngaruhi kandunga gulaa pada biji jagung.  Tingkat kemanisan biji jagung  maksimum mencapai 15,78 %  pada umur 70 hari setelah tanam Surtinah (2008).

Sebelum memutuskan waktu panen, perlu dilakukan pemantauan kematangan jagung manis secara rutin. Hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa warna tongkol, ukuran biji, dan konsistensi tekstur pada biji jagung.  Penelitian Iskandar (2006) menemukan umur panen jagung manis yang tepat sekitar 65 sampai dengan 75 hari setelah ditanam. Maka perlu persiapan pra panen yang baik dan waktu panen yang tepat untuk memanennnya jagung manis.

Pemanenan jagung manis dipengaruhi oleh iklim,  jika musim hujan, kualitas jagung mani akan menurun. Penurunann  apabila telah  melewati waktu pemanenan yang optimal. Surtinah (2012) meyatakan bahwa jagung manis paling baik dipanen pada sore hari dengan kadar gula 14,82%.  Waktu pemanena jagung manis berbeda beda terganung dari variatas yang digunkan. Salah satu ciri tanaman jagung manis siap dipanen adalah melihat ciri fisologisnya seperti perubahan warna rambut jagung. Hal ini sejalan dengan penelitian (Astuti , 2014 ) secara  fisiologis ciri ciri jagung manis yang siap panen  seperti perubahan warna coklat pada rambut jagungt dan tongkol berisi penuh, Panen jagung yang matang secara fisiologis dapat dicapai dengan memotong tangkai buah  Larosa et al. (2014), pada tahap pemanenan dilakukan  teknik memotong tongkol jagung tanpa memotong batang utamanya.

Panen jagung manis. Sumber dokpri Eliza 2024 
Panen jagung manis. Sumber dokpri Eliza 2024 

Review dari tulisan ini adalah bahwa Jagung manis manis merupakan tanaman serealia yang mempunyai nilai ekomi yag cukup menjajikan. Jagung manis mempunyai rasa yang  manis jika dibandingkan dengan jagung  pakan ternak. Beberapa manfaat dan kandungan nutrisi dan vitamin dari jagung manis yang cukup baik untuk kesehatan . hal  ini menjadikan peluang pengembangan jagung manis semakin meningkat dan menunjang dalam ketahanan pangan

Produksi jagung manis perlu ditingkatkan lebih  tinggi lagi. Untuk mencapai produksi yang tinggi pada jagung manis maka perlu menerapkan inovasi teknologi pertanian , seperti Pemupukan, benih  unggul dan benih berkualitas tinggi, serta teknik budidaya yang presisi. Jagung manis  dipanen pada waktu yang tepat agar menghasilkan mutu yang baik. Teknik pascapanen pertanian presisi akan menunjang ketahanan pangan.

Catatan penulis: Karya tulis popular ini telah diuji kemiripannya dengan “Turnitin Similarity Index” yaitu 11 %. Data Daftar Pustaka dan Data Turnitin tersedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun