Mohon tunggu...
Bunga Shaina
Bunga Shaina Mohon Tunggu... -

♥ \r\nHave a nice day all....keep smiling & always positive thinking..... ♥ ♥ ♥ \r\nhttp://bungashaina.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kau Tetap Suamiku (3)

15 Maret 2012   17:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:00 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa sudah 7 (tujuh) tahun berlalu. Mas Budi sering datang untuk melihat anak-anaknya. Rosida rupanya tidak memberinya keturunan. Rama sisulung kami sudah lepas SMU dan Shinta sibungsu baru saja duduk dibangku SMP. Mereka anak-anak yang sangat baik, Aku tau Rama sedikit kecewa dengan Ayahnya, tetapi aku selalu memberinya pengertian semampuku.

Aku pasrahkan jalan hidupku pada Yang Maha Kuasa, seperti inilah aku. Mungkin mas Budi lebih memilih Rosida karena dia lebih agresif, tidak sepertiku yang hanya bisa pasrah dengan keadaan.

***

Malam itu aku melihat Hp Shinta, putriku berdering dengan nada pangilan tanpa henti. Pukul 03.00 dini hari, siapa orang yang iseng. Kuambil Hp itu , ternyata pangilan itu dari Hp Ayahnya. Pasti penting pagi begini menelpon.

" Hallo, selamat pagi, benar ini dengan keluarga bapak Budi Waluyo ?, " kudengar suara lali-laki dari sebarang sana.

" Benar, maaf ini saya bicara dengan siapa ?? ".

Aku mendengarkan kata demi kata dari penelpon itu, badanku gemetar, aku terkulai lemas, kupangil anakku Rama.

Aku, Deni dan Rama terbang ke Bali dengan pesawat yang paling pagi. Kami beruntung karna bisa mendapatkan tiketnya. Mas Budi mengalami kecelakaan saat berlibur di Bali dengan Rosida. Mas Budi meninggal dunia sedang Rosida saat ini terbaring dirumah sakit karena kakinya terjepit dan harus diamputasi.

Jenazah mas Budi disemayangkan di rumahku, atas permintaan ayah mertuaku.

" Dia masih suamimu Tanti , "  suara parau ayah mertuaku karena kesedihan yang mendalam melihat jenazah anaknya.

Aku mengurus jenazah mas Budi dengan sebaik mungkin,kumaafkan semua yang telah  dia lakukan padaku. Mas Budi dimakamkan disamping makam Ibundanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun