Seumur hidupku aku adalah seorang budak, terlahir juga dari seorang budak. Inilah kisahku….
Nenekku mengabdi pada keluarga Datuk Bhee, begitu juga dengan emak dan bapakku, sejak dulu dan turun temurun.Keluarga Datuk Bhee adalah seorang yang terpandang, mereka adalah tuan rumah di daerah ini, mereka juga mempunyai perkebunana yang sangat luas, berhektar-hektar…
Bapakku adalah seorang supir di keluarga Datuk Bhee, emak adalah seorang juru masak  di keluarga itu. Konon aku lahir setelah emak dijodohkan dengan bapakku. Mereka sengaja menjodohkan emak dan bapak karena ingin agar mereka tidak pergi dari rumah itu, tetap menjadi budaknya. Akupun lahir dan statusku adalah budak generasi ke tiga untuk keluarga datuk Bhee.
Sejak kecil aku sudah biasa disuruh ini dan itu, aku disekolahkan sampai tamat SD oleh keluarga datuk. Setelah tamat SD aku mulai membantu mengerjakan semua keperluan untuk rumah besar dengan keluarga yang besar pula. Aku menyiapkan segalanya dari fajar menyingsing di ufuk timur sampai tengelam di barat. Pagi siang sore malam dini hari sampai pagi lagi.Begitu seterusnya ….
Umurku 15 tahun ketika untuk pertama kalinya aku benar2 membenci Datuk Bhee …. Aku diundang kekamarnya, waktu itu rumah sangat sepi, keluarga besar itu sedang bepergian…..
***
Datuk Bhee lelaki itu berusia hampir 70 tahun,tetapi karena perawakannya yang sehat dan hidup serba kecukupan, umur datuk Bhee tidak tampak setua itu. Datuk mempunyai 3 orang istri,14 anak dan 20 cucu.Keluarga besr itu hidup tersebar d mana-mana….
Datuk Bhee, mempunyai perkebunan karet yang sangat luas… karena itu dia mempekerjakan banyak orang disana. Datuk Bhee adalah tuan tanah yang sangat disegani di daerah itu.
Saat ini rumah besar datuk hanya dihuni oleh beberapa orang saja, yaitu istri tuanya dan empat anaknya yang belum menikah…. anak-anaknya yang sudah menikah sudah hidup mewah di rumahnya masing-masing… selain itu kedua istrinya juga tidak tinggal disitu lagi seperti dahulu, sekarang mereka memilih tingal dengan anak dan cucunya….
Malam itu Datuk Bhee menyuruhku datang kekamarnya. Aku sedikitpun tidak pernah berpikiran buruk sebelumnya, ketika datuk mengatakan kurang enak badan dan memintaku untuk sedikit memijit punggungnya dan akupun melakukannya ….
Ternyata Datuk Bhee bermaksud lain padaku…. takberapa lama aku berada di kamarnya, datuk melai menyentuh tanganku… kemudian dia mendekapku…. mengerayanginku… akupun meronta dengan sekuat tenaga , datuk menamparku …. Lagi-lagi  semuanya dengan ancaman seperti yg dilakukan majikan terhadap kacungnya…. Andai aku tidak mau melayani, maka seluruh keluargaku akan di penjarakannya.