Mohon tunggu...
Drh. Chaidir, MM
Drh. Chaidir, MM Mohon Tunggu... profesional -

JABATAN TERAKHIR, Ketua DPRD Provinsi Riau Periode 1999-2004 dan Periode 2004-2008, Pembina Yayasan Taman Nasional Tesso Nillo 2007 s/d Sekarang, Pembina Politeknik Chevron Riau 2010 s/d sekarang, Ketua Dewan Pakar DPD Partai Demokrat,Riau 2009 s/d 2010, Wakil Ketua II DPD Partai Demokrat Riau 2010 s/d 2015, Anggota DPRD Tk I Riau 1992 s/d 1997, Wakil Sekretaris Fraksi Karya Pembangunan DPRD Tk I Riau 1993 s/d 1998, Ketua Komisi D DPRD Tk. I Riau 1995 s/d 1999, Ketua DPRD Provinsi Riau 1999 s/d 2004, Ketua DPRD Provinsi Riau 2004 s/d 2008, Wakil Ketua Asosiasi Pimpinan DPRD Provinsi se-Indonesia 2001 s/d 2004, Koordinator Badan Kerjasama DPRD Provinsi se-Indonesia Wilayah Sumatera 2004 s/d 2008, Pemimpin Umum Tabloid Serantau 1999 s/d 2000, Pemimpin Umum Tabloid Mentari 2001 s/d 2007, Anggota Badan Perwakilan Anggota (BPA Pusat)AJB Bumiputera 1912 2006 s/d 2011, Ketua Harian BPA AJB Bumiputera 1912 (Pusat)2010 s/d 2011, Dosen Luar Biasa FISIPOL Jurusan Ilmu Pemerintahan UIR Pekanbaru 2009 s/d sekarang, Dosen Luar Biasa FISIPOL Jur Ilmu Komunikasi Univ Riau Pekanbaru 2009 s/d sekarang, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi DWIPA Wacana 2011

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Bela Negara Vs Radikalisme - (Sebuah Catatan Kecil HUT TNI)

4 Oktober 2011   10:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:21 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pendekatan itulah dikenal adanya aturan Wajib Militer (Wamil). Wamil memiliki dua alasan. Pertama, Pasal 30 ayat (2) UUD 1945 menyebutkan secara tegas, “Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara RI sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendudukung.” Kedua, bangsa kita tengah mengalami krisis nasionalisme. Sebagian anak bangsa terlibat agen teroris untuk menghancurkan bangsa sendiri, pengikut aliran sesat, separatis, narkoba dan perilaku destruktif lainnya yang membahayakan masa depan.

Negara-negara maju umumnya melakukan program Wamil, seperti Singapura, Swiss, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Inggris, Taiwan, dan lain-lain. Di Inggris, Pangeran Harry pun tak terkecuali harus mengikuti wamil. Bahkan di Taiwan uniknya, seorang calon mertua akan mencari tahu apakah sang calon menantu sudah ikut wamil atau belum. Bagi calon mertua Wamil itu penting, karena Wamil akan memberi garansi terhadap dua hal: Calon menantu dijamin sehat secara fisik dan memiliki mental yang bagus.
Substansi dari Wamil sesungguhnya adalah bela Negara, bukan militerisasi. Membela Negara pada dasarnya merupakan kewajiban setiap warga Negara. Dalam makna yang lebih luas dan lebih penting Wamil menanamkan jiwa dan semangat nasionalisme di hati sanubari kalangan generasi muda kita. Wamil akan membentuk karakter bangsa yang mencintai Tanah Airnya dan juga membentuk pribadi yang berdisiplin. Rasanya saat ini, Wamil sudah saatnya untuk dibicarakan secara sungguh-sungguh.

Tentang penulis : http://drh.chaidir.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun