Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Agroteknologi, Universitas Lampung

"PEMBELAJAR Pendidik dan PENDIDIK Pembelajar". Menulis di Kompasiana untuk menunaikan misi hidup dan menisbahkan diri dengan zaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penanganan Pascapanen Buah Ciplukan untuk Merawat Nutrisinya

25 Juni 2024   18:54 Diperbarui: 25 Juni 2024   19:11 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kang Yunasyifa dalam FB (2021)

Berikut ini adalah penanganan pascapanen ciplukan yang bersumber dari beberapa jurnal: buah dipanen pada 4 stadium kematangan yaitu, S1 (25% kuning dan 75% hijau dengan kelopak hijau), S2 (50% kuning dan 50% jingga dengan kelopak kuning-hijau), S3 (100% jingga dan 100% kelopak kuning) dan S4 (100% jingga (buah kering) dengan kelopak coklat). Penyimpanan pada suhu 18 C dan kelambaban 60% selama 15 hari tanpa kelopak menunjukan pada S1 mempunyai mutu pascapanen yang paling rendah, karena buah tersebut menunjukkan penurunan bobot yang paling besar, kekerasan yang paling rendah, dan warna yang tidak merata. Oleh karena itu, tidak bermanfaat memanen buah pada kondisi kematangan ini. Disarankan untuk memanen buah cape gooseberry pada tahap kematangan S2 dan S3 karena kondisi matang fisiologi terbaik, menunjukkan perilaku pascapanen yang baik, sedangkan buah pada tahap S4 sebaiknya dipanen untuk segera dikonsumsi saja (Balaguera-Lpez, H. E, et. al 2016). Buah dengan kelopak utuh memiliki umur simpan 4 sampai 6 minggu pada suhu kamar di ruangan yang berangin baik. Untuk penyimpanan jangka panjang, buah gooseberry dapat disimpan pada suhu 2-4C selama 4 hingga 5 bulan (Tenorio, Mary Luz Olivares. 2017).

Kondisi penyimpanan pada suhu 4, 8 dan 12 C dan kelembaban relatif 80% selama 76 hari pada kemasan buah dengan kelopak (Y) dan tanpa kelopak (N) masing-masing dikemas ke dalam nampan polietilen tereftalat (PET) dan keranjang polipropilen (PP). Buah yang memiliki kelopak buah menunjukkan umur simpan yang lebih lama, sedangkan suhu 8 C merupakan suhu yang memberikan umur simpan yang lebih lama terlepas dari keberadaan kelopaknya (Olivares-Tenorio, M. L., et.al,  2017). Penyimpanan dalam kemasan polietilen tereftalat berlubang dan disimpan di tempat gelap pada suhu 4 C, 12 C, dan 20 C dan dilakukan pengukuran Brix, pH, keasaman, indeks kematangan dan warna pada hari ke 0, 8, 17 dan 27 menunjukkan suhu rendah (4 C) sedikit variasi pada indeks kematangan, dan penurunan kadar brix serta pH rendah keasaman tinggi, Penurunan warna buah terjadi setelah 7 hari penyimpanan (Velsquez-Barreto, F. F et al. 2022).

Kesimpulan

Kematangan buah saat panen merupakan salah satu faktor penting penentu penanganan dan kualitas panen buah Ciplukan. Penerapan teknologi penanganan pascapanen pertanian modern sangat diperlukan bagi produk panen ciplukan. Penanganan yang tepat membuat produk buah Cape Gooseberry dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar, nutrisi yang terjaga bahkan mampu disimpan dalam waktu yang relatif panjang.  Hal ini dapat meningkatkan nilai ekonomi dari tanaman ciplukan sekaligus juga akan meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia. 

Catatan penulis: Karya tulis popular ini telah diuji kemiripannya dengan "Turnitin Similarity Index" yaitu 5 %. Data Daftar Pustaka dan Data Turnitin tersedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun