Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Agroteknologi, Universitas Lampung

PEMBELAJAR Pendidik dan PENDIDIK Pembelajar Menulis di Kompasiana untuk menunaikan misi hidup dan menisbahkan diri dengan zaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Peluang Pokak (Takokak) sebagai Sumber Obat Masa Depan

25 April 2024   17:20 Diperbarui: 27 April 2024   10:55 2422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Vandebroek & Picking, 2020

Penulis: Puput Ninggariawan dan Darwin H. Pangaribuan Mahasiswa Pascasarjana dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung

"Tanaman pokak banyak dikenal masyarakat sebagai lauk tambahan yang dikonsumsi bersama nasi dan sambal, dengan memanfaatkan buahnya. Buah pokak biasanya juga disebut dengan terong pokak menawarkan keuntungan bagi kesehatan manusia karena kandungan komponen bioaktif"

Tanaman pokak disebut juga takokak atau prickly nightshade (Solanum torvum sw.) termasuk dalam famili Solanaceae yang buah dan bijinya dimanfaatkan sebagai sayur atau bumbu. Dalam perdagangan internasional, buah ini biasa disebut dengan 'turkey berry' atau 'mini-terong'. 

Nama lain di berbagai daerah antara lain 'rimbang' (Putra, Dewi, Yuarini, Al Hakim, & Mahatmananda, 2024), pokak, poka, terongan, terungan, cepoka, cong belut, cuka wana (Jawa), pokak, cepokak (Madura), terong pipit (Sumatera), takolak (Sunda) (Lim, 2013). Pokak adalah tanaman asli dan dibudidayakan di Afrika dan Hindia Barat, juga tersebar hingga India, Pakistan, Cina, Filipina, Indonesia dan Amerika bagian tropis. Swartz mendeskripsikan S. torvum berasal dari India (Hindia Barat) (Musarella, 2019).

Klasifikasi tanaman S. torvum ini adalah: Kerajaan: Plantae; Subkingdom: Tracheobionta; Super Divisi: Spermatophyta; Divisi: Angiosperma; Kelas: Dikotil; Ordo: Tubiflorae; Keluarga: Solanaceae; Marga: Solanum; Spesies: torvum (Yousaf, Wang, & Baydoun, 2013). Tanaman ini termasuk tanaman semak abadi berduri tegak, selalu hijau dan bercabang banyak dan tumbuh hingga ketinggian 5 meter. Buahnya tumbuh dalam kelompok bola hijau kecil, berdaging tipis dan mengandung banyak biji bulat pipih berwarna coklat (Onyeneke, 2018). 

Batang dengan duri bengkok yang tersebar. Daun berselang-seling, bulat telur lebar, tepi utuh atau berlobang. Bagian bawah daun lebih ringan dibandingkan permukaan atas dan terdapat duri di sepanjang pelepahnya. Bunganya berwarna putih tersusun dalam kepala padat dan padat, membawa benang sari berwarna kuning cerah. Tanaman ini dapat tumbuh liar dan dapat ditemukan di pekarangan, di lahan pertanian, dan di area limbah (Vandebroek & Picking, 2020).

S. torvum telah banyak dieksplorasi karena kandungan kimianya. Berbagai bagian (buah, daun dan akar) digunakan untuk isolasi berbagai senyawa. Jenis tumbuhan ini merupakan sumber alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan glikosida yang sangat baik (Yousaf, Wang, & Baydoun, 2013). 

Mengandung beberapa senyawa kimia potensial yang aktif secara farmakologis termasuk sapogenin steroid, klorogenin, solasodine, solamargine dan solanine. Ekstrak S. torvum dilaporkan bermanfaat dalam pengobatan hiperaktif, pilek dan batuk, jerawat, penyakit kulit, dan kusta (Panigrahi, Muthuraman, Natesan, & Pemiah, 2014).

Kandungan Nutrisi Daun Solanum torvum sw.

Daun pokak termasuk jarang dimanfaatkan, namun memiliki khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Daun pokak mengandung total fenol sebesar 44,28 mg GAE/g, tanin sebesar 1,08 mg TAE/g, flavonoid sebesar 0,88 mg QE/g dan aktivitas antioksidan sebesar 68,28% (Putra, Dewi, Yuarini, Al Hakim, & Mahatmananda, 2024). 

Tetapi rasa yang pahit membuat daun S. torvum ini masih sulit diterima oleh masyarakat, sehingga perlu merancang rasa baru agar daun S. torvum ini dapat diterima rasanya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengolah daun S. torvum tersebut menjadi olahan sayur, rebusan lalap ataupun teh. Saat ini hal yang paling sederhana dapat dilakukan adalah dengan membuat teh herbal berbahan dasar daun S. torvum.

Kandungan total fenol teh herbal daun pokak berkisar antara 9,76 - 31,58 mg GAE/g, dengan nilai terbaik diberikan pada perlakuan pengeringan suhu 40oC. Nilai tanin total berkisar antara 0,33 hingga 0,79 mg TAE/g. Tanin mempunyai senyawa epigallocationchin gallate, yaitu komponen flavonoid yang berperan sebagai antioksidan terbesar bersama quercetin pada senyawa flavanol. Nilai total flavonoid teh herbal daun pokak berkisar antara 4,28 hingga 15,11 mg QE/g. 

Kandungan vitamin C berkisar antara 4,24 -- 7,82 mg AAE/g. Vitamin C merupakan zat organik yang dibutuhkan tubuh manusia dalam jumlah kecil, berperan dalam menjaga fungsi metabolisme dan berperan sebagai antioksidan. Rata-rata aktivitas antioksidan teh herbal daun pokak berkisar antara 23,59% hingga 84,26% (Putra, Dewi, Yuarini, Al Hakim, & Mahatmananda, 2024).

Selain bermanfaat bagi manusia, S. torvum juga berguna sebagai insektisida alami. Sebagai contoh, ekstrak daun berair S. torvum menunjukkan aktivitas larvisida  yang bergantung pada dosis terhadap larva instar keempat larva nyamuk Aedes aegypty setelah 24 dan 48 jam perlakuan. 

Kecuali untuk kelompok kontrol (yang sudah tidak ada kematian), semua perlakuan menunjukkan toksik yang bergantung pada dosis dan waktu efek. Angka kematian larva yang disebabkan oleh pemberian dosis ganda (25--200 g/ml) ekstrak air S. torvum. Setelah 48 jam perlakuan, konsentrasi yang lebih tinggi yaitu 200 g/ml ekstrak air. S. torvum mengakibatkan kematian 100% larva (Murugesan, Vasuki, & Kaleeswaran, 2023).

Kandungan Nutrisi Buah Solanum torvum sw.

Tanaman pokak banyak dikenal masyarakat sebagai lauk tambahan yang dikonsumsi bersama nasi dan sambal, dengan memanfaatkan buahnya. Buah pokak biasanya juga disebut dengan terong pokak menawarkan keuntungan bagi kesehatan manusia karena kandungan komponen bioaktif seperti flavonoid, saponin, kuinon dan steroid yang mengandung methyl caffeate isolates, yang berfungsi sebagai antihiperglemik dan antidiabetes (Putra, Dewi, Yuarini, Al Hakim, & Mahatmananda, 2024).

Sumber: Lim, 2013 
Sumber: Lim, 2013 

Studi farmakologi pada berbagai bagian tanaman ini telah menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap isolat klinis manusia dan hewan. Isoflavonoid antivirus juga telah diisolasi dari buah ini. Ia memiliki antioksidan, antihipertensi, imunosekresi, analgesik dan anti-inflamasi, kardiovaskular, nefroprotektif, agregasi anti-platelet, antidiabetik, sitotoksik, pemblokiran reseptor angiotensin dan serotonin, anti-ulcerogenik, obat penenang, diuretik dan sifat pencernaan, aktivitas imunomodulator dan eritropoietik dan antiulkus (Onyeneke, 2018).

Sementara itu, S. torvum memiliki masa pajang yang singkat, sehingga perlu dirancang alternatif agar S. torvum dapat termanfaatkan dengan baik. Salah satu alternatif pengolahan selain sebagai sayuran dan lalapan, adalah dengan membuat dilakukan pengeringan yang kemudian dibuat menjadi tepung S. torvum, yang dapat dimanfaatkan untuk diversifikasi pengolahan pangan yang berpotensi meningkatkan nilai gizi dan perekonomian usaha. Perlakuan yang mengandung senyawa bioaktif tertinggi adalah serbuk S. torvum dengan perlakuan blanching dan pengeringan menggunakan pengering vakum (Helilusiatiningsih, Sumarji, & Shobirin, 2023).

Berikut ini adalah beberapa manfaat buah pokak yang telah diteliti:

  • Anti-mikroba (Yousaf, Wang, & Baydoun, 2013),
  • Anti-bakteri (Jaizwal, 2012),
  • Anti-ulserogenik (Yousaf, Wang, & Baydoun, 2013),
  • Tekanan darah sistolik (Yousaf, Wang, & Baydoun, 2013),
  • Agregasi anti-platelet (Yousaf, Wang, & Baydoun, 2013),
  • Aktivitas anti-oksidan (Jaizwal, 2012),
  • Anti-fungal (Jaizwal, 2012),
  • Efek sitotoksik (anti-kanker) (Panigrahi, Muthuraman, Natesan, & Pemiah, 2014),
  • Efek analgesik dan anti-inflamasi (Yousaf, Wang, & Baydoun, 2013),
  • Anti-diabetes (Jaizwal, 2012),
  • Imunomudulator dan Erythropoietic dengan control (Innih, Agu, & Eze, 2018),
  • Anti-epilepsi (Ren, et al., 2024)

Kesimpulan

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa begitu banyak manfaat dari tanaman pokak (Solanum torvum) ini. Mulai dari pemanfaatan daun, batang dan buahnya. Mulai dari antioksidan, anti-hipertensi, imunosekresi, analgesik dan anti-inflamasi, kardiovaskular, nefroprotektif, agregasi anti-platelet, antidiabetik, sitotoksik, pemblokiran reseptor angiotensin dan serotonin, anti-ulcerogenik, obat penenang, diuretik, sifat pencernaan, aktivitas imunomodulator, eritropoietik, antiulkus hingga anti-epilepsi.

Variasi bentuk, rasa dan olahan S. torvum ini juga menjadi salah satu fokus utama agar masyarakat dapat menerima rasa S. torvum yang cenderung pahit. Melihat begitu banyak manfaat yang diberikan oleh tanaman ini, diharapkan suatu saat nanti akan ada pertanian yang fokus pada pertanaman pokak, mulai dari persiapan lahan, pra tanam hingga pascapanen.

Catatan penulis: Karya tulis popular ini telah diuji kemiripannya dengan "Turnitin Similarity Index" yaitu 8 %. Data Daftar Pustaka dan Data Turnitin tersedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun