Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar dan Pesiar; Serious Yet Casual

PEMBELAJAR yang menjelajah seraya mencerdaskan = A LEARNER who explores while enhancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hidroponik Melon Menunjang Pertanian Perkotaan

3 Mei 2024   21:39 Diperbarui: 3 Mei 2024   21:45 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4 Penyemaian. Sumber dokpri Yusuf 2024 

Penulis:  Yusuf Ihsan Al-Farizi dan Darwin H. Pangaribuan (Mahasiswa dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura) Fakultas Pertanian Universitas Lampung

"Tanaman melon merupakan salah satu tanaman yang memiliki karakteristik dapat menghasilkan buah dengan cepat, memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan memiliki prospek yang menjanjikan baik dalam nilai jual benih maupun buahnya"

Perusahaan The Farmhill adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengembangan melon hidroponik. Perusahaan ini merupakan salah satu merek dagang yang terdaftar dibawah PT Kebun Bumi Lestari yang berdiri pada April 2019. Penerapan greenhouse secara komersial sudah diterapkan di perusahaan ini, salah satunya yaitu menggunakan teknik hidroponik dalam menanam sayuran dan buah melon. 

Salah satu anggota famili dari Cucurbitaceae adalah tanaman melon. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman yang memiliki karakteristik dapat menghasilkan buah dengan cepat, memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan memiliki prospek yang menjanjikan baik dalam nilai jual benih maupun buahnya. Hal ini membuat tanaman melon menjadi berpotensial untuk selalu dikembangkan (Huda dkk., 2018).

Tanaman melon yang dibudidayakan di perusahaan The Farmhilll memiliki 2 sistem penanaman yaitu sistem drip dan dutch bucket. Sistem fertigasi adalah evolusi dari teknik irigasi tetes menggunakan metode penyiraman tanaman dengan air yang dicampur dengan nutrisi. Akibat dari pupuk yang diberikan secara bersamaan dengan penyiraman, sistem ini dapat mengurangi tahap pemupukan dan membuat waktu kerja menjadi lebih efisien. 

Salah satu sistem hidroponik substrat lainnya adalah sistem Dutch Bucket. Sistem hidroponik ini berfokus pada sirkulasi dan penggunaan air yang efisien secara berkala dan dapat diatur dalam waktu tertentu (Lawrence, 2020). Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di greenhouse ini, meliputi persiapan media tanam, penyemaian, transplanting, penyiraman, penyemprotan, pruning, topping, perambatan, HPT, polinasi, seleksi buah, gantung buah, panen, serta pra tanam. 

Tulisan ini adalah hasil laporan dan observasi kegiatan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Tujuan kegiatan adalah untuk mengetahui beberapa kegiatan dalam melakukan budidaya melon hidroponik dan untuk mengetahui berbagai jenis varietas dan kriteria panen buah melon hidroponik.

Persiapan Media Tanam, Penyemaian, Transplanting

Gambar 2. Persiapan media tanam. Sumber: dokumentasi pribadi Yusuf (2024) 
Gambar 2. Persiapan media tanam. Sumber: dokumentasi pribadi Yusuf (2024) 
Persiapan media tanam dilakukan dengan mencampurkan cocopeat dan peat moss dengan perbandingan 2 (Cocopeat) : 1 (Peat Moss). Sebelum mencampurkan kedua media tersebut, terlebih dahulu cocopeat dibilas sebanyak 5x menggunakan air. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan zat tanin yang masih terkandung dalam cocopeat. Cocopeat mengandung zat lignin dan zat tanin tinggi yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman. Sukarman at al. (2012) menyatakan bahwa zat tanin merupakan senyawa penghalang mekanis dalam penyerapan unsur hara.

Gambar 3 Cocopeat. Sumber gambar. Dokpri Yusuf 2024
Gambar 3 Cocopeat. Sumber gambar. Dokpri Yusuf 2024
Untuk mendukung pertumbuhan tanaman, persiapan media yang baik diperlukan sebelum masuk ke tahap persemaian. Media yang steril berarti bebas dari hama, bibit penyakit, dan benih gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan bibit (Prasojo, 2007). Teknik penyemaian pada greenhouse ini dilakukan dengan cara memeram benih di ruangan gelap menggunakan kain basah. Pemeraman dilakukan selama kurang lebih 2 hari. Sebelum benih ditanam, tray semai disemprotkan terlebih dahulu dengan fungisida sistemik Topsin - M 70 WP untuk mematikan jamur/fungi yang masih terdapat pada media tanam.

Gambar 4 Penyemaian. Sumber dokpri Yusuf 2024 
Gambar 4 Penyemaian. Sumber dokpri Yusuf 2024 
Penyemaian pada tanaman melon berlangsung selama 13 hari dan dapat di transplanting ketika sudah berumur 14 hari. Pada proses transplanting (pindah tanam) tanaman melon pada sistem dutch bucket dilakukan dengan cara membersihkan sisa-sisa cocopeat yang masih menempel pada tanaman menggunakan air, lalu dimasukkan ke dalam bucket dengan catatan akar harus masuk semua ke dalam bucket.

Gambar 5 Pruning, Sumber dokpri Yusuf 2024
Gambar 5 Pruning, Sumber dokpri Yusuf 2024

Pruning dan Topping

Pemangkasan adalah suatu cara dalam memodifikasi tanaman untuk meningkatkan produktivitas melalui pemanfaatan energi matahari. Energi tersebut akan dimanfaatkan oleh tanaman untuk melakukan proses fotosintesis, sehingga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan beberapa tanaman buah-buahan dan perkebunan (Verheij dan Coronel, 1992). 

Pruning atau pemangkasan pada tanaman melon di greenhouse ini dibagi menjadi 4, yaitu pruning kotiledon, pruning daun bawah, pruning tunas air, dan pruning cabang atas. Pruning kotiledon dilakukan pada fase penyemaian. Pruning daun bawah biasanya dilakukan pada tanaman yang berumur 7-8 hst dengan menggunting 4 daun dari bawah. Pruning tunas air dilakukan dengan cara menggunting/mencabuti tunas-tunas air yang tumbuh pada ketiak daun. Sedangkan, pruning cabang atas dilakukan dengan cara memangkas cabang yang ada di atas cabang pertumbuhan buah melon dan biasanya dilakukan setelah mencapai proses seleksi buah.

Gambar 6 Topping. Sumber dokpri Yusuf 2024
Gambar 6 Topping. Sumber dokpri Yusuf 2024
Menurut Meliawati (2014), topping adalah teknik budidaya yang memungkinkan buah menerima asimilat lebih banyak daripada organ tanaman lainnya. Setelah dilakukan, pertumbuhan tanaman ke arah atas akan berhenti, dan asimilat akan didistribusikan lebih banyak ke dalam buah sebagai cadangan makanan.  Topping merupakan salah satu kegiatan pemangkasan pucuk pada tanaman melon. Topping pada greenhouse ini biasanya dilakukan ketika tanaman sudah memiliki jumlah daun sekitar 25-27 helai daun.

Gambar 7 Alat ukur pH. Sumber dokpri Yusuf 2024 
Gambar 7 Alat ukur pH. Sumber dokpri Yusuf 2024 

Penyiraman

Pemenuhan unsur hara melalui pemupukan, baik dalam dosis maupun waktu pemberiannya, adalah salah satu faktor yang memengaruhi produksi tanaman melon (Daryono dkk., 2015). Kegiatan penyiraman meliputi beberapa kegiatan yaitu pengecekan DO, EC, pH, dan suhu. Pengecekan DO dilakukan setiap jam 08.00, 12.00, 16.00 menggunakan DO meter. Sedangkan, EC dan pH dicek setiap 2 jam sekali menggunakan EC meter dan pH meter. Pada fase vegetatif, tandon dijaga pada nilai EC (2,5), pH (5,8-6,0), DO (7). Sedangkan, pada fase generatif tandon dijaga pada nilai EC (3,0), pH (5,7-6,0), DO (7).

Gambar 8 Penyemprotan hama penyakit tanaman. Sumber dokpri Yusuf 2024 
Gambar 8 Penyemprotan hama penyakit tanaman. Sumber dokpri Yusuf 2024 

HPT (Hama dan Penyakit Tanaman)

Menurut Rukmana (2006), beberapa hama penting yang umumnya menyerang tanaman melon yaitu lalat buah, kumbang daun, ulat daun, aphids, thrips, tungau, ulat grayak, ulat tanah, dan cacing tanah. Tanaman melon mudah terserang penyakit karat batang, busuk buah, dan embun tepung (powdery mildew). Hal tersebut akan menurunkan produktivitas dan kualitas buah melon, menurunkan nilai jual buah melon, bahkan menyebabkan gagal panen (Daryono & Qurrohman, 2009). 

Kegiatan HPT di greenhouse ini meliputi monitoring dan penyemprotan. Monitoring dilakukan dengan cara melihat hama dan penyakit pada tanaman secara langsung. Jika tanaman sudah terkena penyakit sekitar 50% dari populasi GH, makan dilakukan penyemprotan pestisida secara berkala.

Gambar 9   Polinasi buah  Sumber dokpri Yusuf 2024
Gambar 9   Polinasi buah  Sumber dokpri Yusuf 2024

Polinasi, Seleksi Buah, Gantung Buah

Keberhasilan polinasi dalam memproduksi benih melon sangat ditentukan oleh kematangan bunga jantan dan betina. Pemilihan waktu dalam melakukan polinasi menjadi salah satu kunci untuk mengurangi kegagalan dalam produksi (Schmidt, 2000). Polinasi pada tanaman melon yang ada di greenhouse ini biasanya dimulai pada umur 20 HST. 

Polinasi di greenhouse ini dimulai dari pukul 06.00 - 11.00 WIB. Polinasi yang sudah berhasil kemudian dilakukan seleksi buah ketika tanaman sudah berumur 27-29 HST. Setelah bakal buah tersebut sudah diseleksi, maka kegiatan selanjutnya adalah proses penggantungan buah dengan tali tambang.

Gambar 10 Panen melon hidroponik Sumber Yusuf 2024
Gambar 10 Panen melon hidroponik Sumber Yusuf 2024

Panen dan Pra Tanam

Beberapa varietas yang dibudidayakan di perusahaan ini adalah sunray, elysia, greeniegal, aruni, dalmation, midori, dan green sweet. Surtinah (2004), menemukan bahwa varietas melon Action 434 dapat dipanen ketika umur 51 hari setelah tanam. Akan tetapi, deskripsi umum tanaman melon tersebut menunjukkan dapat dipanen ketika umur 65 hari setelah tanam. Akibat dari panen yang terlalu cepat membuat kualitas buah melon tersebut menjadi rendah, terutama pada kadar gula yang terdapat pada daging buah. 

Panen yang dilakukan di greenhouse ini biasanya dilakukan pada umur 67 HST. Brix  buah melon yang diperoleh pada rata-rata varietas berkisar 13-16. Kegiatan panen terdiri dari petik buah, kutip buah, dan menimbang serta pencatatan. Buah melon memiliki 3 kriteria panen, yaitu premium, medium, outspek (cacat). Panen buah melon dipetik dengan tangkainya membentuk huruf T dengan tujuan untuk memperlama masa simpan buah.

Adapun kegiatan terkahir yang dapat dilakukan di greenhouse ini yaitu pra tanam. Pra tanam adalah kegiatan yang bertujuan untuk membuat GH seperti baru lagi dengan cara membersihkan semua komponen di dalam GH. Beberapa kegiatan pra tanam meliputi sanitasi GH, flushing, mencuci inseknet dan plastik UV, serta sterilisasi GH.

Video kegiatan budidaya melon hidroponik ini dapat dilihat dalam tayangan berikut ini.


Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kegiatan ini sebagai berikut:

1.Teknik budidaya melon hidroponik meliputi beberapa kegiatan yaitu persiapan media tanam, persemaian, transplanting, penyiraman, perambatan, polinasi, gantung buah, pruning, topping, pengedalian HPT, panen, serta pra tanam.

2. Varietas yang dibudidayakan di The Farmhill meliputi berbagai macam varietas diantaranya, yaitu sunray, elysia, greeniegal, aruni, dalmation, midori, dan green sweet. Sedangkan, kriteria buah melon pada saat dipanen meliputi 3 jenis, yaitu premium, medium, dan outspek. Budidaya melon hidroponi akan menunjang urban farming atau pertanian perkotaan secara berkelanjutan.

Catatan penulis: Karya tulis popular ini telah diuji kemiripannya dengan “Turnitin Similarity Index” yaitu 19 %. Data Daftar Pustaka dan Data Turnitin tersedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun