Penulis: Danang Prayogo dan Darwin H. Pangaribuan
Alumni dan Dosen Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Bandar Lampung, 25 Agustus 2023
“Penerapan nutrisi cair sebagai teknologi pertanian organik yang murah dan efektif dapat membantu petani memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman dengan lebih berkelanjutan”
Caisim adalah salah satu jenis sayuran yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Seiring dengan popularitasnya, permintaan terhadap caisim terus meningkat di kalangan masyarakat. Saat ini, caisim masih banyak ditanam secara konvensional dengan penggunaan pupuk anorganik seperti NPK sebagai sumber nutrisi utama. Namun, penggunaan pupuk anorganik dalam jangka panjang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan unsur hara dalam tanah (Dharmayanti, 2013), serta dampak negatif pada lingkungan. Selain itu, pupuk subsidi terbatas dan harganya cukup tinggi di pasaran, sehingga diperlukan alternatif yang lebih ekonomis dan mudah didapat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada pertumbuhan tanaman caisim. Hal ini juga dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk anorganik.
Pupuk Alternatif
Nutrisi Organik Cair adalah salah satu solusi yang dapat digunakan sebagai pengganti pupuk anorganik. Nutrisi ini harus diproduksi dari bahan-bahan yang mengandung nutrisi yang mencukupi untuk menggantikan peran pupuk anorganik seperti NPK. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan nutrisi cair atau seringkali disebut juga POC (Pupuk Organik Cair), seringkali harus dikombinasikan karena beberapa bahan memiliki kandungan nutrisi yang tidak seimbang. Contoh dari kombinasi bahan pembuatan POC adalah urine kambing, daun kelor, dan batang pisang.
Penggunaan POC memiliki berbagai manfaat baik bagi tanaman maupun lingkungan. Hal ini karena POC terbuat dari bahan organik yang mengandung unsur hara makro dan mikro yang diperlukan oleh tanaman. Nutrisi cair akan memperbaiki struktur tanah sekaligus meningkatkan sirkulasi udara dan air dalam tanah. Selain itu, akan mengikat unsur hara dan mendukung kehidupan mahluk mikroorganisme di dalam tanah. Nutrisi cair juga mengandung zat pengatur tumbuh (ZPT) yang berperan dalam mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Munawar, 2011). Selain itu, POC dibuat dengan menggunakan bahan alami yang mudah didapat dan ekonomis. Semua ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman dan mengatasi masalah harga pupuk yang dihadapi oleh masyarakat.
Ekstrak POC 100% yang terdiri dari urine kambing, daun kelor, dan batang pisang dapat menjadi alternatif yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam budidaya tanaman caisim. Pemberian POC 100% dengan dosis 148,3 ml/polybag, yang diberikan setiap 3 hari, mampu menghasilkan pertumbuhan tanaman caisim yang setara dengan tanaman yang diberi pupuk NPK 100%. Ini terjadi karena POC mengandung unsur makro dan mikro, sementara pupuk NPK hanya mengandung unsur N, P, dan K. Kandungan nutrisi yang tidak lengkap dalam pupuk anorganik menjadi batasan bagi pertumbuhan optimal tanaman (Munawar, 2011).
Alternatif Nutrisi Hara
Tanaman tidak hanya membutuhkan unsur hara makro, tetapi juga unsur hara mikro untuk pertumbuhannya. Setidaknya ada 16 unsur hara esensial yang diperlukan oleh tanaman agar dapat tumbuh dengan optimal (Mia, 2015). Nutrisi cair mengandung unsur hara makro dan mikro yang dapat mengatasi kekurangan nutrisi tersebut. Jika kita membandingkan dengan pupuk anorganik NPK yang hanya memiliki unsur hara yang tertentu, urine kambing, daun kelor, dan batang pisang yang digunakan dalam nutrisi organi kcair memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap. Selain itu, unsur hara dalam nutrisi cair lebih mudah diserap oleh tanaman. Ini sesuai dengan temuan Marliah dkk. (2010) yang mencatat bahwa nutrisi organik cair kaya akan unsur hara yang akan lebih mudah dan lebih cepat diserap oleh akar tanaman. Oleh karena unsur-unsur dalam nutrisi cair telah terurai.
Penggunaan nutrisi cair menjadi sangat penting dalam mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik yang sering digunakan oleh petani. Penerapan nutrisi cair merupakan solusi yang efektif dan ekonomis dalam pertanian organik. Namun, perlu diperhatikan bahwa kualitas nutrisi cair bergantung pada jenis limbah organik yang digunakan, durasi fermentasi, dan penyimpanan ekstrak tumbuhan. Penerapan nutrisi cair sebagai teknologi pertanian organik yang murah dan efektif dapat membantu petani memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman dengan lebih berkelanjutan.
Catatan: Karya tulis ini adalah modifikasi dari sebagian kecil dari konten skripsi penulis mahasiswa dengan bahasa populer. Karya tulis ini telah diuji kemiripannya dengan “Turnitin Similarity Index” yaitu 23 %. Data Daftar Pustaka dan Turnitin tersedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H