Mohon tunggu...
Bunga Shaina
Bunga Shaina Mohon Tunggu... -

♥ \r\nHave a nice day all....keep smiling & always positive thinking..... ♥ ♥ ♥ \r\nhttp://bungashaina.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Keji (4)

28 Maret 2012   17:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:20 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

@Perempuan Keji 1 @Perempuan Keji 2 @Perempuan Keji 3 @Perempuan Keji 5

Kisah ini hanyalah sebuah gambaran dalam kehidupan yang mungkin saja akan kita alami. Apabila kita menabur benih maka suatu saat kita akan memetik buahnya, apabila kita menanam kejahatan suatu saat akan terkena karmanya….

(4)

Sudah  beberapa hari kulewati rumah Nenek Kinkin dan sinenek tidak nampak. Rumahnya sepi  dan pintunya tertutup rapat.

Ini  hari ke 5 dan Nenek Kinkin belum juga duduk diteras seperti biasanya.

" Nenek,  sedang apa dirimu?  Kau begitu misteri dan aku tidak sabar mendengar kisahmu selanjutnya."

***

Istri Datuk Bee tiba-tiba sakit, semakin hari sakitnya semakin parah saja. Dan sudah berbulan-bulan belum juga sembuh. Sudah banyak dokter juga tabib yang  mengobatinya, tetapi sakitnya tidak kunjung sembuh. Akhirnya Istri Datuk Bee meninggal dunia.

Zuma tersenyum simpul  ketika mendengar kabar itu.

" Sialan, biasanya hanya butuh 40 hari saja. Tetapi wanita tua itu butuh 3 bulan untuk menyingkirkannya, dan uangku morat-marit untuk itu ".

Untuk menarik simpati keluarga Muris , Zumapun tidak melayani tamu lagi. Muris sendiri semakin hari semakin tergila-gila padanya. Cintanya karna diguna-guna sudah sampai merasuk ketulangnya.

Entah usaha apa yang dilakukan oleh Zuma, yang pasti Datuk Bee akhirnya menyerah dan membiarkan putranya menikahi perempuan itu.

Zuma, menjadi menantu seorang terpandang sekarang. Sudah naik derajatnya, bagaikan  ratu saja dia sekarang. Muris sangat memanjakannya. Saat pagi, Murislah yg menyiapkan sarapan Zuma dan anak tirinya sebelumdia berangkat bekerja. Dunia sudah terbalik.

Zuma tidak mau dicarikan pembantu. Banyak sekali alasan yang dibuatnya. Takut nanti Muris lebih melirik penbantunyalah, takut pembantunya yang melirik Muris, banyak sekali alasan yg dibuat Zuma.

Sebenarnya, Zuma tidak diperbolehkan mencari pembantu oleh nenek Supi, karena apabila ritualnya diketauhi oleh orang lain maka tidak akan berkhasiat lagi guna-guna yg dipakai Zuma.

Disisi lain semua keluarga merasa aneh dengan Muris, banyak uang tetapi tidak mau mengeluarkan sedikit buat pembantu. Keluarga Datuk Bee juga merasa gerah karena semua pekerjaan rumah Murislah yang mengerjakannya. Benar-benar tidak wajar.

Yang ada dipikiran Muris adalah takut melihat Zuma kecapaian, takut Zuma sakit, banyak sekali ketakutan yang dia rasakan, terutama takut ditinggalkan Zuma. Dia hanyalah laki-laki cacat, sangat beruntung mendapat istri bidadari seperti Zuma. Ahh... Guna-guna itu begitu dasyatnya merusak akal pikiran Muris.

Sebenarnya,  Zumalah yang sangat beruntung menjadi istri dari Muris. Selain Muris adalah seorang pegawai dia juga mendapatkan warisan rumah,tanah, dan kebun yang sama luasnya dengan saudara-saudaranya saat menikah.

Zuma terangkat derajatnya, karena pada masa itu hanya sedikit dan orang-orang tertentu saja yang bisa menjadi pegawai. Zuma genit merubah penampilannya, sekarang dia adalah istri seorang pegawai, menantu seorang Datuk yang disegani banyak orang, menantu seorang kaya raya.

Muris memberikan semua penghasilannya, hasil kebunnya pada Zuma. Setiap hari Zumalah yang memberinya uang saku. Zuma berlimpah harta.

" Kanda, aku habis belanja tadi. Aku malu kalau hanya memakai perhiasan yang itu-itu saja..".

" Belilah apa yang kau suka Dinda..".

***

Tujuh (7) tahun berlalu, bukan Zuma namanya kalau dia tidak bisa memuluskan karier suaminya. Dengan diam-diam dia mencari peluang agar suaminya menanjak dan kini sudah menjadi seorang pimpinan. Hidup ada dipihak Zuma, dia selalu berhasil mencapai tujuannya. Tentu saja dengan menghalalkan segala cara.

Sebelum meninggal dunia, ibu kandung Zuma mencarinya,berharap maaf pada anaknya itu. kakak Zuma menemukan dirinya sudah menjadi seorang pejabat, yang juga sangat kaya raya. Tetapi Zuma tidak sedikitpun bergeming, yang ada sekarang Zuma bukan Zurmi.

" Aku tidak punya ibu, maupun keluarga mereka sudah mati bagiku...".

***

Datuk Bee, sakit-sakitan melihat Zuma memperlakukan anaknya bagai pembantu. Dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena Muris begitu mencintai istrinya.

Suatu hari, Maryam kakak tertua Muris datang menemui Zuma.Dia sangat marah dan tidak lagi bisa membendungnya

" Zuma, kenapa kau tidak mencari pembantu saja. Aku tak tahan melihat Muris pontang panting mengerjakan pekerjaan rumah.Padahal dia kerja dan punya banyak uang. Banyak tetangga yang mengunjingkan kalian,apa kau tidak malu jadi istri hanya bisa dandan saja, beruntunglah kami,karna kau tidak melahirkan anak Muris, jadi keluarga kami tidak ada keturunan pelacur..."

Sebulan setelah kejadian itu, Maryam meninggal dunia.

***

Buah memang tidak jauh jatuh dari pohonnya. Amaludin anak tiri Muris menghamili teman sekelasnya. Zuma sangat marah pada anaknya itu.

" Gugurkan saja, memalukan orang tua...", teriak Zuma pada anaknya.

" ohh... jadi ibu masih punya malu, aku akan kawin , dia sudah hamil 6 bulan..", jawab Amal dengan santai.

Sebenarnya yang membuat Zuma marah pada Amaludin karena gadis yang dihamilinya adalah anak Murni. Penari yang juga pelacur yang menjadi saingannya. Dan telah dia guna-guna sampai melarat hidupnya.

Bersambung....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun