Mohon tunggu...
Bunga Shaina
Bunga Shaina Mohon Tunggu... -

♥ \r\nHave a nice day all....keep smiling & always positive thinking..... ♥ ♥ ♥ \r\nhttp://bungashaina.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semua Indah pada Waktunya (4)

2 Juni 2013   11:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:39 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejak mendapat gaji pertama, Arief sudah bertekat untuk menabung agar bisa membiayai ibunya berangkat haji. Dan tahun ini tabungan haji Arief akan menghantarkan ibunya ke Tanah Suci. Arief bahkan menunda-nunda pernikahannya agar cita-citanya tercapai lebih dahulu.

Kabar tentang keberangkatan Malikha ke Tanah Suci disambut dengan kemarahan oleh Musdalifah. Dia tidak akan pernah terima Malikha akan menyandang gelar " Mak Wan Haji " sedang dirinya tidak.  Setiap hari Musdalifah marah-marah tanpa sebab, Lestarilah yang menjadi sasaran kemarahannya.

" Dasar kamu anak pungut yang tidak berguna ....", kata-kata pedas Musdalifah yang sangat menyakitkan hatinya.

" Harusnya kamu bisa biayai ibumu ini naik haji, gembel kaya Arief saja bisa ...." lanjut Musdalifah.

Musdalifah kembali memutar otak, bagaimana caranya agar dia juga berangkat haji bareng Malikha. Jika dia mengambil uang tabungan untuk naik haji, 10 tahun kedepan dia akan makan apa ? , Lestari tidak bisa diandalkan.

Saat hati Musdalifah Galau datanglah Kyai Sodron bertandang kerumahnya.  Kyai Sodron adalah makelar Haji, orang-orang menyebutnya begitu karena dia punya yayasan keberangkatan Haji dan dia mencari banyak jemaat yang bakal berangkat haji lewat yayasannya.  Apabila berangkat Haji lewat yayasannya  biayanya lebih mahal  1-2 juta, tetapi semua surat-surat dan admistrasi akan diurus oleh yayasan.

Dasar Kyai Sodron, dia membujuk  Musdalifah agar secepatnya berangkat Haji.

" Umur Nyai sekarang hampir 60 tahun. Harus cepat-cepat naik Haji, karena disana medannya sangat berat kalau kondisi tua akan payah disananya....".

" Tetapi, aku tidak punya uang . Ada uang simpanan tetapi itu untuk ......".

Musdalifah bercerita panjang lebar tentang uang simpanannya di Bank. Dia juga bercerita tentang anak pungutnya yang tidak bisa apa-apa, hanya ngrepotin saja.

" Bagaimana  kalau Nyai jual rumah ini saja, Saya nanti yang beli. Uangnya untuk naik haji dan Nyai masih bisa mempati rumah ini sepulang Haji nanti  ".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun