Mohon tunggu...
Bunga Sirait
Bunga Sirait Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tragedy + Time = Comedy

Senang mengamati perkembangan gaya hidup berkelanjutan (sustainability) dan sekitarnya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

15 Startup Lingkungan Kembangkan Potensi Melalui Circular Jumpstart 2021

24 Juli 2021   16:56 Diperbarui: 25 Juli 2021   22:12 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Circular Jumpstart adalah program inkubasi startup yang bergerak di sektor ekonomi sirkular atau climate tech. Program ini merupakan kolaborasi antara Ecoxyztem dan Greeneration Foundation dan bagian dari The 4th Indonesia Circular Economy Forum (ICEF). 

Selama dua bulan, 15 startup yang terpilih dari berbagai kota di Indonesia mengikuti secara daring 9 kelas pembelajaran dari product design, legal, hingga financing model dan berbagai materi pendukung yang disampaikan oleh 23 mentor ahli. 

Program ini ditutup dengan Demo Day yang diselenggarakan 22 Juli 2021 lalu. Pada Demo Day para peserta memberikan presentasi pada 6 juri yang berasal dari berbagai latar belakang mulai dari impact investor, pengusaha sektor lingkungan, hingga akademisi.

Dok:Ecoxyztem
Dok:Ecoxyztem

Turtle Safe, startup yang menciptakan produk pembersih larut air, terpilih sebagai pemenang utama. "Kami merasa beruntung menjadi bagian dari program Circular Jumpstart yang dikelola dengan baik oleh Ecoxyztem, selain itu menjadi bagian dari kumpulan founders Startup yang memiliki misi yang sama juga menjadi semangat tambahan bagi kami untuk memberikan solusi dalam usaha menyelamatkan bumi dan lingkungan," ujar Irene Veliana CEO dari Turtle Safe.

Dok:Ecoxyztem
Dok:Ecoxyztem

Sebagai runner up adalah Litecon dan Robries. Litecon adalah startup asal Deli Serdang yang memproduksi bata ringan Aerated Autoclaved Concrete (AAC) yang bisa menjadi alternatif batu bata. Meski ringan, bata ringan sangat kuat, tahan api dan lebih presisi dibanding bata konvensional. Produksi bata ringan juga ramah lingkungan karena tidak mengambil tanah dari lahan subur yang masih produktif seperti pabrik batu bata pada umumnya.

Startup asal Surabaya, Robries, juga punya bisnis yang tak kalah menarik, yaitu menyulap sampah plastik menjadi produk-produk furnitur moderen yang sudah dipasarkan sampai ke luar negeri.


Beberapa pemenang mendapatkan hadiah berupa dana hibah sebesar 50 juta rupiah dan bantuan in kind bernilai hingga lebih dari 300 juta rupiah untuk tiga pemenang utama.

Meski tak terpilih jadi pemenang, ketiga belas start up yang menjadi finalis pun menarik untuk disimak karena berbagai inovasi kreatif yang mereka coba untuk lakukan, yaitu Qyos, Koinpack, Bell Society, Ravelware, Passar, Plus Treat, TWFT, Surplus, Ecoplast, Bali Recycle Up, Growcycle, dan Dioola. 

The 4th Indonesia Circular Economy Forum (ICEF) yang dilaksanakan pada 21 hingga 23 Juli 2021, mengumpulkan seluruh pemangku kebijakan di sektor ekonomi sirkular mulai dari Kementerian terkait, duta besar negara sahabat, dan petinggi perusahaan multinasional yang memiliki perhatian khusus untuk masalah persampahan di Indonesia.

Sedangkan program Circular Jumpstart yang menjadi bagian dari rangkaian ICEF dapat memberikan satu warna berbeda dimana inovasi anak muda dalam model bisnis startup yang dapat menjawab permasalahan lingkungan diberikan ruang dan panggung yang sama, setara dengan pemangku kebijakan lainnya.

Bijakasana Junerosano selaku Founder of Greeneration Group sangat bangga dengan penyelenggaraan Circular Jumpstart tahun ini karena dapat menjadi kunci utama munculnya solusi permasalahan lingkungan sehingga dapat melengkapi seluruh rangkaian diskusi yang diselenggarakan dalam ICEF. "Circular Jumpstart adalah langkah konkret kami untuk mendorong munculnya percepatan solusi permasalahan lingkungan, karena bila masalah lingkungan sulit untuk dihentikan maka kecepatan solusi harus berkali lipat lebih cepat, lebih kuat sehingga dapat mengejar ketertinggalan perbaikan lingkungan,"ungkapnya.  

Berbagai organisasi support bagi Startup seperti Venture Capital, Venture Builder, Asosiasi Perusahaan dibidang Pembangunan Berkelanjutan, hingga akademisi universitas secara terbuka sudah menyatakan keinginannya untuk terlibat aktif dalam tindak lanjut program setelah Circular Jumpstart.

Hal senada diungkapkan oleh Maria R Nindita Radyati,Ph.D, sebagai Founding Director of CSR-Sustainability Trisakti, "Saya sangat terkesan dengan ide besar dari generasi muda yang sangat termotivasi untuk menyelamatkan bumi, mungkin masih ada beberapa hal yang perlu diasah kembali mengenai fokus produk sehingga dapat sesuai dengan segmentasi pasar. Namun, secara keseluruhan ini adalah program yang sangat baik sehingga selamat kepada semua yang terlibat, dan saya tertarik untuk melihat keberlanjutan kolaborasi setelah program Circular Jumpstart."

Dalam sebuah sesi TedX, Ernesto Sirolli, praktisi dan penulis buku di bidang sustainable economic development berkata bahwa sebagian besar  gaya hidup yang kita jalani diciptakan oleh para entrepreneur. Dengan daya beli yang kita miliki sebagai konsumen, pilihan ada di tangan kita untuk menentukan entrepeneur macam apa yang ingin kita dukung. 

Semoga semakin banyak startup yang lahir dengan ide-ide kreatif untuk menjadi solusi perbaikan lingkungan! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun