Mohon tunggu...
Bunga Shaina
Bunga Shaina Mohon Tunggu... -

♥ \r\nHave a nice day all....keep smiling & always positive thinking..... ♥ ♥ ♥ \r\nhttp://bungashaina.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Ibu

10 Juni 2012   17:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:08 4757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rasa panas tiba-tiba menjalari tubuhku, darahku seperti mendidih. Suamiku berselingkuh. Ada banyak sekali sms disitu dan aku mulai membacanya.

***

" Ibu, aku mau keluar  sebentar, belanja, nitip Nilna nanti kalau rewel ," pamitku pada ibu.

" Ada apa Nduk, ngga biasanya belanja pagi-pagi begini ," tanya ibu seperti curiga.

" Tidak ada apa-apa Bu, bilang saja seperti itu kalau anak-anak mencari ," kataku tanpa emperhatikan Ibu yang terlihat mengatakan sesuatu.

Aku berjalan sabil setengah berlari, seperti inikah rasanya orang yang sedang dihianati. Dadaku lagi-lagi mendidih saking panasnya. Akulah orang yang paling naif didunia ini, terlalu percaya pada suamiku. Hanya membaca beberapa SMS saja dadaku sudah berguncang.

" Sayangku lage apa nich ?"

"Kangenku benar-benar ngga nahan, pembokatmu sudah tidur belum?"

Baru 2 SMS yang kubaca tadi pagi, aku benar-benar tidak tahan. Kutahan airmataku agar tidak menetes. Tetapi air itu mengalir begitu saja tanpa bisa kutahan. Apa yang kurang dariku sebagai istri, aku mulai bertanya tanya dan intropeksi diri.

Hapir 10 tahun ini kuabdikan jiwaku dan hidupku pada keluarga. Bangun sangat pagi, menyiapkan sendiri makanan yang bergizi untuk sarapan, menyiapkan pakaian , memandikan anak,menyuapi,menyiapkan bekal, mengantarkan sekolah, menjeput , memasak lagi, bersih-bersih rumah, menyiapkan buku pelajaran untuk besok, membantu bikin PR, mengantar anak-anak ikut les, aku bahkan tidak punya waktu untuk diriku sendiri. Benar juga kata perempuan yang kirim sms itu, aku adalah pembantu bagi suami dan anakku. Apa itu juga yang dipikirkan Mas Bono padaku.

Saat melangkahkan kaki dari rumah tadi, aku tidak tau mau pergi kemana. Aku terlalu sibuk buat keluargaku hingga tidak punya teman dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun