Penulis: Nevy Ardiana dan Darwin H. Pangaribuan
Alumni dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Bandar Lampung, 28 Juli 2023
"Pupuk Organik Cair dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman secara optimal"
Tren meningkatnya permintaan sayuran dari tahun ke tahun disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang terus berlanjut serta kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi. Saat ini, banyak masyarakat mencari produk sayuran berkualitas tinggi. Untuk mencapai kualitas ini, diperlukan upaya optimal dalam menanam, merawat, dan mengolah panen sayuran. Dalam usaha meningkatkan produksi tanaman caisim, pemupukan menjadi langkah penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.
Pemupukan adalah cara efektif untuk menggantikan unsur hara yang hilang akibat pencucian tanah dan erosi (Pangaribuan, 2017). Meskipun pupuk anorganik, seperti pupuk NPK, sering digunakan dalam budidaya tanaman caisim karena dapat meningkatkan hasil produksi, ada kendala dalam hal harga yang cukup tinggi di pasaran. Penggunaan terus-menerus pupuk anorganik ini menjadi beban bagi petani dalam jangka panjang.
Bahan Organik Sumber Pupuk Cair
Di Indonesia, penggunaan pupuk NPK anorganik masih umum karena menghasilkan respon tanaman yang cepat. Tetapi, harganya yang tinggi menjadi hambatan dalam pemenuhan kebutuhan pasar. Salah satu solusi adalah menggantikan pupuk anorganik dengan pupuk organik cair (POC). POC memiliki manfaat signifikan, seperti peningkatan kesuburan tanah. Menurut Hanafiah (2005) bahan organik mengandung unsur hara lengkap, baik unsur makro seperti Nitrogen, Fosfor, Kalium. Juga bahan organic kaya unsur mikro.
Pupuk Organik Cair dihasilkan dari bahan organik seperti urin kelinci, daun gamal (Gliricidia sepium), dan batang pisang. Urin kelinci, misalnya, kaya akan unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) (Karo, 2014). Daun gamal mengandung N, P, dan K (Jayadi, 2009), sementara batang pisang mengandung kalsium (Ca), kalium (K), dan fosfor (P). Mengkombinasikan ketiga bahan organik ini memungkinkan unsur hara yang saling melengkapi dan menggantikan penggunaan pupuk NPK anorganik.
Kombinasi ini menghasilkan POC yang mudah diserap oleh tanaman dan tanah karena unsur hara dalam POC sudah terurai. POC memiliki kelebihan, seperti mengandung mikroorganisme yang mendukung pertumbuhan tanaman, meningkatkan daya tahan tanaman, dan merangsang pembentukan bunga dan buah (Fitri, dkk., 2006).
Manfaat nutrisi organic berbasis urine kelinci, daun gamal dan batang pisang
POC berbasis urin kelinci, daun gamal, dan batang pisang tidak hanya menyediakan unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan optimal tanaman caisim, tetapi juga membantu dalam proses fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat, protein, dan lemak. Selain itu, POC mengandung hormon auksin dan asam amino yang mendukung pertumbuhan tanaman (Yusuf et al. 2016). Penggunaan POC sebagai pupuk alternatif yang ramah lingkungan adalah langkah positif dalam pertanian berkelanjutan.
Penggunaan POC bukan hanya berdampak positif pada produksi tanaman, tetapi juga pada lingkungan. Ini adalah solusi yang ekonomis dan mudah didapatkan, yang memiliki potensi untuk menggantikan penggunaan pupuk NPK anorganik yang mahal. POC adalah langkah ke arah pertanian yang berkelanjutan, menjaga sumber daya alam, dan meningkatkan produktivitas serta kualitas tanaman tanpa meninggalkan residu berbahaya. Dengan demikian, POC berbasis urin kelinci, daun gamal, dan batang pisang adalah solusi yang efektif untuk memperbaiki produksi tanaman caisim sambil menghormati lingkungan dan ekonomi petani.
Catatan: Karya tulis ini adalah modifikasi dari sebagian kecil dari konten skripsi penulis mahasiswa dengan bahasa populer. Karya tulis ini telah diuji kemiripannya dengan “Turnitin Similarity Index” yaitu 11 %. Data Daftar Pustaka dan Turnitin tersedia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI