Peningkatan Kesadaran Lingkungan Banyak program CSR yang terintegrasi dengan pembangunan infrastruktur sosial juga menyertakan elemen pelestarian lingkungan. Contohnya adalah penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam pembangunan fasilitas umum.
Peningkatan Partisipasi Masyarakat Ketika masyarakat dilibatkan dalam proses perencanaan dan pengelolaan infrastruktur sosial, hal ini tidak hanya meningkatkan rasa kepemilikan, tetapi juga memberdayakan mereka untuk menjaga keberlanjutan fasilitas yang ada.
Pembangunan infrastruktur sosial yang didukung oleh CSR dapat mendorong keberlanjutan dalam jangka panjang. Infrastruktur yang dibangun dengan baik akan terus memberikan manfaat bagi masyarakat, bahkan setelah program CSR berakhir. Ada beberapa contoh dalam Keberhasilan Sinergi CSR dan Infrastruktur Sosial di antaranya yaitu pertama  Program CSR PT Pertamina, Melalui program CSR, PT Pertamina telah membangun berbagai fasilitas kesehatan, termasuk klinik dan rumah sakit di daerah terpencil. Salah satu contoh nyata adalah Klinik Pratama yang dibangun di Papua, yang membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. Kedua ,Program CSR PT Telkom hal ini  Telkom Indonesia menginisiasi pendirian pusat pembelajaran berbasis digital di berbagai wilayah. Program ini tidak hanya menyediakan fasilitas pendidikan tetapi juga melatih masyarakat dalam penggunaan teknologi informasi. Ketiga , Program CSR PT Freeport Indonesia  turut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan di Papua, termasuk sekolah-sekolah modern dan rumah sakit yang dilengkapi fasilitas lengkap. Kontribusi ini telah berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal.
Dalam pelasanaan CSR tentunya ada beberapa Tantangan dalam Implementasi Sinergi CSR dan Infrastruktur Sosial. Meski sinergi ini membawa banyak manfaat, implementasinya sering kali menemui kendala. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi:
1. Kurangnya Koordinasi dengan Pemerintah
Salah satu hambatan utama adalah kurangnya koordinasi antara perusahaan dan pemerintah daerah. Tanpa sinergi yang baik, pembangunan infrastruktur sosial dapat menjadi tumpang tindih atau tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2. Keberlanjutan Program
Banyak program CSR bersifat temporer dan kurang dirancang untuk keberlanjutan jangka panjang. Infrastruktur yang dibangun sering kali tidak dilengkapi dengan rencana perawatan atau pengelolaan yang memadai.
Dengan demikian, kolaborasi yang lebih baik antara perusahaan dan masyarakat, serta perhatian pada keberlanjutan program, sangat diperlukan agar sinergi antara CSR dan pembangunan infrastruktur sosial dapat terwujud dengan optimal.
 Ada beberapa hal yang membuat terhambatnya di antaranya hal yang utama yaitu Keterbatasan Anggaran. Banyak perusahaan yang tidak memiliki anggaran besar untuk melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan skala yang signifikan. Keterbatasan ini menghambat kemampuan mereka untuk membangun berbagai jenis dan skala infrastruktur sosial.
Menjadi salah satu peranan penting dlam perusahaan tentunya program CSR harus dapat di optimalkan agar perusahan memeiliki citra yang baik di mata masyrakat sekitar perusahaan tersebut. Dalam hal ini solusi sangatlah penting. Â Solusi untuk Mengoptimalkan Sinergi yaitu :