Mohon tunggu...
BIntang Aquilla
BIntang Aquilla Mohon Tunggu... -

aku terlahir normal hingga sekarang. Alhamdulillah. cewek tetap cewek. sedikit galak tp tetap baik hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perikemanusiaan untuk Perikehewanan

18 Juli 2013   12:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:23 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Secuil cerita yang menggugah haru ku akan sebuah arti cinta yang sederhana,

Suatu sore di ambang petang, putri bungsuku Nay namanya berjingkrak kegirangan karena menemukan 2 ekor anak burung kutilang yang terjatuh saat belajar terbang..

Ternyata memang ada sarang burung di pohon kemuning di kebun belakang rumah, dan anak burung yang sudah ingin melihat dunia luar itupun tak sabar tuk keluar sarang, ternyata Nay menemukan burung itu terjerembab di tanah. Dengan keriangan dan naluri penyayang binatang , di bawanya pulang ke rumah dengan bangganya.

Dengan bantuan Papanya, akhirnya Nay menemukan kandang mungil untuk burung temuannya, hampir sepanjang petang itu Nay begitu riang bermain bersama burung-burung mungilnya yang jinak dan nurut ( karena tak berdaya)

Begitulah malam berlalu dan Nay tidur dengan senyum tersungging, mungkin dia bermimpi tentangg anak kutilang yang lucu dan membuatnya exited

Malam berganti pagi, kandang mungil berisi anak-anak kutilang yang lucu itu di letakkan di beranda belakang rumah, menghadap kebun belakang dan kandang itu terlihat dari dapur tempatku memasak.

Ketika anak-anak berangkat sekolah semua dan suamiku berangkat kerja, saat itulah rumah terasa sunyi dan sepi, tinggalah aku dengan rutinitas ibu rumah tangga, termasuk memasak .

Seperti biasa pagi itu aku memasak , hening di sela bunyi desis panci pertanda air mendidih, tiba-tiba sayup dan semakin riuh kudengar kicau burung bersahutan di beranda belakang .

Sejurus ku pasang mata dan telinga dan aku sungguh terpana.

Dua ekor kutilang dewasa terbang rendah berputar2 mengitari kandang mungil tempat burung Nay bertengger, sambil berkicau bersahutan, woow.. aku takjub, ternyata kutilang dewasa itu induk dari anak-anak kutilang yang ditemukan Nay.

Aku tertegun, beberapa kali dengan paruh menggigit biji-bijian dia dekati kandang dan berusaha menyuapi anak-anaknya, walau penuh resiko tertangkap, tapi burung itu tetap melakukannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun