c) Konflik, bentuk interaksi sosial yang terjadi ketika individu atau kelompok memiliki tujuan, nilai, atau kepentingan yang bertentangan, yang bisa mengarah pada perbedaan pendapat atau pertentangan.
Contoh: Konflik antar negara, pertengkaran antar individu dalam keluarga atau tempat kerja, atau perbedaan pendapat dalam kelompok sosial.
d) Akomodasi, bentuk interaksi sosial yang terjadi ketika individu atau kelompok menyesuaikan diri dengan pihak lain untuk mengurangi ketegangan dan mencapai keseimbangan dalam hubungan sosial.
Contoh: Kompromi dalam keputusan bisnis, penyesuaian antara dua kelompok budaya yang berbeda, atau pengaturan ulang jadwal untuk memenuhi kebutuhan banyak pihak.
e) Asosiasi, bentuk interaksi sosial yang terjadi antara individu atau kelompok yang saling berhubungan atau berinteraksi meskipun tidak memiliki tujuan yang sama atau mendalam.
Contoh: Pertemuan atau interaksi dalam acara sosial yang tidak memerlukan komitmen jangka panjang, seperti pertemuan kasual antar teman atau bertemu dengan orang baru dalam acara komunitas.
f) Akulturasi, bentuk interaksi sosial yang terjadi ketika dua atau lebih kelompok budaya bertemu dan saling mempengaruhi, tetapi masing-masing kelompok mempertahankan ciri khas budaya mereka.
Contoh: Perpaduan budaya lokal dengan budaya asing melalui perdagangan, imigrasi, atau kolonialisasi.
g) Assimilasi, proses interaksi sosial di mana satu kelompok budaya menyerap unsur budaya kelompok lain sehingga kelompok yang satu menyesuaikan atau mengadopsi kebiasaan, nilai, atau identitas budaya kelompok lainnya.
Contoh: Integrasi kelompok minoritas dalam masyarakat mayoritas dengan mengadopsi bahasa, nilai, dan kebiasaan mayoritas, atau penyatuan budaya imigran dengan budaya negara tempat mereka tinggal.
F. Simpulan
Interaksi sosial adalah proses dinamis yang melibatkan pertukaran komunikasi, ide, atau pengaruh antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Proses ini sangat penting dalam membentuk struktur sosial dan mempengaruhi hubungan antar individu. Berbagai bentuk interaksi sosial, seperti kerjasama, persaingan, konflik, dan akomodasi, memungkinkan individu untuk beradaptasi, menyelesaikan perbedaan, dan mencapai tujuan bersama dalam masyarakat.