Mohon tunggu...
Bunga Shaina
Bunga Shaina Mohon Tunggu... -

♥ \r\nHave a nice day all....keep smiling & always positive thinking..... ♥ ♥ ♥ \r\nhttp://bungashaina.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Keji (Tamat)

7 April 2012   17:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:54 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lestari menangis tersedu-sedu. Entah itu tangisan bahagia atau tangisan kesedihan akan nasibnya yang malang. Sebenarnya dialah yang mencuri semua surat-surat atas nama anaknya itu,dan bukannya Amaludin seperti perkiraan Zuma.

Lestari akhirnya pindah ke rumah ibunya, rumah kecil yang sangat sederhana, dia membawa ayah Muris yang sakit dan putrinya. Dengan sabar Lestari merawat Muris yang sangat terpukul dengan perlakuan Zuma padanya,  perlahan berkat kesabaran Lastari dan Dewi cucu yang sangat menyanyanginya itu,Muris sembuh dan pulih dari sakitnya.

Lestari mulai bekerja dengan membuka warung kelontong dirumahnya, kebetulan letaknya dipingir jalan. Sedikit demi sedikit warung itu berubah menjadi sebuah toko kelontong yang cukup besar.

Lestari sudah mengembalikan semua surat-surat tanah yang dia curi dari Zuma pada Ayah Muris.

" Simpanlah untukku, " ucap Muris saat melihat surat-surat itu didepannya.

Keluarga Datuk Bee, sangat baik pada Lestari, karna Lestari telah merawat Muris yang sudah tua dari sakit jasmani juga rohaninya karna perlakuan Zuma . Lestari juga menceritakan kalau semua surat-surat atas nama muris sudah dirubah menjadi nama anaknya. Lastari tidak mau ada salah paham. Dia sudah berjanji pada ibunya, akan mengembalikan harta itu pada yang berhak.

Keluarga Datuk Bee, menyerahkan semuanya pada Muris. Dan mereka sangat rela andai Lestari dan anaknya yang mewarisi semua itu, karena mereka sangat baik pada Muris.

***

Amaludin meninggal dunia saat berpesta miras dan keracunan saat minum minuman oplosan. Jasatnya entah dikubur dimana.

Sedangkan Zuma, dia hanya diperalat oleh pasangan kumpul kebonya yang masih muda. Hartanya semakin hari semakin habis terjual. Sekarang Zuma sudah tidak punya nenek Supi maupun mang Jail , mereka sudah meninggal dunia.

Zuma sekarang sudah tidak bisa mengendalikan orang dengan ilmu sihir dan guna-guna lagi seperti ketika dia masih muda dulu. Saat ini setelah hartanya habis, Zuma ditendang oleh laki-laki itu. Jadilah Zuma gelandangan yang miskin di kota besar itu, bertahun-tahun lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun